Second Down
Note: Collei sudah hampir sembuh dari Eleazar.
.
.
.
Dueeshhh! Kecepatan berlari Sena memang tak bisa ditandingi siapapun dengan kekuatan electro Cyno kecepatan untuk memotong lebih cepat. Pasukan Eremite yang datang mencoba untuk menangkap dengan mudahnya dilewati oleh Sena. Sena tidak akan berhenti untuk mengurusi Eremite jika Cyno tidak meminta.
Lagipula kecepatan lari Sena tidak akan dapat dikejar oleh para Eremite itu.
"Ada tiga Eremite datang Sena."
Tiga Eremite yang berlari mendekati Sena, Sena dengan mudahnya bisa melewati tiga Eremite itu tanpa masalah, keahlian Sena adalah step, dengan gerak kaki cepatnya, cara dia menghindar itu bagaikan hantu yang menembus lawan.
Devil Bat Ghost, itulah sebutan teknik yang dipakai Sena untuk menghindari lawan face to face.
Terkadang saat menggunakan teknik itu kedua tangan Sena akan dikendalikan Cyno dan akhirnya pasukan Eremite yang datang K.O di tempat.
"Mudah sekali mengalahkan mereka."
"Tapi kelihatannya mereka akan datang lagi."
"Hm? Para tentara bayaran yang mengejar bukan levelku, ayo kita cepat ke Eye of The Sands."
"Oke ...," balas Sena lirih, tidak ingin berbincang lebih jauh karena Sena mendapat firasat buruk, firasat yang mengatakan kalau dilanjut Cyno akan mengeluarkan ultimatum yang bisa bikin perjalanan ini tambah gersang melebihi padang pasir.
"Lututmu sakit lagi Sena?"
"Engga kok ... hahaha ... hanya kepikiran Kak Hiruma kayaknya bakal marah karena aku ga kembali tepat waktu."
"Hah! Setan itu, jika kamu ingin menendang bokongnya untuk balas dendam aku bisa menendangnya untukmu."
Sena menggigit bibir bagian bawahnya, sifat Cyno yang satu ini sangat mengerikan untuknya, Cyno dengan keberaniannya memang pernah memancing Hiruma marah. Hiruma tidak seperti Agon yang langsung melayangkan tinjunya ketika marah, Hiruma lebih milih untuk menggertak dan mengacungkan buku ancaman.
Cyno tetap kalah dengan buku ancaman Hiruma. Aib Cyno juga ada di dalam buku itu semua.
Suara di dalam kepala Sena tak lagi bergema, kelihatannya Cyno sudah diam atau sedang memikirkan lawakan baru.
Sena mengerem beberapa meter dari gerbang masuk, Sena melihat keberadaan dua jenis monster Primal Construct. Harusnya Primal Construct itu sudah dimodifikasi sedemikian rupa oleh Hiruma agar menjadi sekutu bukan musuh tetapi Sena sempat dibuat trauma dengan mesin terbang berbentuk segitiga itu.
"Kenapa Sena?"
"Tidak apa ...."
"Tenang saja dua mesin jelek itu tidak akan menyerangmu, kamu ingat hobi pemimpin kita ini apa?"
Sena menunduk. "Benar juga, Kak Hiruma sendiri bisa memodifikasi Akasha."
"Kekekeke! AKHIRNYA LU DATENG JUGA! CEBOL SIALAN!"
"Hiiii!" Bulu kuduk Sena merinding mendengar teriakan yang baru saja ditangkap telinganya. Larinya langsung bergerak cepat memasuki wilayah Eye of The Sands, instingnya betkata dia harus cepat-cepat mencari tempat bersembunyi sebelum ditembak orang itu.
Sena berlindung di belakang patung anubis besar, nafasnya terengah-engah, mencari tempat persembunyian yang bagus itu susah apalagi sembunyi dari setan, hampir mustahil untuk bersembunyi darinya.
"Sena, jangan panik begitu, setan itu memang ingin kamu berlari sembunyi di dalam sini."
Sena menutup kedua mulutnya saat hendak berteriak akibat kejutan suara di dalam kepalanya, dalam keadaan panik takut keberadaannya diketahui oleh Hiruma dia bisa sampai takut dengan suara Cyno.
Cyno terheran-heran dengan Sena, kelihatannya perilaku Hiruma pada Sena telah mengukir rasa trauma pada jiwa Sena.
"Ini aku Sena, aku bukan setan yang suka menembaki sekutunya dengan peluru," gerutu Cyno.
"A-ah ... hahaha maaf, habis aku panik."
"Sena kelihatannya kita harus ke kemah lantai bawah."
"Baiklah."
"Sebelum itu berganti posisi dulu denganku, kamu istirahat."
Sena tertawa hambar sembari menggaruk kepala bagian belakang yang tidak gatal, Sena pun berganti posisi dengan Cyno, saat keluat dari persembunyian hujan peluru langsung menyambar Cyno mengeluarkan tombaknya dan menghempaskan peluru tersebut.
"Hoo ... sudah berganti ternyata, yasudahlah, cepatlah ke kemah dua, aku akan memberitahu rencanaku selanjutnya."
Cyno mendengus, kedua kakinya mulai bergerak lari menuju tangga, kemah lantai bawah adalah kuil kosong dengan pintu masuk berbentuk segitiga, di dalamnya ada obelisk menjulang tinggi, sebenarnya ada dua tempat seperti ini juga di bagian atas dan saling bersebrangan. Tempat itu fungsinya berbeda-beda.
Untuk kemah dua ini tempat untuk rapat, berkumpulnya otak anggota Resistance.
Sesampainya Cyno di kemah dua, dia bisa melihat Shin sedang push-up, Akaba sedang merakit sesuatu dan di sebelahnya duduk relasi Tighnari bernama Kakei. Dia tidak melihat Collei atau Mamori di kemah dua, kelihatannya untuk perempuan Hiruma menugaskan mereka hal lain, namun satu hal yang pasti dua perempuan itu akan diperlakukan layaknya budak.
Cyno melangkahkan kakinya menuju pojok ruangan, dari semua orang yang berada di tempat ini, Cyno tidak dekat mereka, lebih baik menyendiri sampai salah satu dari mereka mengucapkan sepata kata padanya atau mengajak Sena berbicara.
Biasanya yang diajak bicara adalah Sena bukan dirinya, karena Sena sifatnya lebih friendly dari pada dia. Cyno sadar akan sifatnya itu, itu kelemahannya, untuk berkomunikasi akan dia serahkan pada Sena.
Baru saja Cyno menaruh pantatnya di atas lantai batu yang dingin, suara rentetan peluru bergema secara tiba-tiba dan sangat berisik.
"Kekekeke! Apakah semua orang-orang sialan sudah berkumpul?"
"Sudah, kalau kamu inginkan orang yang memegang kunci keberhasilan rencanamu," balas Shin.
Cyno memperhatikan sekelilingnya, dari tiga orang yang dilihatnya hanya bertambah Agon dan Hiruma, dua iblis yang paling ditakuti dalam kemah ini. Sebentar, ada orang asing yang datang bersama dengan mereka berdua.
Sosok laki-laki bertubuh tinggi tegap, rambut abu-abu dengan aksen warma hijau, tatapan matanya dingin, wajahnya datar, memakai akasha yang bentuknya berbeda, kelihatan seperti orang dari Akademiya.
Cyno melihat orang itu membuatnya ingin menonjok wajahnya, membuatnya muak.
"Kekeke, sudah cukup dengan kalian ada disini, Tighnari gua suruh ke hutan. Gua cuman mau ngasih tau satu kali ke kalian semua. Gua bakal menyamar jadi mahasiswa Akademiya! Dan penggantiku sebagai pemimpin Resistance ini adalah Al-Haitham, sekian, Kekekeke!"
"HAAAA?!"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro