Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 12

A/n: maaf.. Chapter kali ini agak pendek, karena saya lagi badmood di tambah ide cerita putus nyambung. Semoga pada suka

.

.

Happy Reading kawan!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Chapter 12

Yoongi menatap datar jendela tempat dia duduk itu, pikirannya campur aduk apa yang  akan di katakan Hyejeong berapa hari lalu membuatnya Badmood. Bahkan berapa temannya engan bertanya kenapa dia menengkuk wajahnya kesal.

Ingin bertanya tapi takut kena amukan, pemuda manis itu.

Sampai munculnya sahabat sesama Uke itu, menepuk pundaknya pelan membuat sang empunya menoleh.

"..Ya"balas Yoongi datar membuat orang yang menepuk mengeleng lalu duduk di depan mejannya.

"Kau ini kenapa sih, sampai auramu itu membuat orang lain tidak tenang.."kata pemuda manis itu

"Uhh.. memangnya kenapa dengan mereka aku tidak perduli.. Kookie"balas Yoongi sewot membuat Pemuda yang bernama Kookie cemberut. "Ya, tentu saja.. kalau ada masalah mending cerita tapi jangan bikin orang susah Yoongi.."Omel Jungkook

"Terserah deh!!"balas Yoongi cuek

"Terserah pada mu saja, lagi siapa yang membuatmu Badmood siapa sih!!"tanya Jungkook penasaran

Yoongi menatap malas Jungkook, lalu berkata. "Si muka kuda sialan, dan adikku Hyejeong.."jawab Yoongi kalem membuat Jungkook membulatkan matannya.

"Serius...!!"kata Jungkook pelan, Yoongi mengangguk pelan

"Ouh!!"ucap Jungkook pelan lalu mengebarka meja membuat isi kelas menatap mereka aneh

"Kau serius Yoongi.."teriak Jungkook tidak menyandari semua penghuni kelas menatap mereka. "Ya, dan tolong jangan bikin malu Kookie sayang.."jawab Yoongi menarik Jungkook kembali duduk

Jungkook mengaruk kepala tak gatal, lalu mengatakan. "Maafkan aku!!"balas Jungkook

Isi kelas kembali melakukan sesuatu, mengitu pun Yoongi dan Jungkook. Duo Uke ini sedang berbicarakan sesuatu dengan bisik-bisik hanya mereka yang mengatakan sesuatu.

"Bagimana bisa, adikmu Hyejeong melakukan itu. Yoongii!!"tanya Jungkook penasaran

"Ya, tentu saja.. bagimana bisa dia mensetujui pertaruhan konyol itu tanpa izinku Kookie.."balas Yoongi sewot saat sang adik mengatakan itu padannya

Jungkook mengangguk pelan mendengarnya

"Tapi.. aku heran kenapa dia nekat melakukan itu padamu.."lanjut Jungkook sambil menatap Yoongi penasaran

Yoongi mengangkat bahu acuh.

"Mana ku tau.. Kookie sahabatku yang imut.."ucap Yoongi

"Kau juga imut kali Yoongi!!"balas Jungkook dengan meledek

Yoongi mendelik pada Jungkook, membuat Yoongi cemberut.

"Aku ngk imut tapi tampan tau!?"sangkal Yoongi sambil menyimbak rambutnya angkuh

"Dasar narsis.. mana ada pemuda tampan, yang memiliki tubuh mungil! Wajah cubby, mata besar dan bibir kecil.."ledek Jungkook sambil menujuk Yoongi

Yoongi mengembukan pipinya kesal karena di ledek begitu oleh sang sahabat, memangnya sih tubuhnya mungil dan ramping seperti perempuan. Wajahnya juga agak cubby karena masih sisa lemak bayi. Dan mata Yoongi besar bulu mata miliknya letik, bibirnya merah muda merekah begitu menawan.

"Terserah kau saja deh!!"jawab Yoongi pasrah

Mereka berdua terus mengobrol, tidak menyadari seorang pemuda tampan menatapnya ke arah dua pemuda itu. Tidakk!! Dia melihat pemuda manis yang sering bertengkar dengannya.

"Min.. Yoongi.!!"ucap pemuda itu pelan

"Akan ku buat kau jatuh cinta padaku?"seru pemuda itu sambil tersenyum licik

"Dan.. aku akan menangkan pertaruhan konyol itu.."lanjutnya

"Jadi bersiaplah.."sambungnya meninggalkan ruangan kelas itu.

.

.

Sebelumnyaa...

Yoongi menatap tiga orang disana dengan jengkel, bagimana tidak dia di paksa melakukan taruhan konyol itu.. Kedua gadis itu menatapnya memelas. Sementara pemuda yang merupahkan sahabat dari orang itu ikut menjadi pelaku penculikannya.

"Ku mohon kak.. "pinta sang adik dengan memelas

Yoongi menatap sebal sang adik, kenapa dia melakukan ini sih.. merepotkan sekali.. ya, kan

"Iya, Kak Yoongi ini demi kebaikan kakak juga.."balas Gadis berambut cokalat itu dengan tatapan memohon

"Dengar Yoongi, jika kau tidak melakukan ini.. maka adikmu akan di permalukan"ucap Pemuda itu

"Sebenarnya apa yang ku maksduh.."ucap Yoongi tak mengerti

"Begini.. Hyejeong melakukan tindakan bodoh.. dia taruhan dengan Kakakku"jawab Sangwoo yang mendapatkan Hyejeong mendelik padannya.

