The Prince
Dalam hidupnya, Mingi hanya memiliki satu impian. Yaitu bicara dengan sang pangeran pujaannya. Yang selama ini hanya mampu Mingi lihat, dan tak sanggup disapanya.
Hari ini...
Tepat hari ulang tahunnya. Tuhan seperti mendengar harapan Mingi. Dia dan pangerannya dipertemukan dan sang pangeran menyapanya lengkap dengan senyum hangat favorite Mingi.
Bahagia...
Tentu saja...
Ayolah....pria itu pria pujaan Mingi
Bagaimana mungkin dia tidak bahagia.
Tapi...
Kebahagiaan itu hanya sesaat.
Karena...
Senyum sang pangeran berubah mengerikan kini.
Tatapannya tak lagi hangat seperti pertama kali sang pangeran meyapanya.
Mingi ketakutan...
Terlebih dengan posisi tubuh yang terikat dikursi.
Dan pangerannya???
Dia menatap Mingi dingin, lengkap dengan senyum yang sebenarnya lebih membentuk seringai.
Mingi takut...benar-benar takut.
"Tolong lepaskan aku...kumohon" pinta Mingi memelas, yang justru membuat seringai sang pangeran semakin terkembang.
"Melepaskanmu???" Ucap sang pangeran yang terdengar layaknya desisan. "Tidak sayang...kau tidak akan kulepaskan" lanjutnya membuat wajah Mingi pias seketika.
"Kumohooooon" Mingi memangis kini
Bukan iba...sang pangeran justru tertawa. Menikmati tangis yang diurai Mingi.
"Kau mencintaiku bukan? Kau mencintaiku kan? Maka tetaplah disini sayang....tetap didekatku" baru saja Mingi akan kembali memohon, tangan sang pangeran justru mencekiknya keras. Membuat pasokan udara Mingi perlahan menghilang. Dan menjadikannya jasad tak bernyawa beberapa saat setelahnya.
"Tetaplah disini, tetaplah disini" bersama kepala Mingi yg terkulai lemah, sang pangeran berbisik pelan masih dengan seringai yg menghias wajahnya.
-----------------------------------------------------------
Breaking News
Kembali ditemukan jasad seorang wanita tanpa jantung di pinggir sungai Han. Diduga pelaku pembunuhan adalah orang yang sama. Yang sampai saat ini belum ditemukan
-----------------------------------------------------------
Mendengar sekilas berita tersebut sang pangeran tersenyum, seraya menatap tabung kaca dimana jantung Mingi berada.
"Semua orang yang menyimpanku didalam hatinya, harus kusimpan didekatku" ucapnya mengusap tabung kaca tersebut
Dengan seringai khasnya, sang pangeran membuka lemari kayu dimana tabung kaca jantung Mingi berada. Untuk memperhatikan jajaran jantung lain yang sudah menjadi koleksinya.
•FIN•
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro