Hai, Wattpaders! 🌈

Sebagai pembukaan dari CnC, kali ini Buna bakal ditemenin sama penulis kece yang juga seorang artworker andal yaitu, shadriella! ~\(≧▽≦)/~

Shadriella atau yang penginnya dipanggil Shania ini udah punya pengikut sebanyak 7,42 ribu, lho. Ceritanya juga ada banyak dan keren-keren. Bahkan salah satunya udah ada yang dibukuin. Recommended banget, kan?! Para Sayang coba baca deh kalau enggak percaya sama kata Buna.

Nah, dari seminar yang diadakan pada tanggal 3 Oktober 2020 ini, kami membahas tentang menyulap kejadian nyata jadi cerita. So, tanpa buang waktu lagi, sekarang langsung masuk ke QnA-nya, yuk! (*´︶'*)

⠀
⠀
⠀

1. Pertanyaan dari ladyjune3_

June:

Halo, Kak, izin bertanya. Walau udah tahu tentang tokoh yang penting saja. Acap kali kita nambahin tokoh lain yang cuma pelengkap, Kak, itu nggak apa-apakah?

Shania:

Halo June! Tokoh pelengkap nggak apa-apa, kok, boleh-boleh aja.

⠀
⠀
2. Pertanyaan dari etskaa

Eka:

Hallo, Kak. Maksudnya minta izin jika perlu itu gimana, ya?

Shania:

Halo Eka! Minta izin itu maksudnya, kita tanya ke orang bersangkutan (yang kisah hidupnya mau kita angkat jadi cerita), apakah kita boleh mengadaptasi kisah hidup dia.

⠀
⠀
3. Pertanyaan dari Afrin_LI

Afrin:

Halo kak, izin mau tanya bertanya, kemungkinan banyak sih. hehehehehe.
Semisal cerita masa lalu (benar-benar terjadi kayak zaman sekolah) dibuat jadi sebuat cerita itu emang boleh nggak? Karena udah kangen sama zaman itu.

Shania:

Halo Afrin! Cerita masa lalu boleh kokk! Aku bikin The Real Deal juga pas udah kuliah, wkwkwk.
⠀
⠀
4. Pertanyaan dari Dinifadjira

Dini:

Kak, jika kita memasukan hal yang tidak terlalu diperlukan itu. Apakah bisa membuat pembaca bosan? Gimana cara menganti hal tersebut dengan hal fiksi lainnya?

Shania:

Halo Dini!

Hal tidak perlu itu kejadian-kejadian yang nggak menggerakkan plot cerita. Pembaca bisa bosan, karena ceritanya diem di situ aja, nggak bergerak ke mana-mana.
⠀
⠀
5. Pertanyaan dari Siti Papat Patimah

Siti:

Mohon maaf kak izin bertanya. Apakah, Kak, cara menciptakan halangan hanya dengan masalah dan musuh,  apakah ada cara lain, Kak, untuk lebih menghidupkan halangan agar cerita kita lebih dapat feel-nya? Terima kasih, Kak, sebelumnya. 🙏

Shania:

Halo Siti!

Sebenernya masalah dan musuh itu termasuk halangan, kok wkwk. Halangan = sesuatu yang MENGHALANGI tokoh MENCAPAI TUJUAN. Biar nge-feel, biasanya dibikin biar si tokoh utama itu sangat putus asa untuk melewati halangan gitu. Dibikin menderita. Biasanya kan pembaca seneng tuh 🤣 tapi kalau dijelasin bgt kayaknya jadi kelas sendiri deh, jadi aku jawab segini aja ya.
⠀
⠀
6. Pertanyaan dari dearzara_

Mila:

Kan, sudut pandang orang beda-beda, Kak, berarti kita harus bener-bener nanya gimana sudut pandang dia tentang kejadian itu? Atau boleh kita buat-buat sendiri?

S

hania:

Halo Mila!

Sebenernya kalau orang beneran, susah sih mau bener-bener bisa tahu gimana sudut pandang dia (kecuali kita tanya langsung dan dia cerita). Kita sebenernya bisa bikin sendiri karakternya.
⠀
⠀
7. Pertanyaan dari nadiasafera

Nadia:

Kak, gmn cara buat rancang plot biar tersusun dgn baik, biar jatohnya gak jadi plot hole?

Shania:

Halo Nadia!

Ini, lagi-lagi, bisa jadi satu kelas wkwk, tapi singkatnya: plot itu hubungan sebab akibat. Kejadian A mengakibatkan B, mengakibatkan C, mengakibatkan D, dan seterusnya.

8. Pertanyaan dari Aya

Aya:

Hai kak, aku mau nanya, bagaimana menghidupkan konflik agar pesan dan rasanya sampai ke pembaca.

Terimaksih kak.

S

hania:

Halo Aya!

Buat ini, menurutku kita masukkan pesan2 itu ke plot/karakternya, sih. Pesannya nggak dituliskan dengan gamblang, tapi diceritakan, gituu.
⠀
⠀
⠀
⠀
Jadi gimana?

Ada pertanyaan dari kalian yang terjawab?

Bagus deh kalau ada.

Eh, enggak ada?

Nah, makanya, yuk, ikut seminar CreaWiLi selanjutnya! Ditunggu, ya!

Salam kreativitas tanpa batas,
Buna Cewili dan seluruh keluarga Rumah CreaWiLi.