Chapter 16
Chapter 16
.
.
.
.
.
.
.
Jaekyung menatap iba, adik perempuannya yang kini menangis di dalam kamarnya ia tidak tau kenapa adiknya itu menangis bahkan adiknya tidak keluar kamar sejak insiden di sekolah berapa waktu lalu.
"Hyemin.. kakak mohon keluarlah.."bujuknya pelan sambil mengetuk pelan pintu berwarna krem itu.
"Tidaaak.. aku tidak mau.."tolak adiknya Hyemin dengan meraung
"Kakak tau tapi tolong jangan membuat seperti ini.."mohon Jaekyung pada Hyemin yang melakukan tindakan kelawat batas
"Tidakk sebelum pemuda jalang itu, pergi aku tidak akan berhenti untuk melukainnya.."teriak Hyemin sambil terisak..
"Apa kau tau.. yang membuat orang kau sukai itu terluka.."ucap Jaekyung
Hyemin yang mendengarnya membulatkan matannya.
"Yang melukai orang yang kau sukai.. adalah dirimu Hyemin.."
"TIDAAAAKKK.. AKU TIDAK MELUKAI JIMIN."teriak Hyemin keras sambil melemparkan semua barang-barang di sekitarnya
"ITUUUU SALAH PEMUDAA JALANG, ITUUUU.. Yang melukai Jimin bukan aku!!!"
"Hyemin.."bisik Jaekyung menaruh kepalanya di daun pintu kamar adiknya
Hatinya sakit, melihat kondisi adiknya yang kacau saat ini. Bagimana tidak yang membuat kondisi sekolah saat itu adalah perbuatan adiknya yang ingin sekali melukai pemuda yang ingin Hyemin lukai.
Alih-alih melukai pemuda itu, datanglah Jimin yang melindungi pemuda itu yang imbasnya membuat Pemuda itu terluka di depan mata Jimin. Yang membuat Jimin mengamuk tak terkendali dan membunuh orang-orang yang menyerang pemuda itu.
Jaekyung terkadang berpikir buat apa, ia membantu adiknya untuk mendapatkan Jimin segala rencana apa pun. Sungguh dia bukan orang kejam, dia ingin hidup tenang dan tidak ingin menghancurkan kebahagian orang lain.
Yang seperti adiknya lakukan saat ini.
"Hyemin.. kakak mohon dengan sangat istrirahat lah kau butuh itu.."kata Jaekyung lembut agar adiknya tidak terlalu memaksakan dirinya
"Dan tolong lupahkan saja, untuk mendapatkan Jimin walau dia tidak mencintaimu adikku.."tambahnya berlalu di depan kamarnya
Hyemin yang mendengarnya mendengus kasar membuat apa ia melupahkan orang ia cintai, walaupun belum tau kalau orang ia sukai mencintainya
"Melupakannya kak!!"ucapnya kasar lalu tertawa tanpa sebab
"Hahaha.. aku tidak bisa melupahkannya sebelum dia menjadi miliku.."kata Hyemin sambil pelan lalu menatap pantulan dirinya benar-benar mengenaskan
"Sebelum pemuda jalang itu pergi dari kehidupaanku dan Jimin aku tidakan membuat mereka bahagia.."ucapnya dingin sambil memengang pisau itu lalu tersenyum sadis
"Jadi.. Min Yoongi aku akan melukaimu atau membunuhmu mana yang kau pilih.."
.
.
.
.
Sangwoo menatap langit di atap balkon rumah sakit ini, di temani sahabatnya yang merengek memintanya memperlihatkan dounijin yang di maksudkan oleh ibunya itu
"Hai.. Hyejeong.."panggil Sangwoo tanpa memperdulikan orang di maksud tetap merengek "Perlihatkaan aku doujin itu.. Sangwoo.."rengek Hyejeong
Sangwoo memutarkan mata jengah melihat tingkah akwkwr dari sahabatnya ini.
"Jawab pertanyaanku dulu, nanti ku kasih doujin itu.."potong Sangwoo kesal membuat Hyejeong menatapnya berbinar
"Sungguh.. janjinya.."
Sangwoo mengangguk dengan wajah datarnya sedatar jalan tol.
"Iya tentu saja.."
"Baiklah apa itu?"
"Apa Kak Yoongi punya mantan pacar.."tanya Sangwoo membuat Hyejeong mematung seketika, membuat Hyejeong menatapnya kaget. "B-bagimana kau tau itu.."tanya Hyejeong gugup membuat Sangwoo menghelang nafas
"Jadi benarnya yang tadi ku lihat berapa saat lalu.."jawab Sangwoo
"Apa maksudmu, aku tidak mengerti.."ucap Hyejeong menatap sahabatnya yang kini membuang muka
"Jika aku cerita kau tidak akan percaya.."ungkap Sangwoo pelan
"Aku mau bertanya sejak kapan kau tau.. Kak Yoongi punya mantan pacar.."selidik Hyejeong sambil menatap Sangwoo yang kini tersenyum kecil
"Tentu saja aku tau.. kan Kak Yoongi dulu pernah cerita.."jawab Sangwoo pelan
"Ouhh.."
Berapa saat kemudiaan..
"Eeehhh!!! serius.."tanya Hyejeong tak percaya bahwa Yoongi menceritakannya
"Ya.. tentu saja.. dia tidak ingin kau tau..."celetuk Sangwoo datar
Hyejeong menganggut-anggut kepala.
"Jadi begitu.. lalu apa masalahnya, jika apa yang kau lihat.."tanya Hyejeong heran diamnya Sangwoo
"Jika benar Kim Jaekyung adalah mantan Kak Yoongi berati..."jeda Sangwoo
"Apaa.. kau lihat Kak Jaekyung di mana, setahu ku dia di amerika.."balas Hyejeong
"Aku tau saat kita tadi menyebarang jalan menuju rumah sakit, dan dia tidak sendiri.."cerita Sangwoo membuat Hyejeong melototkan mata
"Jadi dia sudah kembali.. bersama kekashinya itu.."ucap Hyejeong tertunduk lesu
"Hyejeong.. aku tidak tau apa masalah kalian dengan tuan muda dari keluarga Kim itu.."ungkap Sangwoo membuat Hyejeong menatapnya sedih
"Keluarga mereka membuat Kak Yoongi disakiti bahkan di hina, dan orang bernama Jaekyung malah memutuskan Kak Yoongi seenaknya.."cerita Hyejeong yang mulai menangis
"Aku tidak tau soal ini.."balas Sangwoo pelan
"Dan sekarang dia kembali, ingin menghancurkan Kak Yoongi lagi.. aku tidak bisa tinggal diam saja.."lanjut Hyejeong pada Sangwoo "Aku tau itu.."jawab Sangwoo
"Sangwoo gimana kau tau.. seolah Kak Jaekyung, padahal kalian tidak pernah bertemu.."tanya Hyejeong tak mengerti membuat Sangwoo tersenyum penuh arti
"Tentu saja.. kami berdua pernah bertemu, Ayah dari Kim Jaekyung adalah teman bisinis dari Ayahku.."jawab Sangwoo tenang
"G-gimana bisa begitu.."
"Asal kau tau saja.. keluarga Kim itu rakus tentang bisins yang di kembangkan oleh Ayahku.."cerita Sangwoo
"Kau kenal baik dengan mereka ya.."tanya Hyejeong mendengarnya membuat Sangwoo mendengus mendengarnya.
"Tentu saja.. walau aku masih duduk dikelas 10, gini-gini aku ini punya Bisnis sendiri.."jawab Sangwoo dengan sombong membuat Hyejeong memutarkan matannya dengan melihat tingkah sahabatnya
"Lalu apa bisinis mu itu.."
"Tentu saja.. jadi desiner dan seorang penulis novel.."
"Ehh bukannya manga juga.."
"Itu hanya kerja sampingku jika ku bosan.."
"Itu sama aja kalii.."
"Jadi gimana masalah itu.."tanya Hyejeong pada Sangwoo
"Entalah aku tidak tau.."jawab Sangwoo lesu
"Jika kakakmu tau ini gimana.."lanjut Hyejeong
"Yang pasti, Kak Jimin ngk tinggal diam.. melihat calon ukennya di sakiti lagi.."sambung Sangwoo
"Kuharap begitu.."tambah Hyejeong
.
.
《 Di kamar rawat Inap Jimin》
"Yoongi.. aku lapar.."rengek seorang pemuda tampan itu, menarik-narik lengan baju dari pemuda manis itu mencoba mencari perhatiaan pemuda manis itu yang kini membaca novel.
"Baiklah.. kau mau apa?"tanya pemuda manis itu dengan helan nafasnya
"Aku mau bubur tapi di suapin oleh mu.."jawab pemuda tampan itu nyengir kuda
"Dasar anak manja.."celetuk Pemuda manis itu sambil mengambil nampan makanan
"Memangnya tidak boleh ya, manja dengan orang ia sukai.."balas Pemuda tampan itu dengan polosnya membuat Pemuda manis itu memerah mendengarnya
"D-dasar kau ini.. mana mungkin kau menyukaiku.. jika benar aku tidak menyukaimu tau..."jawab Pemuda manis aka Yoongi yang mulai kumat Tsundere ya
"Kalau gitu aku akan kubuat kau jatuh cintai padaku Yoongi sayang.."tantang Jimin saat bubur itu masuk kedalam mulutnya
"Bisakah.. kau tidak memanggilku dengan sebutan itu Uhh!!."tanya Yoongi yang masih mengsuapi Jimin yang menatapnya membuat Yoongi blusing terus
"Tidak sebelum kau jadi milikku.."jawab Jimin senyuman membuat Yoongi memalingkan wajahnya yang merah
"Terserah kau saja deh.."balas Yoongi pelan
Next time...
"Oh iya.. kapan aku bisa kembali pulang.."tanya Jimin saat Yoongi meletakan nampan itu ke meja di samping Jimin.
"Entalah.. aku tidak tau.."jawab Yoongi
"Aku bosan di sini.."keluh Jimin
"Kau bosan Jimin.."tanya Yoongi yang di balas anggukan kepala
"Baiklah ayoo kita ke taman.."tawar Yoongi yang dapat anggukan pelan dari Jimin
Yoongi mengambil sebuah kursi roda untuk Jimin, mana mungkin Pemuda itu jalan pake kaki kan
"Hati-hati saat turunnya.."ucap Yoongi meraih Jimin mencoba turun dari ranjangnya
"Aku tau itu.."balas Jimin pelan lalu berjalan pelan menunju kursi rodanya
"Sudah siap??"
"Ya.."
.
.
.
"Di sini segar sekali..."puji Jimin saat mereka berdua di taman
"Tentu saja.. "balas Yoongi duduk di kursi taman itu
"Lalu Sangwoo dan adikmu kemana dari tadi aku tidak melihatnya.."tanya Jimin heran melihat duo Fujoshi yang kelihatan batang hidungnya
"Aku tidak tau.. tadi mereka bilang ingin jalan-jalan.."jawab Yoongi pada Jimin
"Pasti.. mereka pergi keluar atau cari bahan langkat itu.."dengus Jimin membuat Yoongi menolehkan kepalanya. "Kenapa emangnya.."tanya Yoongi penasaran
Jimin menatapnya lalu menghelang nafas pelan. "Kau tidak mengertinya.."jawab Jimin yang dapat gelengan kepala Yoongi
"Baguslah.. berati mereka berdua tidak meracuni otak polosmu itu.."lanjut Jimin tenang merasa lega, karena Yoongi belum di hasutin oleh duo Fujoshi
"Ehh.. memangnya kenapa tentang itu.."tanya Yoongi heran
"Bukan apa-apa.. lagi pula kau harus ku praktekan jika kau ingin mengerti.."jawab Jimin membuat Yoongi mengerut heran
"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan.."Ucap Yoongi tak mengerti
TBC
29-03-2018
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro