Calling Maya
🎶Bila kau menjadi milikku
Kan kurelakan semua sisa hidupku
Kan kujadikan kau ratuku
Di tempat yang paling indah
Di tempat yang paling indah
Di hidupku
Di hidupku
Bila kau menjadi milikku
Kan kurelakan semua sisa hidupku
Kan kujadikan kau ratuku
Di tempat yag paling indah
Di hidupku🎶
●
"Itu lagu tahta kan?" Fian yg semula fokus mendengar musik diponselnya segera menoleh "kalo gak salah judulnya Tempat yang paling indah" sebelum Fian bertanya, gadis disisinya kembali berujar
"Iya...bener" Balas Fian "tahu lagu ini juga kamu?" Tanyanya kemudian seraya tersenyum tipis
"Ya tahu-lah" balas gadis itu
Fian masih tersenyum, seraya kembali sibuk dengan pekerjaannya.
"Kamu suka lagu2 lawas ya?" Tanya gadis itu yang hanya dibalas anggukan pelan Fian
Gadis itu ikut mengangguk, seraya kembali berkutat dengan kesibukannya disisi Fian.
"Tapi...ngomong2 tentang lagu ini, ada mitos serem lho yg pernah aku dengar" gadis itu menoleh pada Fian, yang terlihat sudah memfokuskan diri padanya.
●
Fian tak bisa tidur, dia hanya mengeliat resah diatas kasurnya. Gadis itu coba memejamkan matanya. Namun cerita Lira, sang sahabat membuat mata gadis itu terbuka lebar.
"Masa' iya sih ada yang begituan?" Fian coba tak percaya
Gadis itu mengarahkan pandangan kesisi kanannya. Menatap ponsel yg tergeletak begitu saja diatas nakas.
"Tepat jam 12 malam, kalo kamu coba menelpon sebuah nomer misterius...maka ada cewe' yg bakal jawab panggilan kamu sambil nyanyi lagu yg sedang kamu dengerin ini" jemari Fian meremat selimutnya begitu saja, mengingat cerita Lira "dia akan memperkenalkan diri dengan nama Maya"
"Apaan sih" Fian yang tak suka dengan cerita seram coba menghentikan Lira
Lira yg tahu hal itu justru tertawa pelan. Seraya mengetik sebuah nomer diponsel Fian.
"Sesekali bicara dengan makhluk asral donk Fi...buat uji adrenalin" Lira dengan lancangnya menarikan jari diatas ponsel Fian.
"Lira apa2an sihhh...jangan donk" protes Fian seraya merampas kembali ponselnya.
Gadis itu hendak mengapus nomer tersebut, namun Lira menahannya.
"Kalo dihapus sebelum dipanggil, dia bakal datang ke mimpi kamu lho" hal itulah yg jadi penyebab Fian tak mampu memejamkan matanya
"Aduuhhh....gimana donk, masa' iya harus ditelepon" Fian merasa serba salah kini
Pelan diapun menarik tubuhnya bangkit. Kemudian dengan sedikit ragu meraih ponselnya. Menatap nomer yg tertera didaftar kontaknya, Fian mematung. Kemudian dengan jari bergetar coba menghubungi nomer itu.
"Gak ada apa2, Lira bohong ah" gumam Fian saat panggilannya dibalas kotak suara
Baru saja Fian akan mematikan panggilan, sebuah petikan gitar akustik menyapa telinganya. Fian membisu, dengan keringat dingin yg membanjiri keningnya.
Bila kau menjadi milikku
Kan kurelakan semua sisa hidupku
Kan kujadikan kau milikku
Di tempat yang paling indah
Di tempat yang paling indah
Di disisiku
Di disisiku
Tangan Fian seketika terasa dingin, karena senandung mengerikan tepat ditelinganya
"Halloooo...nama saya Maya...Mau jadi teman sayaaaaa??? Ditempat yg paling indah....disiniiiii" suara tertawa yg menyeramkan mengakhiri kalimat diujung panggilan. Membuat Fian melompat dari ranjangnya seraya berteriak
"MAMAAAA!!!!!"
Dan senandung itu perlahan menghilang dari ujung telepon. Menunggu panggilan selanjutnya.
Yang mungkin....dari kamu...
-End-
Maksa????
Ya iyalah....namanya juga Creppy Paksa 😂😂😂
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro