Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 15


"Mungkin aku mulai menyukaimu.. Min Yoongi!!"

.

.

.

Chapter 15

.




.







.







.




.

"Gimana kondisinya.."- Taehyung

"Dia cuman kelelahan.."- Namjoon

"Syukurlah.."- Seokjin

"Kenapa Kak Jimin berubah mode.."-Hyejeong

"M-maaf ini semua salahku.."- Yoongi

"Uhm... ngk apa-apa asalkan Kak Yoongi baik-baik saja.."- Sangwoo

.

.

Yoongi terduduk di ruangan kesehatan karena masih cemas dengan ke adaan pemuda yang kini masih terbaring tak sadarkan diri di ruangan inap, yang dimana Park Jimin berada semua ini salahnya jika dia tidak keluar dan melihat apa yang terjadi apa lagi pemuda itu melihatnya terluka. Membuat pemuda itu kalap dan menghabisi para penjahat itu sebuah elusan di punggungnya membuatnya menatap orang itu yang menatapnya khawatir.

Dia merasa bersalah karena membuat Kakak dari Juniornya, kini terluka dan terbaring di sana. "Sangwoo.. maafkan aku.."cicit Yoongi pada adik dari Park Jimin ini, kini menatapnya lesu.

"Itu bukan salahmu kak.."kata Gadis itu pelan sambil menatap sang kakak di dalam ruangan itu. "Tapi.. ini semua salahku? Jika aku tidak di sana mungkin Kakakmu tidak begini.."balas Yoongi kini menuduk sedih ingin rasannya ia menangis, menangis pun tidak ada gunannya karena orang itu masih tak sadarkan diri.

"Tenanglah kak.. pasti Kak Jimin akan sadar..."ucap Sangwoo menengakan

"Sangwoo apa kau sudan hubungi Orang tuamu.."kata Hooseok pada gadis pujaanya

"Iya.. Ibu akan datang nanti setelah semua urusannya.."jawab Sangwoo pelan

"Kak Yoongi lebih pulang saja.. kakak kan belum tidur sejak kemarin, nanti sakit loh.."bujuk Hyejeong pada sang kakak yang mengeleng kepala menolak.

"Tidak.. aku mau menunggunya sadar.."tolak Yoongi pelan

"Lebib baik kau istrirahat saja nak..!!"kata suara wanita membuat semua yang ada di ruang tunggu itu menoleh, membuat Sangwoo berseru pelan. "Ibu.. bukannya nanti datangnya.."seru Sangwoo yang melihat ibu tercinta yang kini di hadapannya.

Sang Nonya Park hanya tersenyum tenang melihat perkataan putri kecilnya, lalu berjalan pelan namun anggun dan mengelus pelan surai cokalat Sangwoo.

"Gimana bisa.. seorang Ibu, yang meninggalkan anaknya yang terbaring lemah dan lebih memilih perkerjaannya.."ucap Nonya Park itu

"Tapi ibu yakin dia akan sadar.., jadi kalian butuh istrirahat terutama dirimu anak muda..."kata Nonya Park itu memandang ke arah Yoongi yang kini memandangnya.

"..."

Yoongi terdiam akan perkataan wanita paru baya itu, yang menghampirinya pasti dia akan di marahi melihat bahwa putrannya di lukai seperti ini.

"Uhm.. Ibu kini sini pasti ada mau nya ya..!!"celetuk Sangwoo sambil cemberut melihat kelihataan aneh terpencar di wanita paru baya itu. "Ma-maksudmu apa.. Sangwoo.."tanya Hyejeong yang bingung perkataan Sangwoo barusan terlebih lagi, Ibu dari kedua anak ini menatap Yoongi intens membuat Adik dari Yoongi bingung.

"Jadi kamu yang di bikin nangis oleh putraku ya.."tanya Ibu dari Sangwoo itu yang duduk di samping Yoongi, membuat Yoongi mengangguk pelan karena terlalu takut

"Iya.. Nonya.."jawab Yoongi pelan

Wanita paru baya itu mendengus lalu menepuk bahu mungil Yoongi, membuat sang empo berjengit.

"Berani sekali putraku bikin nangis anak orang.., apa lagi pemuda manis seperti mu.."seru Ibu dari Sangwoo dan Jimin yang kini mengebu-ngebu bahkan membuat Yoongi tersentak karena dia pikir akan dimarahi malahan marahin putranya sendiri.

Seketika suasana berubah..

Semua orang sweatdrop di tempat karena ucapan nonya Park itu, membuat Sangwoo memijit kepalannya melihat tingkah Ibu tercinta. "Ibu membuat Kak Yoongi takut.."ucap Sangwoo pada sang Ibu tercinta yang kini merengut sebal.

"Habisnya.. ibu ngk tega dengan wajahnya yang manis itu.."bela Nonya Park itu

"Tapi ngk juga ngitu juga kali.."balas Sangwoo lagi

"Park Sangwoo.. Ibu akan menyita semua manga dan dounjin milikmu yang kau sedang  kerjakan.."perintah nonya Park dengan mukhlak membuat Sangwoo mengeleng ngk setuju..

"TIDAAAKKKK!!!!"jerit Sangwoo tertahan mengingat mereka masih di lingkungan rumah sakit.

Yoongi dan yang lain Sweatdrop di tempat karena pertengkaran kecil Ibu dan anak itu, seakan memikirkan sesuatu baiklah apa yang mereka katakan.

'Tak ku sangka.. Ibu dan anak sesama Fujoshi..😑'-Namjoon

'Akhirnya aku bertemu dengan calon ibu mertua..☺'- Hooseok

'Ehh.. tak ku sangka.. Junior Sangwoo kalah dengan Ibunnya sendiri..😂'Seokjin

'Ahh.. kenapa Sangwoo ngk bilang kalau bikin manga dan doujin yang 21+ apa lagi Ibunnya sudah lihat..😢'Hyejeong

"Jadi siapa namamu anak muda!!"tanya Nonya Park itu sambil memandang Yoongi kini dengan lembut. "A-aku Min Yoongi, salam kenal.."jawab Yoongi menuduk kepalanya pelan.

"Min Yoongi.. nama yang menarik, semenarik orangnya.."ungkap Nonya Park itu membuat Yoongi tersipu malu

"Nonya bisa aja..,"jawab Yoongi padannya

"Jangan panggil aku dengan nonya panggil aku dengan Ibu, Min Yoongi karena kau akan menjadi menantuku nantinnya.."jelas Nonya Park dengan seenaknya

"IBUUU.. apa yang ibu katakan sih.."kata Sangwoo yang agak terkejut perkataan Ibu tercintannya yang mendadak gini.

"Ehhh..!!!"beo mereka semua

'Tak ku sangka.. Ibu mendekalarsikan perkataannya..'batin Sangwoo dengan tersenyum tipis mendengarnya

"T-tapi.. "ucap Yoongi dengan terbata karena terkejut perkataan dari wanita baru baya di depannya ini.

"Yoongi perkataan muhtlak loh.."seru Nonya Park siap dengan senjata miliknya, yup gunting berwarna senada dengan pakaian Wanita itu.

Hyejeong menyengol bahu Sangwoo, minta penjelasan membuat Sangwoo mengangkat bahunnya ini seolah mengatakan.

'Ibumu serius mengangkat itu..'tanya Hyejeong menatap mata Sangwoo seolah telepati

'Manaku tau Ibuku itu sulit di tebak orangnya..'jawab Sangwoo yang menatap Ibunnya

'Njirrr.. sejenak kapan Ibu dari Jimin, jadi begitu nya..'batin Namjoon

'Pikir dua kali jika berurusan dengan mereka..'batin Seokjin

'Keluarga sadis..!!!'batin mereka semua minus Yoongi

.

.

.

.

Mata pemuda yang terpejam kini terbuka pelah, sedikit meringis pelan membuatnya mengaduh sedikit saat rasa sakit itu menyerang. "Uhh!!!"rintihnya pelan sambil memengangi kepalannya pelan

Kepala nya berputar saat dia berada di tempat asing, namun terpaku pada sosok indah yang tertidur di tepi ranjangnya yang kini tertidur pulas. Terpaku melihatnya membuat Pemuda itu terdiam pelan melihat sosok mungil pemuda manis itu.

"Kenapa dia ada disini.."tanyanya heran sambil memperhatikan pemuda manis yang masih tertidur itu. Membuat pemuda tampan itu menyusuri setiap inci yang ada berada di wajah pemuda manis itu

"Indah... kau sangat indah, Min Yoongi!?"bisiknya pelan sambil mengelus pelan surai mint pemuda manis itu perlahan

Pemuda manis yang tadi ya, tertidur. Terusik karena sapuan lembut yang mengelus pelan surai miliknya. Mengeryap imut seakan tak menyadari pemuda lain yang menatapnya gemes itu.

"Huommm.. sepertinya ada yang mengusap suraiku.."tanyanya sambil mengerkan tubuhnya yang agak kaku

"Tentu saja... aku yang mengusapnya.."jawab suara aman yang dikenalnya membuat pemuda manis ini, menolehkan kepalannya kepada suara itu.

"Ehhh!! Kau sudah sadar.. kapan.."tanya Pemuda manis itu, Yoongi menatap pemuda yang menyebalkan itu yang kini menatapnya.

"Baru saja aku terbangun.."jawab pemuda itu tenang.

"Benarkah.. apa kau butuh sesuatu.."tawar Yoongi

"Tidak terima kasih.."tolak pemuda itu halus aka Jimin

"Baiklah.."balas Yoongi

Kedua pemuda itu terdiam, tak ada yang mulai pembicaraan membuat Jimin bertanya dengan kondisi pemuda manis itu yang kini menuduk kepala.

"Gimana kondisimu.."tanya Jimin membuat Yoongi menatapnya

"Kondisiku baik, karena kau menolongku.."jawab Yoongi pelan

"Baguslah kalau kau baik-baik saja.."ucap Jimin lega

"T-tapi akhrinya kau yang terlukakan.."ucap Yoongi nada menyesal karena membuat pemuda itu mengeleng pelan

"Aku terluka bukan salahmu.. karena aku ingin melindungimu.."balas Jimin lembut hilang sudah ego yang dulu dia miliki untuk membuat pemuda manis ini, jatuh hati padannya. Membuatnya jatuh cinta segela pesona dari Min Yoongi

"Tetap saja.. aku bersalah karena membuat mu terluka.."sesal Yoongi kini menangis membuat Jimin tertegun mendengarnya

"Ssstt.. tenanglah Yoongi.."bisik Jimin lembut sambil menghapus air mata di pipi putih itu

Yoongi merasakan sentuh lembut itu tertegun sesaat, saat tangan kekar itu menyentuh lembut sisi pipi gembulnya

"Lupahkan yang sudah terjadi mengerti.. aku tak ingin kau membebani mempikirkan kejadian itu.."lanjut Jimin pelan mengelus surai Yoongi dengan sayang

"J-Jimin.."kata Yoongi terbata-bata mendengar perkataan Jimin tadi membuatnya blusing seketika, membuat Jimin menaiki alisnya lalu tersenyum kecil.

"Kau tampak manis jika tersenyum Yoongi.."ucap Jimin membuat Yoongi mengerut tidak suka membuat pemuda manis itu mengembukan pipinya.

"Aku tidak manis. Tau.."protes Yoongi sebel tapi terkesan manis dimata Jimin

"Lalu kenapa kau cemberut gitu!?"goda Jimin sambil mencubit Yoongi membuat sang empu mengaduh.. "Sa-kit!!"kesal Yoongi yang mencoba menghentikan tangan kekar Jimin menyentuh pipinya itu.

"Jangan pasang wajah itu, jika tidak aku tidak akan menahan diri lagi.."goda Jimin sambil menyerangi mesum membuat Yoongi membelalak matannya lalu.

"TIDAAKKK!! DASAR MESEUM KAAU?"jerit Yoongi pelan lalu memukul bahu Jimin yang masih terluka.

"YOONGIII... ITU SAAAKIITT.."teriak Jimin yang mendapatkan pukulan dari kasih sayang dari calon ukennya.

"Huwaaa... maafkan aku.."panik Yoongi yang melihat Jimin mengaduh gara-gara di pukul olehnya

Oke kita tinggalkan kedua orang ini yang kini sedang bermesraan..

Terlihat dua gadis yang kini tumbang gara-gara melihat pemadangan manis..

"Hebat.. Kak Yoongi melakukan ini pada Kak Jimin.."ucap seorang gadis berambut ungu itu

"Kau benar Hyejeong.."jawab Gadis berambut cokalat yang mengelap darah yang membanjiri mereka.

"Shit.. ku harap kak Jimin tidak melakukan itu.."decak Hyejeong pelan yang mendengar percakapan kedua pemuda itu.

"Ayolah.. jika Kak Jimin melakukan itu, akan ku lindas sekarang juga.."balas Sangwoo

"Semogaaa aja.. Kak Yoongi tetap perawan.. ehh maksudnya perjaka sampai mereka lulus.."doa Sangwoo yang di anggukin oleh Hyejeong

.

.

.

Dibandara seoul....

.

.

"Akhirnya aku kembali.."ucap seorang pemuda tampan menginjakan kaki miliknya keluar dari bandara

"Huwaaa.. aku sudah lama tidak ke Seoul.."kata Seorang gadis yang merupahkan kekasihnya ini

"Apa kau akan tinggal di tempatku.. Soo Hyun.."tanya Pemuda tampan itu membuat Gadis itu mengangguk senang

"Iya tentu saja.. kau akan calon suamiku.. Jihwan.."jawab Gadis yang di panggil Soo Hyun itu mengandeng lengan kekar Jihwan yang mengelus pelan surai hitamnya ini

"Iya aku benar.. ayoo ke aperteman.."ajak Jihwan

"Ok.."balas

Kedua orang berbeda gender memutuskan masuk kedalam taksi yang sudah di pesan itu, dan mobil taksi itu kemudiaan berjalan menunju ke sebuah tempat.

Dalam perjalanan Jihwan menoleh kepalannya ke arah jendela sementara Soo Hyun tertidur kelelahan dia menyandarkan kepalannya di bahu Jihwan.

"Kota ini berubah sejak aku meninggalknya.."bisik Jihwan pelan menatap berapa gedung-gedung yang menjulang tinggi itu

"Gimana kabarmu disana.. apa kabarmu baik.."lanjutnya pelan mengelus pelan surai Soo hyun yang ternganggu dalam tidurnya.

"Aku yakin kau sudah melupahkanku ya, syukurlah.. jika kau melupahkan diriku.. jika tidak mereka akan membunuhmu Yoongi.."bisiknya sedu mengingat ancaman sang ayah yang ingin membunuh mantan pacarnya itu

Mata miliknya menatap sosok yang ia bicarakan sedang berjalan bersama dua orang gadis, membuatnya membulatkan mata miliknya itu. Tapi mobil yang ia kendari itu sempat berhenti di lampu merah.

Kesempatan melihat sosok yang ia rindukan..

Malaikat mungilnya..

Min Yoongi..

Tangan kecil itu digandeng pelan oleh kedua gadis yang berbeda surai, tentu saja ia mengenali surai ungu yang ia lihat merengek meminta sesuatu pada gadis sebayanya yang kini mencueki gadis berambut ungu itu.

Hyejeong adik dari malaikat mungilnya tetap saja tidak berubah.. namun tertarik dengan gadis berambut cokalat yang membantu membawa belanjaan.

"Aku pernah melihat gadis berambut cokalat, namun aku lupa dimana..?"serunya pelan namun tersentak saat Gadis yang di maksud itu menolehkan pandangnya ke arah taksi yang ia tumpangin

Namun Hyejeong bertanya mengapa dia melihat sebuah mobil, membuat gadis mengeleng kepala seolah mengatakan
. 'Tidak ada apa-apa..'

Mereka bertiga kembali, berjalan menuju sebuah rumah sakit yang terkenal di kota seoul itu membuatnya bertanya-tanya.

Mengapa malaikat mungilnya pergi ketempat itu.

TBC

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kalian tau bulan apa ini.. benar, tepatnya 1 april. Benar 1 april adalah Hari april mop :"v

Vote dan comentnya kawaan..!!!

Jangan jadi pembaca bayangan ok!!! :V

1-04-2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro