
Insomnia
Rasanya sulit sekali untuk terpejam
Desisan angin berkoar menemani malam
Dingin menggerayangiku yang sedang bersemayam
Mengabadikan waktu bersama lampu temaram
Detak jam dinding semakin menggema
Ah, padahal rasa kantuk tidak sedang bersama
Inginnya keluar menikmati bulan yang merona
Sayangnya tak ada kamu di sana
Kucoba memejamkan mata
Lantas bayangmu hinggap di sana
Kucoba membuka kembali mata
Lantas bayangmu hilang ditelan asa
Gundah gulana mengundang tanya
Ke mana perginya rasa bahagia?
Mengapa yang tersisa hanya duka
Ah, nampaknya aku sudah tak berdaya
Tik ... tok
Detak jam dinding terasa menohok
Pikiranku sudah berkelok-kelok
Akhirnya kupaksakan tidur untuk terbangun esok
Majalengka, 17 Juni 2017
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro