Beberapa hari yang lalu, aku membaca story di Whatsapp yang itu... Ya, cukup mewakilkan bagaimana diriku ini?

Aku yakin kamu pasti ngerti apa itu Hijrah?

Seenggaknya definisi singkatnya ngerti, lah.

Dan, aku beberapa hari yang lalu, mungkin sudah sebulanan, aku bikin question mengenai definisi hijrah di Ask.fm. Yah, cukup banyak yang menjawab. Jawabannya macam-macam tapi tetap satu artian.

Apa kamu berpikir orang yang sudah berhijrah itu menjadi orang yang sangat sempurna?

Oh, ayolah! Jangan berfikir seperti itu. Kita sama-sama Hamba Allah yang kapan saja tanpa sadar bisa melakukan dosa.

Sekiranya, kamu pernah menjumpai orang yang berjilbab lalu dia melakukan dosa, kemudian tanpa memikirkan apapun bisa saja kamu menganggap orang itu.... "Ah, munafik, ya? Orangnya aja jilbaban tapi kelakuannya sama saja."

Please, Stop think about it!

Aku, kamu dan mereka, kalau misalnya menjumpai wanita muslimah yang seperti itu, jangan ah mencibirnya. Alangkah baiknya kalau di sisi lain kita memuhasabahi dia, maksudnya itu saling menasehati manakala ada yang salah dengan saudara semuslim kita.

Bukankah, itu lebih baik?

Jawabannya pasti iya.

Aku pribadi lebih senang kalau ada orang yang mau menegur aku dikala aku melakukan kesalahan, mengingatkan aku kalau itu tidak wajar bagi muslimah seperti aku. Padahal, aku lihat keseharian orang itu berbincang dengan yang... Ya mungkin kelakuannya melebihi aku. (Oke, jangan seudzon)

Aku jadi merasa, "Wah! gini, ya jadi muslimah? Lebih diistimewakan."

Seriously.

Aku rada terharu aja ada yang bilang, "Kamu itu muslimah, kan? Jangan seperti itu. Seharusnya kamu tau gimana muslimah yang baik itu,"

Jleb!

Secara tidak langsung orang itu bilang... Kalau aku muslimah yang 'belum baik'.

Aih, rada miris, sih.

Tapi, ah sudahlah jangan diambil hati. Bersyukur ada yang mau mengingatkan atas hal itu. Beruntung, loh seharusnya.

Jangan beranggapan, deh bahwa semua kritikan itu cuma untuk menjatuhkan dan seperti tidak menghargai proses manusia.

No! Itu anggapan yang salah. Dia yang mau menasehati, menegur, memberi kritikan, memberi komentar, saran dan apapun itu, justru dia yang harusnya bisa membuat kita lebih intropeksi diri.

Ya, pokoknya kuncinya cuma satu, jangan pernah beranggapan bahwa kamu yang paling benar.

Dia yang seperti itu tuh... Dia yang sayang sesama saudaranya tetapi lewat teguran yang mungkin bisa menyakiti hati.

Ah, aku gak bohong, kok. Terkadang dikritik itu gak enak. Malah aku rasanya ingin membela diri aku, tapi apa aku akan benar? Aih, aku sampai lupa sebenar apapun aku yang bisa menilai hanya Allah.

Jadi, gak usah deh takut salah. Mau kamu benar atau salah yang tahu hanya Allah. Orang lain tidak butuh tahu tapi dengan seiring berjalannya waktu itu Allah akan membuka pintu hati orang yang sudah menganggap kita salah (maybe).

Hijrah itu belajar memperbaiki diri, kembali ke jalan yang benar, jalan yang diridhai oleh Allah. Insha Allah, Allah akan menuntun hamba-Nya yang mau bersungguh-sungguh dalam hijrah.

Tapi, inget aja. Orang yang sudah hijrah bukan berarti dia berubah jadi sempurna'.

Karena...

Kesempurnaan hanya milik Allah.

Story Whatsapp yang aku maksud 👇👇👇👇

Dududu...
Hijrahku semata-mata hanya karena Allah Ta'alaa❤

Apakah ada yang salfok dengan nama akun baruku? Wkwkw
Abaikan aja.
See you soon❤

Jbr, 26 November 2017.