Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 19

Chapter 19

.

.

.

Yoongi terpaku saat Jimin menyatakan cintannya di depan semua orang, apa benar dia Jimin yang menyebalkan.. atau seseorang yang begitu mirip dengannya.

"Min.. Yoongii... "kata Pemuda tampan itu memakai MIG yang berada disana, membuat Yoongi terpaku menatap Jimin yang berada di salah satu ruangan disana.

"Jimin..!!"bisik Yoongi meneteskan air matannya haru

"Maukah kau menjadi kekasihku.."ucap Jimin berlutut dihadapannya itu, membuat Yoongi menangis haru atas apa yang dilakukan Jimin padannya. Bahkan semua pengunjung disana bersorak-sorak.

"Terima.. Terima..."kata mereka bersorak-sorak

"Bagimana.."tanya Jimin penuh harap agar Pemuda manis di depannya ini mau meneriman dirinya.

Dengan senang hati Yoongi mengangguk kepalanya, membuat Jimin tersenyum senang lalu memeluk Yoongi dengan senang.

"Terima kasihh.. Yoongi..!!"kata Jimin senang lalu mencium Yoongi dengan lembut, Yoongi yang kaget pun mulai menutup matannya dan membalas ciuman Jimin.

Mereka tidak perduli keadaan di ruangan itu, yang penuh orang-orang yang pingsan dan banyak darah karena mimisan dari para fujoshi dan fundashi itu

.

.

Setelah mereka resmi menjadi sepasang kekashi, Jimin mengajak Yoongi jalan-jalan ke sebuah tokoh belanja yang justru menolakan dari sang Uke tercinta..

"Ah.. Yoongi, aku mau ketoliet dulu, tak apa kan ku tinggal.."tanya Jimin lembut saat mereka berada di sebuah cafe yang ada disana. "Tidak apa.. pergilah.."jawab Yoongi menatap Jimin. "Baiklah.. aku tidak akan lama.."balas Jimin bergegas pergi menuju toliet tak jauh dari sana.

Yoongi terdiam sebentar saat berapa jam lalu? Jimin menyatakan cintannya, membuat dirinya blusing seketika.. di tambah berapa orang melihat mereka.

"Tak kusangka aku pertemu denganmu lagi.. JALANG.."kata orang yang benar-benar, Yoongi kenal membuatnya menoleh pada orang itu. "Diam kau.. Soo Hyun!!"balas Yoongi datar

"Cih.. kau pikir kau ini siapa.. mentang-mentang kau kenal Nona Sangwoo dan dia membelamu bukan berpikir dia terus melindungimu..."ucap Soo Hyun angkuh

"Pantas aja Sangwoo tidak suka kau merancang pakaian untukmu karena kau sehina ini, Soo Hyun.."ucap Yoongi membuat Soo Hyun. "Kurang ajar berani sekali kau.."maki Soo Hyun.

Soo Hyun ingin menampar Yoongi lagi, namun suara yang amat dikenal Yoongi membuat pemuda manis mematung seketika membuat Yoongi bergetar.

Suara mantan kekashinya.

"Berhenti.. Soo Hyun!!"teriak pemuda tampan itu sambil menarik tangan Soo Hyun yang ingin menampar Yoongi.

"Kenapa kau mencegahku, Jihwan.. dia pantas menerimanya.."balas Soo Hyun pada Jihwan itu. "Kau tidak boleh menamparnya.. apa kau tau kita berada di cafe sekarang.."ucap pemuda itu Jihwan.

Jihwan ingin meminta maaf pada orang yang ingin di tampar oleh tunangannya, namun terhenti saat dia menatap orang dulu yang ia cintai itu. "... Min Yoongi!!"lirih Jihwan saat pemuda manis menatapnya mematung.

"Sudah lama tidak bertemu.. Kim Jihwan.."kata Yoongi dingin namun hatinya perih saat melihat mantan tunangannya bersama gadis di depannya ini.

"Hn..!!"balas Yoongi datar

"Kebetulan kau disini Sayang, apa kau tidak memberi tau padannya kalau kita sudah bertunangan.."ucap Soo Hyun sambil mempamerkan cincin di jari manisnya.

Jihwan hanya terdiam melihat tingkah tunangannya, lalu tersenyum membalasnya ucapan Soo Hyun. Walau hatinya sakit melihat sang mantan di hina terus oleh sang kekashinya.

"Baguslah.. jika kalian sudah bertunangan berati tidak ada yang mengangguku."balas Yoongi datar wajahnya memanas saat wanita busuk itu memeluk sang mantan dengan mesra, tidak perduli dengan dirinya yang kini ingin menangis sekarang.

"Baguslah.. kalau kau sadar, karena kau tidak pantas mendapatkan Jihwan mengerti.."ejek Soo Hyun tersenyum senang melihat mimik wajah Yoongi sekarang.

"Sudahlah, Soo Hyun ayo kita pergi.. lagi pula untuk apa kita ada disini.."ajak Jihwan datar sambil mengalihkan pandangannya, sungguh dia tidak ingin menglukai orang yang dulu ia cintai ini.

"Kenapa terburu-buru, bagimana kita bermain saja.. dengan si Jalang ini..!!"balas Soo Hyun dengan nada mencembooh

"Lagi pula untuk apa si miskin ini, berada disini.. apa dia tidak punya malu apa?"lanjut Soo Hyun memandang Yoongi rendah. "Cih.. urusi saja.. urusanmu, aku disini karena di ajak bodoh.."balas Yoongi menatap datar Soo Hyun yang terus saja menghina dirinya

"Masa sih.. ada yang mau mengajakmu ketempat kafe milik keluarga Park ini.."kata Soo Hyun

Yoongi memutarkan bola mata miliknya, jengah lalu menatap Jihwan dingin tidak seperti dulu yang menatapnya lembut.

"Bisakah anda ajari kekashi anda, sehingga dia bisa berani mengatakan itu.., apa dia bisa di ajari sopan santun.."kata Yoongi membuat Soo Hyun menampar wajah Yoongi seperti kejadiaan di Butik waktu itu.

"Soo Hyun apa yang kau lakukan.."bentak Jihwan saat kekashinya menampar Yoongi membuat pemuda manis itu tersungkur.

"Tentu saja memberi pelajaran padannya, setelah apa yang baru saja dia katakan.."ucap Soo Hyun marah

Yoongi bangkit sambil memengang pipinya memerah, air mata menetes membasahi pipinya. "Dengar.. kafe ini bukan milikmu jadi wajar aja aku berada disini.. Nona Lee"kata Yoongi penuh menekan.

"Lagi pula.. aku sudah move on, dari Tuan muda Kim jadi tenang aja aku tidak akan merebutnya darimu.."lanjut Yoongi berharap Jimin segera datang, ia sudah tidak tahan lagi berada disini.

Jihwan mematung saat sang mantan, sudah melupahkannya apa pemuda manis itu sudah memilik pemuda lain yang lebih baik darinya.

"Benarkah.. memangnya ada yang mau sama pemuda jalang sepertimu.. mungkin saja kau menyewa dia kan.."cembooh Soo Hyun. "Soo Hyun jaga ucapanmu itu.."tegur Jihwan yang mendengar ucapan Soo Hyun yang keterlaluan.

"Memang benar.. dia tidak pantas mendapatkan cinta atau kebahagiaan.."kata Soo Hyun membuat Yoongi mematung seketika.

Namun...!!!

"Kau salah.. Min Yoongi pantas mendapatkan cinta dan kebahagiaannya.."kata seseorang membuat semua yang disana menoleh.

"..."

"..."

"..."

Terlihat pemuda tampan berdiri disana sambil melipatkan tangannya angkuh. Sambil berjalan di samping Yoongi dan menarik tubuh mungil itu kedalam dekapannya, tidak perduli tatapan kedua orang yang membulat karena tidakannya ini.

"Kata siapa Min Yoongi tidak bisa mendapatkan cinta dan kebahagiannya.. Hn..!!!"ulang Pemuda tampan itu terkesan datar tak lupa wajahnya mengeras karena amarahnya berani sekali wanita busuk itu menghina kekashinya.

"J-Jimin..!!"ucap Yoongi dengan serak memanggil sang kekashi yang kini memeluknya. "Ssst.. aku disini, biarkan aku yang selasaikan masalahmu pada mereka.."kata Jimin lembut sambil mengelus pelan surai mint Yoongi itu.

"Uhmm.."balas Yoongi sambil mengangguk kepalannya.

"Kau.. siapa nya dia, ah.. apa kau kasih yang di bicarakan dia.. apa sih hebat pemuda jalang itu, sehingga kau tertarik dengannya."tanya Soo Hyun pada Jimin yang mengsuruh pelayan kafe membawa Yoongi ketempat lain.

Jimin memutarkan bola matannya, jengah sikap wanita di depannya ini sungguh tidak berubah sama sekali.. yang dulu mengejar-gejar dirinya waktu SMP dulu.

"Rupannya kau memang tidak berubahnya, Lee Soo Hyunn.."kata Jimin sambil menatap keduannya datar. "Kau tau namaku?"tanya Soo Hyun kaget saat pemuda asing tau nama nya. "Tentu saja.. siapa yang tidak kenal Lee Soo Hyun, yang sering sekali mengikuti Park Jimin waktu mereka masih Smp"cembooh Jimin

"Park Jimin.. jangan bilang kau putra dari Tuan Park.."jawab Soo Hyun dengan kaget?
Masa sih pemuda yang dulu ia kejar, menjadi sangat tampan tak ia sandari menjilat bibirnya.. karena tergoda dengan kekayaan di milik pemuda didepan ya ini.

"Sudah lama sekali.. kita tidak pertemu ya...?"kata Soo Hyun sok akrab

"Hm.. tentu saja? Karena aku sibuk dengan kekasihku yang manis itu.."jawab Jimin sambil tersenyum tipis karena terbayang senyuman Yoongi.

"Kekashimu.. siapa..?"beo Jihwan

"Yang baru saja kalian hina, adalah kekashiku Min Yoongi.."balas Jimin

Mata milik Soo Hyun dan Jihwan membulat mendengarnya.

"Kau bohongkan mana mungkin, kau cinta dengan pemuda seperti dia..."ucap Soo Hyun tidak percaya

"Kau kekashi baru nya Yoongi?"kata Jihwan terpaku karena Yoongi mendapatkan lebih tampan darinya.

"Kenapa kalian kaget.., tidak percaya tidak apa-apa lagi pula.. aku mencintainya dengan tulus.. tidak sepertimu Soo Hyun mendekati seseorang untuk keuntunganmu .."cembooh Jimin datar memandang rendah Soo Hyun yang terpaku

Lalu kembali menatap Jihwan yang mematung seketika.

"Ooh jadi kau yang bernama Kim Jihwan yang berani menghancurkan perasaan Yoongi selama ini? Cih gara-gara dirimu... aku bersusah payah untuk mendapatkannya."kata Jimin membuat Jihwan menatapnya. "Apa maksudmu.. aku tidak bermaksud menghancurkannya.."bela Jihwan.

"Ouh benarkah.. gara-gara dirimu dan ulahmu.. kau hampir saja membuatnya hancur, tapi kata seseorang dia butuh orang gara dia bisa melupahkanmu.."balas Jimin dingin

"Aku tidak bisa memaafkan kalian berdua setelah apa kalian perbuat padannya.."geram Jimin sambil melipatkan tangannya

"Ehh.. bukan pemuda jalang itu yang membuat semua hancur.."kata Soo Hyun yang tersentak karena tatapan tajam Jimin.

"Diam kau dasar wanita busuk, kau pikir kau bicara dengan siapa? Kau pikir aku tidak tau apa yang kau lakukan pada Yoongi tanpa sepengatauanku.."ucap Jimin panjang lebar. "Apa maksudmu..?"kata Soo Hyun.

Jimin tersenyum miring. "Kau menuduh Yoongi mencuri dibutik milik adikku kan.., padahal kau tau sendiri.. adikku lah yang mengajaknya kesana.."lanjut Jimin kesal karena pujaan hatinya di tuduh yang tidak-tidak.

.

.

.

.

《Kembali ketempat Hyejeong dan Sangwoo》

"Pffhh... Hahahaha.."tawa Hyejeong saat mereka berdua berjalan di koridor yang sepi membuat gadis berambut ungu itu tertawa.

"Rupannya kau senangnya.."canda Sangwoo yang ikut terkekeh saat rencana mereka berhasil. "Aduhh perutku sakit.."kata Hyejeong memengangi perutnya yang sakit.

"Habisnya melihat wajah mereka, membuatku tertawa.."jelas Hyejeong saat melihat para Tuan yang ada sana memuncat.

Sangwoo menggaut-manggaut mendengarnya lalu terkekeh mendengarnya. "Tentu saja.. siapa suruh menantangku, lagi pula mereka tau kan siapa derektur mereka sekarang.. jadi mereka harus berhati-hati sekarang.."kata Sangwoo membuat Hyejeong menangguk pelan. "Tak ku sangka aku diajak untuk melakukan ini, ternyata menyenakannya.."puji Hyejeong

"Belum semuannya loh, masih ada permainan lain yang akan kita lakukan.."seru Sangwoo sambil tersenyum miring. "Ah.. apa itu..?"tanya Hyejeong kepo.

"Bikin rusuh.. dirapat Tuan Lee.."jawab Sangwoo di telinga Hyejeong membuat sang empu tersenyum lebar. "Soal kerusuhan biar aku saja.."kata Hyejeong dengan menempuk dadannya.

"Baiklah.. kalau tugas ini kuserahkan padamu. Hyejeong.."ucap Sangwoo membuat Hyejeong menganggk pelan.

"Ayoo kita bersiapkan semuanya.."

.

.

.

《Di tempatnya Namjoon dan Seokjin》

"Gimana semua nya?"tanya Namjoon setelah kembali dari berkeliling.

"Semua sudah beres..!!"seru Seokjin sambil mengambil Flascdisk di dalam sakunnya.

"Ok, ayo pergi.. kurasa, mereka akan segera datang.."balas Namjoon

"Apa sudah ketauankah.."tanya Seokjin

"Ya, kurasa.."jawab Namjoon mengambil laptopnya dan alat-alat yang mereka pake untuk merentas semua data.

"Yoss.. ayo.."balas Seokjin mulai berdiri.

"Tapi belum semuanya.."celetuk Namjoon sambil meletakan sesuatu disalah satu tempat itu. "Hah.. dan apa kau taruh itu.."tanya Seokjin kebingungan.

"Hadiah kecil dariku.."jawab Namjoon sambil menarik Seokjin kearahnya lalu mengendong tubuh kecil Seokjin itu

"Namjoon apa yang kau lakukan.."kata Seokjin ragu saat tubuhnya digendong Namjoon sekarang. "Diamlah.. nanti kaukan tau, jangan lupa tutup matamu.."perintah Namjoon pada Seokjin. "Hah.. apa?"

"Tutup mata!!"

"B-baik.."

Namjoon mengendong Seokjin dan membawa peralatan mereka yang di dalam ransel di punggungnya, tak lupa ia melompat turun dari gedung itu dan tergantung di sebuah pohon tak jauh dari mereka. Membuat Seokjin memekik kaget.

"Huwaaa... apa yang kau lakukan bodoh.."teriak Seokjin kaget saat Namjoon menurutkan tubuhnya ke tanah. Saat tadi mereka berdua melompat. "Terjun dari bangunan.."jawab Namjoon polos yang dapat pukulan dari Seokjin.

"Kita bisa mati bodoh..!!"

"Buktinya ngk kan.."

Tapi tak lupa bunyi ledakan cukup keras membuat Seokjin kaget dan menatap gedung itu hangus terbakar. Tak salah lagi yang melakukan ini adalah pemuda yang disampingnya, kini memasang wajah watados. "Bom rakitkan.. ku tak pernah akan gagal untuk gagal.."balas Namjoon sambil senyum mengerikan dalam hati Seokjin bergumam

"Apa dia Namjoon kekasihku.."

TBC!!

05-04-2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro