01. Penculik
Haruchiyo Sanzu (27)
Readers (26)
- My Crazy Boy -
[Spin off My Precious | Sano Manjirou]
Plot by me
─────────
Hari yang cerah.
Ah tidak, pagi ini mendung. Matahari nampak malu-malu bersembunyi dibalik awan.
Sebab itu, sinarnya belum nampak sampai ke kediaman keluarga Sano.
Keluarga Sano terdiri atas Sano Manjirou, istrinya, dan putri mereka yang masih berusia 1 tahun. Ah satu yang tertinggal, seorang pria jangkung bersurai merah muda juga dipungut dan diangkat menjadi bagian keluarga Sano.
Makanya, keluarga Sano sekarang terdiri dari 4 ekor.
"Ohayou minnie-chan!"
"Jangan memanggil putriku dengan sebutan aneh-aneh Sanzu!" Marah nyonya Sano.
Menurut Sanzu, pria bersurai merah muda itu dan yang menjadi tokoh utama disini, istri Sano Manjirou lebih galak daripada saat mengandung. Lebih overprotective jika Sanzu sedikit menyentuh putrinya.
"Padahal itu sebutan yang lucu." Sanzu terkena lemparan serbet dari nyonya Sano.
"Pakai bajumu bodoh! Kebiasaan banget!" Marahnya lagi sambil menutup kedua mata putri kecilnya.
Yah habisnya, Sanzu keluar kamar dengan penampilan setengah telanjang, sehingga menampilkan otot perutnya yang ugh- ada sedikit bekas luka sayat disana, mungkin akibat pekerjaannya waktu masih menjadi kriminal.
[©Nemdayo111 on twitter]
"Berisik!" Sanzu mengusap rambutnya yang sedikit berantakan akibat baru bangun tidur. Pria itu pergi ke kamar mandi untuk menyelesaikan ritual mandinya.
Usai mandi, Sanzu meneguk kaleng sodanya dari lemari es dan duduk di meja makan menemani putri sulung Sano Manjirou.
"Kau mau?" Tawar Sanzu, "Ini enak loh, cobalah sedikit saja!"
"Sanzu!" Sanzu kena tendangan dari sang maung sebelum anak dari tuan rumah menjawab tawarannya, "Kau gila?! Ai-chan bisa mati Sanzu bodoh!"
Sanzu hanya mengerang kesal. Namun, dikala melihat Sano Manjirou alias Mikey, seorang pria bersurai putih undercut, Sanzu jadi senyum sumringah seolah mendapati moodbosternya.
Yah soalnya Sanzu sudah mengecap Mikey sebagai rajanya.
"Ohayou Mikey! Lihat! Tolong jinakkan istrimu!" Sanzu lari sembunyi ke belakang tubuh Mikey.
"Hm?" Tanggap Mikey sambil mengucek matanya sebab baru bangun tidur.
"Aju.. awai! Nanana aju awaii!" Oceh putri Mikey yang masih duduk tenang di ruang makan.
"Dia ngomong apa?" Tanya Sanzu bingung pada Mikey, sedangkan yang ditanya hanya mengangkat bahunya malas.
Berbeda dengan sang istri malah memperingatkan putri kecilnya, "Tidak Ai-chan, dia tidak lucu sama sekali!"
Sanzu cengo, tidak mengerti.
Yah, seperti ini lah keseharian pagi di kediaman Sano. Tidak ada yang menenangkan, yang ada hanya kerusuhan layaknya menonton pertunjukan topeng monyet.
Namun, disaat Mikey pergi mandi dan istrinya sibuk di dapur, Sanzu mendekati anak mereka.
"Minnie-chan, ayo jalan-jalan!" Ajak Sanzu.
"Aaaa na na!" Girang sang anak dan Sanzu langsung menggendongnya.
"Pinjem anak bentar!"
***
Disisi lain kediaman Sano, ada kediaman yang begitu tenang.
Tenang layaknya air samudera.
Yaitu kediaman seorang wanita pekerja yang bernama (Name).
Yah tenang, soalnya dia tinggal sendiri.
Kini wanita itu bersiap pergi ke tokonya, toko bunga dipinggir jalanan Shibuya. Tempat yang strategis sebab ramainya pejalan kaki disana.
Setelah sampai dan membuka tokonya, (Name) sibuk merancang bunga pesanan pelanggan kemarin. Yaitu bunga tulip yang bermakna persahabatan, sangat cocok diberikan pada teman yang akan wisuda.
Usai itu, (Name) berniat untuk mengantar buket bunga mawar ke temannya. Namun, dikala ia sampai dihalte untuk menunggu bus. Ada satu orang yang menarik perhatiannya.
Dia adalah Sanzu. Pria itu menggendong anak Mikey yang asik bermain-main rambut panjang Sanzu. Sambil bergumam riang.
Bagi mereka yang lihat mungkin ini berdamage lucu. Tapi tidak dengan (Name) yang malah merinding ketakutan.
"Y-yakuza? Penculik?" Batin (Name) shock sebab penampilan Sanzu, "Bekas luka itu! Dan.. dan lagi tindiknya! Oh tidak, aku harus apa? Harus apa?!"
"Tenang saja, aku akan membawamu ke tempat yang menyenangkan." Ucap Sanzu pada anak kecil dalam gendongannya.
Anak itu meronta kegirangan dan beberapa kali menampari wajah Sanzu. Ini sudah biasa.
Tapi lain dengan sudut pandang (Name).
"Minnie-chan nakal, mau ku hukum?" Ancam Sanzu dengan senyum jahilnya, tapi disudut pandang (Name) seperti senyum pedofil.
Tangan (Name) gemetar ingin menelpon polisi, tapi niatnya ia urungkan disaat melihat ada kerumunan orang lewat dari jauh.
"TOLONG!! ADA PENCULIK ANAK!!" Teriak (Name) sambil menunjuk Sanzu.
"PENCULIK! PENCULIK!! PEDOOOOFIL!"
Sanzu shock, kaget dengan tuduhan tak masuk akal wanita disampingnya ini.
"Aku bukan penculik!"
"TOLONGG!!"
Sanzu tak mengerti lagi, ia kalap diwaktu beberapa orang lari mendekat ke halte. Bagaimana pun, dia adalah mantan kriminal yang pernah jadi buronan. Jadi, dia tidak boleh terlalu menarik perhatian.
(Name) masih saja teriak-teriak tanpa memperdulikan tindakan Sanzu.
"Okey, ready!"
"Ah! Eh.. tunggu!"
Sanzu memegang lengan (Name) dan menariknya berlari dari halte.
"Hei lepas!!" Panik (Name). Dia ikut diculik juga, begitu pikirnya.
"Aaa omosii!! Omosii!" Pekik anak Mikey yang masih digendong.
Sanzu tertawa kencang, "Kau benar sobat kecil, omoshiroii!"
(Name) sweetdrop, "Lah? Lah? Gimana?!"
Wanita itu mencoba melepaskan diri tapi cengkeraman Sanzu terlalu kuat sehingga lengannya kebas.
Dan ditambah laju larinya begitu kencang sampai (Name) lelah berteriak lagi.
Sanzu menarik (Name) ke dalam gang untuk bersembunyi.
Dan mereka berhenti berlari.
"Hah yaku-yakuza! Hyahh tolon-humphh!" Mulut (Name) dibekap oleh Sanzu.
Wanita itu terus saja meronta.
"Hei nona, apa maksudmu? Kalau kau ingin bermain denganku bukan seperti ini caranya." Nada suara Sanzu seperti meremehkan.
"Haha tapi terimakasih, sudah lama aku tidak merasakan ini ahahaha!"
"Lepaskan aku penculik!" (Name) mendorong Sanzu, "Lepas!" (Name) juga merebut anak Mikey dari gendongannya.
"Lihat!" (Name) menunjukkan layar ponselnya yang siap menelpon polisi, "Siap-siap saja kau dipenjara, yakuza konoyaro!"
Sanzu malah terkekeh.
"Hah? Dia gangguan jiwa kah?" Batin (Name) bingung.
Tapi (Name) beralih menenangkan anak Mikey yang memakai ekspresi riang seperti biasa.
Panggilan terhubung, sebelum (Name) berbicara, Sanzu lebih dulu menjatuhkan ponselnya.
Dan Sanzu mencium bibirnya.
***
Warn :
- alur tidak sesuai manga
- sedikit ooc
- typo
- cerita fiksi
- gaje (?)
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro