Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Cooperative Love - 2 - Twifére 1/2


Farras berada di persimpangan jika itu menyangkut pekerjaannya. Satu sisi ia ingin menjadi full time entrepreneur, mendengarnya saja membuat Farras senang, tetapi ia juga tidak ingin melepaskan pekerjaannya sekarang. Tidak bisa dipungkiri kalau pekerjaannya sekarang banyak membantunya melewati hari-hari terberat dalam hidupnya.

Menjadi sibuk adalah jalan keluar tersingkat tanpa menyelesaikan masalahnya. Dengan kata lain, kabur.

Setelah keluar-masuk ahensi, Farras memutuskan untuk menetap di salah satu perusahaan sebagi bagian dari Marketing Communication atau Marcomm setelah ditawari oleh seorang Head Hunter.

Farras meletakkan tas Marni yang akhirnya dibeli di mejanya. Divisi Marcomm memiliki ruangan tersendiri dengan beberapa orang dari ahensi yang juga memiliki tempat kerja di sana. Tujuannya untuk memudahkan pekerjaan mereka saat melakukan briefing materi promosi yang akan dijalankan. Karena pace kerja mereka yang sangat cepat, sangat tidak mungkin untuk bolak-balik melalui email, belum lagi kalau ada salah kaprah. Dengan bekerja di tempat yang sama, ia dan timnya dapat langsung memberikan masukan saat sedang dikerjakan oleh anak ahensi. Menyenangkan untuk mereka, neraka bagi anak ahensi.

Ruangan itu memiliki sembilan meja dengan mejanya yang berada di ujung. Bagian belakangnya adalah tembok besar yang digunakan untuk memajang projek yang sedang berjalan. Di sebelah kanan adalah jendela besar yang berjejer dengan tulisan apa saja yang perlu mereka kerjakan dalam satu bulan ke depan beserta nama dari penanggung jawabnya. Anak ahensi menempati sisi meja kanan dan kiri di depannya agar tidak di-abuse oleh anggota timnya. Maksudnya agar mereka paham dulu pekerjaan mereka sebelum memberikan brief pada anak ahensi yang kerjaannya sudah menimbun tubuh mereka.

"Pagi, Mbak Farras." sapa pria yang duduk di sebelah kanannya, "Hei, Dan. Cepet banget datengnya." sapanya balik. Dani, atau yang akrab disapa Dan itu memberikan cengiran lebar seraya memperbaiki letak kacamatanya yang turun, "Iya, kecepetan datengnya."

Ia mendengkus, "Ngaku deh, kerjaan siapa ini sekarang yang minta diburu-buru? Biar gue semprot nanti pas dateng orangnya." Dani hanya menggaruk belakang kepalanya dengan cengengesan, tidak mau memberikan nama dari tersangka. Tapi, ia akan tahu juga akhirnya saat nanti ada yang meminta persetujuannya sebelum dikirimkan Head of Department. Para anak ahensi harus memberikan paraf di sana dan ia sudah hapal betul paraf dari Dani.

"Gue laper nih, mau makan gak? Nitip sama OB aja, sekalian beli gorengan buat nyemil sambil kerja. Mau?" Farras merogoh tasnya untuk mencari dompet kartu. Ia tidak menyukai dompet besar. Toh ia jarang memegang uang cash dalam jumlah banyak. Hanya secukupnya untuk beli jajanan. Kalau mau makan juga sekarang di resto sudah banyak yang cashless.

Mata Dani berbinar dan ia menganggukkan kepala dengan bersemangat. Farras tertawa lalu menghubungi OB agar datang ke ruangannya. Memberikan sejumlah uang lalu memesan sarapan untuk mereka serta gorengan yang banyak dan cemilan lainnya.

Satu persatu anggota timnya datang dengan tampilan yang sudah rapi, minus dengan makeup. Bekerja di perusahaan ini secara tidak langsung memberikan tekanan agar tampil modis dan rapi. Serta peer pressure untuk menggunakan barang-barang bermerek. Untuk yang terakhir, Farras tidak keberatan sama sekali.

Ruangannya sudah terisi penuh dan para wanita sudah mulai mengolesi wajahnya dengan makeup serta memblow rambutnya diselingi dengan gosip yang harus mereka dengar baik itu penting atau tidak. Kebanyakan tidak, sih.

25/4/21

Jangan lupa vote, komen dan follow akun WP ini + IG @akudadodado yaaw. Thank you :) 🌟

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro