Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

📝Good Looking

Keadilan Sosial Bagi Rakyat Good Looking.

Akhir-akhir ini kalimat itu sering rame banget di sosial media, apalagi di Twitter. Karena, mereka ngerasa bahwa kebaikan selalu datangnya pada orang yang mempunyai good looking aja. Enggak hanya kebaikan, sih. Tapi, kebahagiaan sepertinya hanya bisa dirasakan oleh orang yang good looking itu.

Pada awalnya aku nggak setuju, bahkan nggak percaya. Orang yang nggak punya good looking juga bisa bahagia, kok. Itu pikirku. Tapi, nyatanya makin sini makin membuat aku sadar, bahwa omongan mereka yang mengatakan keadilan sosial bagi rakyat good looking itu benar. Ternyata banyak, kok seseorang yang melihat apa pun dari fisik. Entah mau melakukan kebaikan atau apa pun itu.

Namuuunnn.... di sini aku nggak mau memukul rata, ya. Emang ada orang yang seperti itu. Tapi, aku yakin masih banyak orang yang berhati tulus. Melakukan apa pun itu nggak lihat penampilan, fisik, dan sebagainya. Hanya beberapa aja yang mungkin kayak gitu.

Sedih? Iya, jujur aku sedih. Sedih menerima kenyataan bahwa kalimat itu benar. Tapi, gapapa, kok. Kan, nggak semua kayak gitu.

Aku selalu berpikir... mengapa aku nggak suka kalau ada orang yang hanya melihat dari penampilan saja?

Karena, aku suka sedih kalau melihat orang yang fisiknya itu nggak lengkap. Rasanya itu nggak adil ketika kebaikan atau kebahagiaan datangnya hanya untuk orang yang goodlooking saja. Terus bagaimana, dong dengan mereka yang fisiknya nggak lengkap? Apa mereka nggak berhak bahagia? Apa iya? Coba pikir, deh!

Egois banget rasanya kalau selama ini yang dipentingkan itu hanya penampilan saja. Sementara di luar sana itu masih banyak orang yang kekurangan. Bahkan, mereka makan seadanya. Pakaiannya pun juga seadanya.

Lihat saudara muslim kita di Palestine, Suriyah, Uyghur, dan lain-lainnya. Yang di mana mereka merasa terancam karena ada serangan dari negara lain. Palestine yang sewaktu-waktu bom bisa datang kapan saja. Mereka tidak bisa memastikan sampai kapan mereka hidup. Saudara di Afrika yang mereka sering kekurangan makan, akhirnya mereka mati karena kelaparan.

Suka mikir sampai sana, nggak? Apa mereka terlihat sibuk memikirkan penampilan? Enggak, kan? Sadar gak, sih? Selama ini kita itu egois kalau hanya memikirkan penampilan aja ketika mau membahagiakan orang lain.

Kita di sini masih Alhamdulillah bisa makan dengan enak, bisa tidur di kasur yang empuk, bisa jalan-jalan kemana pun kita mau. Pokoknya kita masih bisa melakukan apa saja. Tapi, bersyukurnya kita itu masih kurang. Kita masih sering mengeluh. Membandingkan hidup dengan orang lain yang ada di atas kita. Sekarang coba mulai pandang orang yang ada di bawah kita. Supaya kita bisa belajar bersyukur dari mereka.

Jangan memandang yang negatif dari mereka. Ambil positifnya, buang negatifnya. Mungkin kata-kata itu yang setiap kali aku ingat ketika mengenal seseorang. Mungkin ada yang bisa aku ambil positifnya dari dia. Yang negatif, ya tinggalkan aja.

Aku nggak hanya bilang saudara yang kekurangan itu hanya ada di luar negeri, ya. Di dalam negeri juga ada, kok. Banyak malah. Nah, seharusnya itu yang membuat kita semakin sadar. Kita bisa ngaca dari mereka, kalau kita itu masih berkecukupan.

Jadi, apakah kamu masih mau mengeluh dengan hidup kamu?

Allah itu suka keindahan tapi bukan berarti kita harus pilih-pilih ketika melakukan kebaikan. Harus adil, ya. Islam mengajarkan kebaikan kepada seluruh umat-Nya. Seperti Rasulullah yang nggak pernah pilih-pilih ketika menolong seseorang. Mungkin kalau kamu suka baca sejarah, kamu bakal menemukan banyak cerita kebaikan Rasul kepada seseorang. Bahkan, Rasul nggak egois. Nggak hanya orang Muslim saja yang ditolong, yang non-Muslim pun juga ditolong. Patut dicontoh, kan?

Memang hanya Rasul Suri Tauladan terbaik kita di dunia.

Ada satu hal lagi yang ingin aku utarakan tentang goodloking. Sudah ada dua orang yang mencoba membahas hal ini denganku.

Ya, mereka menganggap, ketika menikah mereka ingin melihat dari penampilannya. Tentu saja lagi-lagi itu about good looking.

Aku tau, fisik itu emang bagian dari ketika kita mau mencari pasangan untuk menikah. Tapi, yang utama itu bukan fisik. Kalau kamu lupa ada 4 syaratnya; fisik, harta, keturunan, dan agama. Yang tiga itu cuma pelengkap bagiku dan yang utama itu agama. Jadi, dia harus beragama Islam dan mempunyai pengetahuan agama yang bagus. Seharusnya begitu. Tapi, faktanya sekarang bagaimana? Banyak, kan yang masih lihat dari fisik, harta, dan keturunan?

Hmmm... padahal semua itu bisa hilang ditelan waktu. Namun, pengetahuan agama atau bekal dari agama bisa dibawa sampai mati.

Oke, aku berpesan di sini. Buat kamu yang mau melakukan kebaikan, membahagiakan seseorang atau mungkin mau menikahi seseorang... jangan terlalu dilihat dari fisik dan penampilan saja, ya.

Lebih-lebih kalau kamu mau nikah, harus lihat pengetahuannya tentang agama. Biar bisa membawa kebaikan kepada kamu di dunia dan akhirat. Karena, bekal agama itu penting banget. Islam itu sudah lengkap. Tinggal kita saja yang merealisasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Islam juga nggak pernah pilih kasih. Mengajarkan berbuat kebaikan kepada semua orang. Sudah ada contohnya, kan?

Yaps, beliau adalah Rasulullah.

Kita contoh Rasul, ya. Bukan yang lainnya.

Oh, boleh juga kita menyontoh Para Shahabat Rasul. Selama itu kebaikan, kenapa tidak?

Dah, cukup sampai sini pembahasan tentang good looking. Maaf kalau misal ada salah kata di dalamnya, karena aku pun bukan manusia sempurna. Terima kasih.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah
Mohon Maaf Lahir dan Batin❤
Semoga wabah virus corona segera berakhir dan kita bisa beraktivitas kembali seperti biasa. Aamiin.
Pada kangen nggak, sih beraktivitas di luar ruangan? Kalau aku fix kangen banget.

See you🍃

Jbr, 28 Mei 2020.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro