Aku tidak memiliki gangguan tidur, tapi aku tetap saja membutuhkan obat tidur. Sulit bagiku untuk tidur awal waktu semenjak pindah ke rumah baru ini, karena itu aku memutuskan untuk rutin mengkonsumsi obat tidur. Kebiasaanku terjaga nyaris hingga tengah malam adalah penyebabnya, namun kebiasaan itu harus kuhentikan ketika aku menempati rumah ini. Aku tak bisa terjaga hingga larut lagi untuk alasan apapun, karena akan ada sepasang mata yang mengawasiku jika aku terjaga lebih dari pukul 9 malam.

Seperti sekarang, saat aku kehabisan obat tidurku. Aku mendapati sepasang mata dibalik ventelasi jendela. Sepasang mata yang terus mengikuti pergerakanku, bahkan saat aku mencoba terpejam. Aku benar-benar terganggu, namun tak dapat melakukan apapun. Sebab sepasang mata dibalik ventelasi itu, tak berkedip mengawasiku yang saat ini menyembunyikan tubuh dibalik selimut tebalku.

"Sial...." Rutukku saat suara eraman pelan terdengar begitu dekat ditelingaku.

"Jangan....kumohon...." Dengan mata yang kupejamkan rapat, aku mendekap selimut berharap benda lembut itu bisa menyelamatkanku dari gangguannya walau tak mungkin.

-FIN-