Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

9

Inggris 2018

Aku tidak tau harus berkata apa. Semua ini terjadi secara tiba-tiba. Padahal aku sudah nyaman tinggal di lingkungan ini. Kenapa malah aku kembali di tarik ke sana?

"Ri Hae, kau harus dengar perkataanku. Kau akan menyesal jika tidak kembali ke Korea sekarang. Setidaknya, lihatlah kondisi kakekmu," bujuk Jongin.

Taeyong mendengus kesal mendengar suara Jongin. Sekarang kita semua sedang berada di ruang tamu. Tadi Doyoung langsung mengejar Taeyong dan membujuknya agar kembali untuk mendiskusikan hal ini. Begitulah akhirnya kita bertiga berkumpul kembali setelah bertahun-tahun lamanya. Oh, maksudku berempat, dengan Doyoung.

"Ayolah tidak usah membuat ini terlalu ribet. Just make it as simple as it can be. Kalau kau tidak balik sekarang, mungkin kemungkinan besar kau tidak akan bisa melihat kakekmu lagi selama-lamanya. Apa kau mau itu?" ucap Taeyong.

Ucapan dia selalu kasar tapi juga selalu ada benarnya. Kakek pasti sekarang kondisinya sudah parah. Tapi aku juga tidak bisa kembali ke Korea karena kehidupanku sekarang di sini. Dan jika aku kembali ke Korea sekarang, aku tidak akan bisa kembali ke kehidupan ini lagi.

Tidak, aku salah. Begitu Jongin dan Taeyong menemukan diriku di sini, aku tidak akan bisa kembali hidup dengan damai dan tentram di sini. Meskipun aku menolak pergi ke Korea sekarang, aku tau pasti mereka akan kembali.

"Kenapa kau harus begitu kejam mengatakan itu di depan wajahku?" gumamku kesal.

Suasana di rumah ini sangat canggung dan sedikit menegangkan. Aku juga tidak menyukai suasana ini. Meskipun aku tau, suasana ini terjadi di kita bertiga karena aku sendiri.

"Bisakah kau berhenti berlari dan kembali ke realita? Apa 6 tahun tidak cukup?" Taeyong kembali bersuara.

Aku tau dia marah kepadaku tapi bukan hanya dia yang marah dan kecewa dengan apa yang terjadi di masa lalu.

Aku tertawa remeh. "Berlari? Kembali kenyataan? Bagaimana jika aku tidak mau?"

"Ri Hae," panggil Jongin mengingatkan agar jangan menyebabkan masalah lagi.

"Ri Hae? Namaku sekarang sudah berubah. Ri Hae sudah mati 6 tahun yang lalu." kakiku langsung beranjak dari sofa yang kududuki. Aku tidak bisa melihat mereka lagi.

"Kau pikir dengan kau mengubah namamu dengan nama Ibumu, kau akan hidup dengan normal? Namamu masih Choi. Mau bagaimana pun kau membenci namamu, kau masih seorang Choi, Choi Ri Hae."

Aku menatap mata Taeyong dengan sinis. Dia tidak akan berhenti menyerangku sampai aku mengalah. Aku tau itu. Tapi aku tidak ingin mengalah.

"Benar. Kau benar, Taeyong. Kau benar hampir segalanya. Tapi apa kehidupanku hanya tentang keluargaku? Tidak, bukan? Aku bisa memilih kehidupan apa yang kumau. Itu hakku sebagai manusia--"

"Kalau begitu, sebagai seorang Choi kau juga punya kewajiban bukan? Lalu kewajibanmu sebagai Choi adalah sebagai pewaris." Taeyong memotong ucapanku.

Aku tercengkang dengan ucapannya. Jadi ini alasan yang sebenarnya. Mereka mencariku setelah bertahun-tahun hanya untuk menjadikanku sebagai pewaris. Kakek hanyalah senjata untuk melemahkanku.

"Jadi itu tujuan kalian? Dasar manusia tidak tau malu datang kesini hanya bisa menyebabkan masalah," ujarku kesal lalu pergi dari ruang tamu itu dan keluar dari rumah itu. Aku butuh udara segar.

"Apa yang kau lakukan? Kau baru saja merusak segalanya." Jongin bersuara dan mengejarku di belakang.

~~~

"Ri Hae!" panggilnya berkali-kali. Aku berusaha untuk tidak menghiraukannya dan terus berjalan.

"Berhentilah!" dia menarik tanganku, dengan cepat aku menarik tanganku kembali dengan kasar.

"Taeyong tidak serius dengan ucapannya. Kau tau dia selalu ada di sisimu selama bertahun-tahun. Dia hanya shock melihat dirimu di sini bahagia, tanpanya."

"Tidak, ucapan dia benar. Ucapan dia selalu benar. Aku juga tau aku tidak bisa menghidar untuk menjadi Choi. Tapi seperti yang kau katakan, aku bahagia di sini. Tidak bisakah kalian tidak mengangguku?" aku berhenti berjalan dan menatap Jongin dalam-dalam.

"Maaf jika kita menganggu kehidupanmu. Tapi seperti yang Taeyong bilang, kau adalah pewaris, Ri Hae. Aku juga kesal dengan diriku karena mengganggu hidupmu yang sekarang. Aku tau dulu aku mendorongmu jauh, semua orang di sisimu menjauh tapi tidak dengan Taeyong. Dia yang paling tersiksa di antara kita. Jika kau tidak bisa kembali karena kakekmu atau sebagai pewaris. Maka kembalilah karena Taeyong."

Tanpa kusadari, ucapan Jongin membuat air mataku keluar dan tidak bisa dikendalikan.

Jongin benar. Aku egois selama bertahun-tahun. Apa yang sebenarnya kulakukan? Taeyong dan aku sudah hidup bersama-sama sejak dulu, dan aku tiba-tiba menghilang. Bagaimana bisa ia hidup selama itu? Kenapa pertanyaan itu tidak pernah terpikirkan olehku?

Kenapa aku hanya memikirkan kebencianku terhadap Jongin dan kebodohanku karena tidak bisa melupakan kejadian itu? Kenapa aku hanya membenci keluargaku tanpa mengingat ada orang yang menganggapku lebih dari keluarga? Sungguh, bodoh kau Ri Hae.

~~~

apa kabar semua? masih ada yang baca engga sih? hehe yasudahlah.

jangan lupa komen and vote yaa!

Indonesia
26 April 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro