Pagi itu cerah, sinar matahari hangat membasuh kedua tubuh sosok yang saling bersandar satu sama lain diatap sekolah mereka, itu adalah sang ketua Osis, Kenji Nakamura dan kekasihnya, Keira Hanazawa.

Kenji nampak mendongak, dengan kedua mata terpejam hingga ia tidak bisa melihat jejeran awan bak kapas yang berderet-deret di langit biru. Sementara, Keira, gadis itu bersandar pada bahu kekasih. Kedua netranya nampak fokus pada layar ponsel yang menampilkan sebuah aplikasi chat. Jemarinya bergerak lihat mengetik pesan yang kemudian ia kirimkan.

Perlahan Kenji membuka kedua kelopak matanya, ia melirik Keira yang sedang bersandar pada bahu, tersenyum dan tertawa sendiri melihat pesan yang dikirimkan oleh seorang teman nya—yang entah siapa.

Pria dengan helaian rambut hitam legam yang tertiup angin tersebut, dengan cepat merampas Smartphone milik sang kekasih dengan wajah datar.

"Kenapa kau terus memperhatikan benda ini?" Katanya, dan sekilas menantap layar ponsel tersebut sebelum ia mengantonginya. "Ponselmu kusita," katanya datar tanpa memandang Keira yang sudah menatapnya dengan mimik wajah tak percaya.

"Apa?! Tidak bisa begitu!" Protes sang kekasih sembari menjauhi bahu Kenji dan duduk tegap disebelahnya, sosok yang diprotes diam saja dan hanya memandang sang gadis melalui ekor matanya.

"Kau tega sekali?!" Keira memukul lengan Kenji dengan kepalan tangan berulang kali, "Kembalikan, Kembalikan, kembalikan," katanya.

Kenji menangkap kepalan tangan tersebut, ia menatap sang kekasih dengan tatapan tajam dan serius. Sukses membuat Keira menggigit bawah bibir.

"Kenji-kun," cicitnya pelan, Kenji menghela napas panjang, dan kemudian menggeleng.

"Tidak, Keira." Keira mendengkus mendengar ketegasan Kenji, kemudian menarik tangannya dari genggaman pria tersebut, "Kejam!" Tuding gadis itu lagi dengan bibir mengerucut.

Sungguh, Kenji tidak mengerti. Apakah salah jika dirinya mengambil ponsel sang kekasih? Toh, ini juga demi kebaikan gadis itu.

Ia bersedekap, dagunya sedikit terangkat dan memandang lurus Keira yang masih buang muka.

"Lihat. Apa yang sudah ponsel itu lakukan padamu," katanya. "Benda itu membawa pengaruh buruk." Ia berkata singkat, padat dan jelas seperti biasanya dan yang pasti, Kenji tidak menerima penolakan. Terlebih jika ia merasa apa yang ia lakukan adalah hal yang baik.

Keira tidak senang, tentu saja. Ia menatap kekasih balok es nya tersebut dengan wajah kesal, dan perempat imajiner. Hatinya merutuki Kenji tanpa henti.

"Padahal, sebentar lagi tahun baru. Tapi, sifat menyebalkan mu sama sekali tidak berubah," ujar sang gadis sarkastik, ia bersandar pada dinding dengan posisi kaki berselonjor dan tangan bersedekap. "Benar-benar menyebalkan!" Rajuk Keira, dan jangan tanya darimana dia belajar berkata kasar.

Kenji hanya menatap sang gadis melalui bahu, ia tidak peduli dengan amarah kekasihnya. Seperti, yang ia katakan. Bukan salahnya, ini demi kebaikan Keira sendiri. Bayangkan hal mengerikan apa yang bisa berdampak dari bermain ponsel terlalu lama, 'kan.

"Berhenti merajuk seperti anak kecil." Kenji bergerak mendekati Keira dan ikut bersandar pada dinding atap sekolah, tepat disebelah sang kekasih. "Kalau kau masih memasang tampang merajuk seperti orang bodoh seperti itu, maka aku tidak akan mengajakmu ke festival kembang api nanti malam," katanya, sedikit melirik Keira. Menunggu respon sang gadis.

Tunggu saja, dalam sekejap gadis itu akan langsung luluh.

####

Semoga tidak mengecewakan kalian berdua :") MMAS_1941 dan MichelleHeartstar cerita ini kudedikasikan untuk kalian :")

Maafkan bila ada satu dan lain hal yang tidak berkenan~~ 🍑♥️

Selamat tahun baru, Imou! 🌚

Cttn:
Chap ganjil; 1/3 adalah OC milik MichelleHeartstar
Chap Genap; 2/4 adalah OC milik MMAS_1941

Chap 5 UNTUK KALIAN BERDUA ♥️🌚!

Selamat membaca ♥️

With a lot of ♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Zaskia—
31/12/18