Hai! :)

Berbulan-bulan gak nulis dan rasanya kayak kaku banget. Dari bahasanya bahkan aku seperti gak tau mau nulis apa. Yaps, karena ya seperti yang di judul, aku seperti merasakan imanku lagi futur banget. Entahlah. Aku bingung sama semua ini. Sepertinya aku terlalu banyak bermaksiat. Astaghfirullahal'adzim. :(

Sedih gak, sih?

Aku merasa sedih banget. Tapi, aku masih gini-gini aja. Aku berusaha menyemangati diriku sendiri tapi rasanya susah. Jujur aja, sih. Emang bener, sih gak ada yang susah selama mau berusaha tapi saat ini aku berasa gak bisa. Lemah banget, ya kan?

Iya, aku tau, kok. Bahkan, aku merasa tahun 2019 sampai bulan Mei ini aku belum memberikan peningkatan dalam hidup aku. Ini bukan meningkat tapi malah menurun. :(

Sebenarnya aku capek. Terlalu banyak hal yang aku pendam sendirian dan aku gak tau mau cerita sama siapa. Semuanya terkesan menjudge dan gak bisa mengerti. Aku bingung. Ini aku yang menginginkan teman yang sempurna atau gimana?

Padahal teman aku banyak. Kalau aku cerita juga bisa tapi aku terlalu gengsi. Aku terlalu takut dengan respon mereka yang meremehkan.

Selama ini aku terlalu membohongi diriku. Aku mengikuti arus lingkunganku yang terkadang bikin aku gak nyaman. Walau itu demi kebaikanku tapi jujur itu kadang buat aku merasa sakit hati. Tapi, aku hanya diam. Karena, aku gak mau dianggap terlalu lemah.

Aku selalu mencoba untuk kuat tapi ternyata itu semakin menunjukkan bahwa aku manusia paling lemah. Aku sibuk mencari solusi dari masalahku sendiri. Sampai rasanya ingin menangisi diriku sendiri ini gak bisa.

Mungkin karena masalah yang ingin aku tangisi gak terlalu penting. Ada yang lebih penting dari hal itu. Tapi aku terlalu fokus sama masalahku sendiri sampai aku gak memedulikan yang lain. Aku berasa gak guna dalam posisi ini. Harusnya aku tau mana yang perlu aku prioritaskan. Lagi dan lagi aku berusaha untuk menjadi seperti yang orang lain mau.

Posisi yang seperti ini sebenarnya menyakitkan.

Maaf, aku terlalu munafik jadi orang. Mungkin bukan hanya aku tapi banyak. Berat, ya? Pasti.

Aku hanya ingin curhat di sini. Maaf aku gak selalu bisa jadi orang yang bisa menyemangati. Nyatanya aku juga lemah. Tapi di sini aku selalu berusaha untuk terus mendekatkan diriku dengan Allah. Aku tau yang aku butuhkan hanya Allah bukan yang lain. Memang gak ada yang bisa mendengerkan keluh kesahmu selain Allah.

Aku percaya sama Allah. Apa pun yang terjadi sama diriku ini, aku gak mau melupakan Allah. Dia-lah Penciptaku. Dia yang telah memberi aku segalanya di muka bumi ini.

Allah is my stranger. Nothing other.

Aku terlalu mencintai Allah tapi aku masih sering membuat Allah marah dengan sikapku ini. Namun, Allah masih bisa memaafkan aku jika aku mau bertaubat.

Allah terlalu baik dengan hamba-Nya.

Jadi, di sini pesanku jika iman futur jangan sampai melupakan Allah. Banyak-banyak istighfar dan mengingat apa saja yang sudah membuat iman futur. Setelah itu jangan lakukan lagi. Ubahlah itu dan mulai melakukan apa yang Allah sukai.

Jangan sampai menggoyahkan imanmu dan membuatmu meninggalkan apa yang Allah sukai. Sungguh itu sangat merugikan.

Iman futur? Kamu tidak sendirian, kok. Jangan seperti aku. Cari teman cerita yang bisa membantumu untuk menyelesaikan masalahmu dan bisa membangkitkan semangatmu.

Dan satu lagi, jangan tenggelam dalam aktivitas yang hukumnya mubah. Itu juga kesalahanku.

Aku sekarang berusaha untuk menulis satu minggu sekali. Semoga aku bisa berbagi ilmu dengan kalian. Ah, di sini kita saling berbagi, kan?

Allah menyukai hamba-Nya yang mau berbagi dalam hal kebaikan. Apalagi ini kan bulan Ramadhan. Jangan pernah lelah untuk berbuat baik, ya. 💙

Perindu Syurga,
Jbr, 17 Mei 2019.