"Ehh!! Kenapa aku dibilang bodoh?"sela Hyejeong membuat Sangwoo menatapnya malas

"Tentu saja.. apa lagi yang jadi taruhan itu Kak Yoongi"lanjut Sangwoo

"Apa yang di katakan Sangwoo.. benar Hyejeong"tanya Yoongi membuat gadis berambut ungu mengangguk pasrah

"Dasar kau ini.."desah Yoongi menghelang nafas

"Sepertinya adikmu terlalu emosi.. makannya dia bilang kayak gitu.."saut Hooseok membuat Sangwoo ikut mengangguk kepala miliknya

"Habisnya kakakmu kurang anjar Sangwoo.."jawab Hyejeong sambik melipatkan tangan miliknya

"Ya aku tau.. tapi kau tau ada dampak jika kau melakukan itu?"ucap Sangwoo

"Memangnya ada nampaknya.."seru Hooseok sambil menoleh pada Sangwoo

"Tentu saja.."jawab Sangwoo

"Apa itu!!"lanjut Yoongi

Sangwoo menghelang nafas lalu berkata.

"Kak Jimin tak segan melakukan tindakan itu, namun aku belum bisa bilang pada kalian.."jeda Sangwoo

"Tapi.. jika ini menyakut tentang Kak Yoongi, aku tidak akan membiarkan itu terjadi.."lanjutnya

"Sangwoo...!!!"lirih Yoongi

"Kak!! Tolong maafkan tindakanya jika dia melukaimu, aku yang akan memberinya pelajaran.. karena telah menyakitimu.."

"Dan aku pastikan Kak Jimin jatuh hati padamu.."sambung Sangwoo tersenyum lembut membuat Yoongi entah mengapa ingin sekali mempercayai, namun hatinya yang dulu beku perlahan mulai mencair atau belum.

.

.

.

Jimin melangkah kakinya, menunju ke kelasnya namun di berpapasan dengan gadis yang di cafe waktu mereka bertemu. Dan gadis itu tersenyum lebar saat seorang ia suka melewatinya

"Senior Jimin!!!"seru Gadis itu sambil berlari kecil menghampiri Jimin yang menatapnya

Jimin yang merasa di panggil mengangkat wajahnya, dan melihat gadis itu menghampirnya

"Ehh.. Junior Hyemin ada apa!?"tanya Jimin heran melihat sahabat adiknya menghampirinya

"Anu!! Apa Senior bisa mengantarku sepulang sekolah nanti.."balas Gadis itu aka Hyemin dengan memohon

Jimin berfikir sebentar tak ada salahnya, mengatar gadis itu pergi

"Boleh!?"jawab Jimin

Hyemin tersenyum senang mendengarnya, rencana mengajak keluar orang ia sukai berhasil tinggal mendapatkan perhatian dan simpati kepadannya. Dalam hati dia tersenyum licik, masa bodoh orang-orang yang mengatainya apa yang pengatakan apa padannya.

"Memangnya kau mau kemana..!!"tanya Jimin pada Hyemin

"Uhm.. membeli peralatan sekolah"jawab Hyemin malu

"Baiklah nanti akan ku antarkan"balas Jimin tersenyum padannya

"Sungguh..!"tanya Hyemin menyakinkan

"Tentu.."jawab Jimin diringi anggukan

"Makasih, Senior Jimin"seru Hyemin sambil tersenyum senang saat orang ia sukai menerima tawarannya. "Sama-sama, aku akan kembali kelas"seru Jimin berlalu begitu saja tidak menyandari gadis itu menyerangi senang.

《Kelasnya Jimin》

Terlihat Namjoon dan Seokjin, sedang berbicara sesuatu yang penting menyakut Junior mereka.

"Apa itu benar Namjoon"tanya Seokjin

"Iya, aku rasa masalahnya akan semakin besar. Jika begini terus maka keduannya tak akan akur"

Seokjin mengangguk mengiyakan, lalu menatap sang kekasih dengan cemas

"Bagimana dengannya.."

"Keduannya sedang meranjakan sesuatu, namun belum pasti berhasil.."

"Ahh.. tegannya Jimin melakukan itu pada pemuda bernama Yoongi itu"ucap Seokjin dengan iba

"Ya, aku tau tapi adiknya menatang Jimin melakukan taruhan.."bisik Namjoon di telinga Seokjin yang menatapnya

"Sungguh!!"tanya Seokjin memastikan

"Iya itu benar.. Junior Sangwoo, sampai tidak pulang kerumah gara-gara itu.."jawab Namjoon

"Pasti itu kesalah pahamnkan atau di sengaja.."lanjut Seokjin

"Ya, aku belum bertanya padannya soalnya Junior Hyejoeng masih agak emosi kemarin.."balas Namjoon

"Ahh.. aku tidak mengerti apa yang di pikirkan siBodoh itu"maki Seokjin kesal

"Ya, kau benar tapi aku tidak mengerti jalan pikirannya?"

"Apa lagi aku!!?"

Tiba-tiba orang yang di bicarakan pun muncul juga.

"Kalian sedang bicara apa?"tanya orang itu membuat Seokjin maupun Namjoon saling memandang lalu tersenyum canggung

"Bukan apa-apa, ya kan. Seokjin.."jawab Namjoon pada kekasihnya

"Iya.."balas Seokjin

Orang itu aka Jimin, menaiki alisnya bingung tidak mengerti akan sifat dua sahabatnya

"Sungguh..!!"tanya Jimin memastikan

10-03-2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro