5
Tatapan anehya tiba-tiba menghampiriku
Ucapannya pun mengangguku
Apa maksudnya?
Apa sebenarnya yang ia inginkan?
Korea, 2010
"Jongin!"
Wajah tampan itu menengok ke arah suara yang memanggilnya lalu tersenyum.
Senyumannya paling manis di antara seluruh umat di dunia ini. Ia selalu bisa meluluhkan hati wanita hanya dengan senyuman manisnya.
"Yak! Taeyong!" tiba-tiba terdengar suara perempuan melengking keras sampai terdengar sampai benua tetangga.
Wajah tampan yang dipanggil Jongin itu langsung menoleh ke arah suara gadis itu dan senyumannya sudah menghilang.
Ia menoleh ke arah gadis itu dan memperhatikannya. Gadis itu menghampiri seorang lelaki dan menjewer telinganya. Jongin mengerutkan alisnya. Tidak biasa melihat adik kelasnya mesra-mesraan berduaan di depannya.
Di sekolah Seungli High School ini, hanya Jongin lah yang menyandang status pangeran tertampan dan bisa melakukan hal mesra kepada siapa saja.
Tapi lihatlah ini, seorang juniornya berani melakukan kebiasaannya tanpa izin darinya terdahulu. Siapa dua orang yang menggangguku itu? Batinnya.
~~~
"Yak! Taeyong!" panggilku keras. Lelaki yang kupanggil langsung menengok dan berusaha melarikan diri.
Dengan cepat, aku menarik lengannya dan menjewer telinganya dengan kasar.
"Ah! Ah! Iya! Maaf! Ri Hae!" mohonnya.
Aku tertawa kesal. "Bagaimana kau bisa meninggalkanku dengan pemilik kost yang menyebalkan itu? Apa kau tau apa yang harus kulakukan untuknya?"
Terdengar suara tertawa dari Taeyong. "Makanya sudah kubilang siapa yang bangun terakhir harus cuci baju dulu baru ke sekolah-- Ah!"
Belum selesai Taeyong berbicara, sudah langsung aku potong dengan melilit telinganya lebih kencang.
Aku dan Taeyong memang tinggal di suatu kost-kostan putra-putri. Dan memang kita berdua selalu bersama kemana-mana tapi tadi pagi adalah gilirannya untuk mencuci baju tapi dia malah dengan teganya meninggalkanku di kost untuk mencuci semua bajuku, bajunya dan baju sang pemilik kost itu.
Mungkin kalian bertanya kenapa aku harus mencuci baju Taeyong atau kenapa aku harus mencuci baju pemilik kost? Atau mungkin kalian bertanya kenapa acara mencuci baju ini menjadi ricuh seperti ini, ya kan?
Pertama, kalian ingat kan kalau aku dan Taeyong selalu bersama? Kita selalu together, itu mostly karena kita hanya punya satu sama lain. Taeyong adalah seorang yatim piatu dan aku hanya seorang anak yang dibuang dan disembunyikan dari publik. Jadi kita udah bertahun-tahun hidup bersama, aku tidak ingat di mana awal pertemananku dengan Taeyong namun inilah yang terjadi.
Karena kita sudah duduk di jenjang SMA, kita sudah bisa tinggal sendiri tanpa harus memiliki orang tua asuh. Karena itu kita menyewa kost-kostan. Nah, karena itu kita memiliki peraturan sendiri agar bisa hidup dengan tentram. Salah satu peraturannya adalah cuci baju. Cuci baju itu adalah tugas Taeyong. Tapi makin lama, dia makin malas karena harus mencuci baju 3 orang. Alhasil, aku yang harus turun tangan.
Lalu pindah pertanyaan kedua. Kenapa kita harus mencuci baju pemilik kost ini? Jawabannya cukup simple. Karena kita berdua selalu nunggak bayaran perbulan kostannya, jadi pemilik kost itu menjanjikan akan mengurangi biaya kostan jika mencuci bajunya.
Jadi, itulah asal mula pertengkaran ini.
"Yak! Bukankah seharusnya perempuan yang mencuci baju? Kenapa selalu aku yang melakukan segala tugas rumah?" Taeyong tiba-tiba mulai memberontak.
Aku ingin membalas perkataannya tapi tiba-tiba terdengar suara asing.
"Mencuci baju?" suara bass itu sangat khas. Aku menoleh ke arahnya.
Mataku terkejut melihat seorang Kim Jongin tiba-tiba berbicara denganku tanpa aba-aba.
Aku langsung melepaskan tanganku dari telinga Taeyong karena ada Jongin. Taeyong, kali ini kau selamat.
"Bukan urusanmu. Kenapa kau jadi ikut campur?" ujar Taeyong sinis lalu menarik tanganku dengan cepat.
Sebelum langkahku melangkah, kakak kelas itu langsung berkata lagi.
"Benar juga, kenapa aku harus ikut campur dengan urusan kalian? Tidak penting, bukan?" setelah mengatakan hal se-random itu, ia langsung meninggalkan kami berdua.
"Idih? Dia... ganteng, tapi freak," komenku.
"Ganteng apanya? Gantengan juga orang yang di depanmu." Taeyong langsung menebarkan pesonanya dengan memainkan rambutnya dan membuka kancing kemejanya.
Aku menghela panjang. "Taeyong, aku tidak akan jatuh ke dalam pesona menjijikanmu itu. Berhentilah menggodaku, kau bisa-bisa gay," sarkasku.
"Eh? Gay? Kau kan seorang gadis, gadis yang bisa menjadi pacarku," ujar Taeyong masih dengan nada manjanya.
Buluku langsung bergedik geli. "Apa kau lupa rasa tonjokanku ini?" ujarku sambil mempersiapkan tanganku yang sudah dikepal.
"Ehe, enggak kok. Aku... masuk duluan ya!" ujar Taeyong lalu langsung lari masuk ke dalam kelas.
Aku memutarkan bola mataku, dasar si cengkring kurang hajar. Di saat aku ingin masuk ke dalam kelas, tiba-tiba mataku bertemu dengan mata kakak kelas itu, lagi. Dia menatapku dengan dalam.
Apa dari tadi dia memperhatikanku? Tidak, tidak. Jangan geer, Ri Hae.
Tiba-tiba ia melangkahkan kakinya mendekati ke arahku--lagi.
"Aku menunggumu selesai berbicara dengannya dari tadi," ucap Jongin setelah berdiri tepat di depan wajahku.
"Eh? Untuk apa--"
"Dia pacarmu?" potong Jongin. Aku langsung tersedak dengan ludahku sendiri karena ucapan random-nya itu.
Dia terkekeh. "Aku serius."
Kemudian ia menatap mataku lagi. Ya, Tuhan, ini sungguh aneh dan... canggung.
Mau tidak mau aku harus menatap matanya karena akan lebih aneh jika aku menghindari tatapannya.
Tunggu sebentar, tapi untuk apa juga aku menghindari tatapannya? Toh, dia bukan orang yang kusuka. Bahkan kalau di ingat-ingat, kita tidak pernah berbicara sepanjang ini sebelumnya.
"Bukan, kita hanya teman."
"Baguslah," gumamnya.
"Hah?" tanyaku. Ucapan dia tadi terlalu kecil sampai-sampai gendang telingaku tidak menangkap suaranya.
Dia kembali tersenyum. "Tidak. Kalau gitu, nanti ke kantin bareng aku aja ya."
"Hah?" kali ini aku mendengar ucapannya namun otakku tidak memahami arti dari perkataannya.
Ke kantin bareng? Untuk apa?
Dia menghiraukan perkataanku dan pergi masuk ke kelasnya yang tidak terlalu jauh dari kelasku.
"Oi! Ngapain dari tadi enggak masuk?" sahut Taeyong.
"Ah, iya, masuk, ini juga mau masuk!" balasku.
Dan itulah awal dari lingkaran setan ini mulai. Jongin yang aneh berusaha untuk mendekatiku dengan maksud tidak jelas, aku yang terlalu bodoh untuk mengartikan situasi ini dan Taeyong yang selalu menyebalkan seperti biasa.
~~~
hayo, mulai bingung engga? jangan lupa setiap chapter selalu ada tahunnya. karena kadang ini flashback kadnag engga. jadi perhatiin juga yaa tanggalnya.
lop yu
17 November 2019
Indonesia.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro