Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Empty Class

Malam itu Persami diadakan disekolahku. Dan aku serta beberapa rekan pramuka sengaja tak tidur. Didepan tenda yang kami bangun, kami bercerita hal-hal menyeramkan. Yang membuatku justru merasa geli, daripada takut. Karena sesungguhnya, aku tak pernah percaya yang namanya hantu. Dan mendengar mereka berusaha membangun suasana seram, membuatku terus menahan senyumku

"Kalian tahu kelas disamping ruang OSIS?" Itu Damar yang bicara, salah satu teman sekelasku.

"Yang dijadikan gudang itu?" Pastiku yang dibalas anggukan Damar.

"Katanya...disana sering muncul penampakan." Dengan suara dipelankan ala seseorang bercerita horor, Damar berujar.

Aku tersenyum lebar mendengar itu. Disaat teman-teman yang lain justru bergidik ngeri.

"Memangnya siapa yg pernah melihat penampakan itu?" Coba menyembunyikan senyumku, aku bertanya.

"Pak Handoko satpam sekolah yang pernah lihat" jawab Damar

"Terus...pak Handoko buat apa waktu lihat?" Kembali aku bertanya

"Ya larilah...emangnya mau buat apa?" Sambut Damar

"Mana tahu kan pak Handoko ngajak do'i selfie" ucapku yg kini tak bisa menyembunyikan senyum yang ku kembangkan

"Isssh....Wawan mah, jangan bercanda dengan gituan ah...Entar lu didatangi baru tahu rasa" Joni yang dari tadi diam berujar padaku.

"Ya datengin aja lho....Gue gak takut kok" balasku angkuh.

Semua segera memandangku datar mendengar kata-kataku.

"Apa?" Dengan pandangan yang ku edarkan, aku bertanya

"Awas aja sampe lu takut kalo didatangin. Jangan jerit-jerit panggil kita" Damar kembali berujar

"Gak bakal" Aku masih berujar dengan angkuhnya.

*

Baru sekitar 15 menit aku terlelap. Tapi tubuhku sudah diguncang seseorang. Dengan mata yang tidak sepenuhnya terbuka, aku berbalik. Dan mendapati Joni dengan wajah memelas memandangiku.

"Temani kebelakang dong, kebelet nih" pintanya dengan suara rendah

"Ya udah pergi aja sono, kenapa harus minta temenin sih" keluhku dengan mata mengantuk.

"Takut Wan" ucap Joni

"Ya elah...apa yang ditakutin sih" sambutku

"Wan...toilet harus ngelewatin kelas yang tadi Damar bilang" jelasnya membuatku menghela nafas berat

"Terus??"

"Kalo ada penampakan gimana?"

"Ya tinggal lambai-lambai kekamera, gitu aja susah" aku berbalik kembali memunggunginya, namun tubuhku kembali digunjang. Kali ini dilakukan dengan cukup kuat

"Waaaan...." Joni merengek

Aku benar-benar terganggu dengan hal itu. Menjadikanku dengan terpaksa menarik tubuh terduduk. Kutatap tajam Joni yang masih memasang wajah memelas. Sebelum kemudian mendengus kesal.

"Ya udah ayok" ketusku yang disambut cengiran lebar Joni

Kamipun meninggalkan tenda. Menelusuri koridor yang sepi menuju kamar mandi. Melewati kelas yang diceritakan Damar, Joni mengandeng tanganku. Bisa kulihat raut wajahnya yang takut. Bahkan dia terus memandang lurus, menghindari melihat kelas kosong itu.

"Jon....itu apaan ya?" Aku menghentikan langkahku diikuti Joni

"Apaan?" Tanpa mau menoleh Joni bertanya

"Ada putih-putih didalam kelas Jon" ujarku yg membuat tubuh Joni menegang seketika

"Serius Wan" suara Joni terdengar bergetar

"Serius Jon, dan sekarang...sekarang dia...nempelin muka dikaca jendela Jon" aku berujar setengah histeris, membuat Joni berteriak keras dan kabur

Segera setelah melihat Joni yang lari dengan kecepatan penuh akupun tertawa. Karena berhasil mengerjai teman penakutku itu.

"Joni...Joni..." seraya memegang perutku aku menggeleng pelan

"Mana ada sih yang namanya han...." kata-kataku terputus, sesaat setelah aku menoleh. Karena seperti yang ku ucapkan. Sosok putih menempelkan wajahnya tepat disisi jendela yang ada disampingku.

Tubuhku membeku sesaat, terlebih melihat bola matanya yang didominasi warna hitam. Dan sedetik kemudian aku melakukan hal yg sama yang dilakukan Joni beberapa menit yg lalu. Berlari kencang meninggalkan kelas kosong tersebut.
















_End_





Ini bukan pengalaman pribadi sih, tapi dulu...pas masih sekolah. Emang seorang temen pernah ngalamin kejadian ini. Waktu ada acara nginap disekolah, dia lihat penampakan dikelas kosong yg waktu itu emang dijadiin gudang tempat simpan kursi-kursi rusak.

Jadi tadi pas lagi sendirian diruang praktek yg cuma berselang dua kelas aja dari ruangan itu, teringat lagi sama cerita ini. Jadi coba masukin kedalam cerita ini deh.

Kakak sendiri gak yakin disana emang ada 'dia' nya apa enggak. Karena gak pernah lihat, dan mudah-mudahan gak akan lihat.

Sekarang ruangan itu gak jadi gudang lagi. Udah jadi ruang kelas, dan nuansanya agak sedikit suram sih. Karena posisi kelasnya yg gak memungkinkan dapat banyak sinar matahari.

Oke...jangan dilanjutkan, bergidik sendiri soalnya bayangin itu kelas
😂😂😂

Jadi......
Kalo masih terasa dipaksa Creppy didalam buku ini
Inget lagi deh sama judulnya
Creppy Paksa not Creppy Pasta
😁😁😁

🌻Hae_Baragi🌻

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro