Extra part
“Terima kasih sudah menungguku selama dua tahun ini dan tidak berpaling,” bisik Kemuning.
Laki laki itu menggeleng. “Aku tidak bisa berpaling, karena kamu satu-satunya yang ada di hatiku. Bukan hanya kekasih, tapi juga maid yang menjaga hidupku.”
“Apa aku maid yang manis?”
“Ehm, bukan hanya manis tapi juga crazy, dan membuatku tergila-gila.”
Wajah keduanya kembali mendekat, dengan lembut laki laki itu mengecup bibir Kemuning dan mengulumnya mesra. Mengalirkan kerinduan mereka melalui setiap tarikan napas dan sentuhan di bibir. Ia bertekad dalam hati, tidak akan pernah melepaskan Kemuning lagi, apa pun yang terjadi.
Kemuning pun merasakan hal yang sama. Keinginan kuat untuk menyatu dengan sang pujaan hati dan membagi kasih sayang mereka berdua. Sambutan manis yang ia terima setelah dua tahun mereka berpisah, sudah cukup membuatnya yakin untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama pemuda itu.
“Eh, busyet. Bisa-bisanya ciuman di tempat umum. Woii!”
Suara teriakan membuat ciuman keduanya terlepas dan mendongak ke arah Caesar yang menatap di ujung tangga sambil berkacak pinggang. Sementara Kemuning menunduk malu, kekasihnya justru sebaliknya. Pemuda itu kesal dengan interupsi sang adik.
“Lo ganggu aja orang pacaran!”
“Pleaselah, lihat-lihat ini di mana?” gerutu Caesar.
“Tempat ini sepi sebelum lo datang ngrecokin!"
Kemuning tertawa, melihat perdebatan dua bersaudara di depannya. Ia menghidangkan sop buntut panas pada keduanya dan mereka makan sambil mengobrol. Kehangatan tercipta dari obrolan mereka dan Kemuning merasa ia kembali ke rumah, bersama orang-orang yang disebut keluarga.
***
Tersedia di google play book, link ada di pengumuman.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro