Chapter 11
.
.
.
Jimin berkeliling kota guna menghilangkan rasa stresnya, Ya tentu saja.. Ibu tercintannya mengancamnya kalau tidak menemukan orang ia cari namun dia tidak tau siapa orang itu.
Bertanya pada adiknya tak ada gunanya karena adiknya juga sedang marah padannya, uhh.. ini membingungkan
"Sial.. aku harus mencarinya kemana, apa lagi orang yang membuatnya menangis..?"seru Jimin kesal sambil menepikan mobil miliknya karena dapati sebuah pesan dari temannya.
"Tumben.. Hooseok mengirimku pesan?"guman Jimin sambil menyentuh layar ponsel ke bentuk pesan
For: Park Jimin
Hei Jimin, apa yang kau lakukan pada adikmu itu.. kata Sangwoo.. kau melukai perasaan sesorang ya.. Ck!! Dasar kau ini kenapa kau tidak perduli perasaan orang sihn.. dengar Dia ingin bertemu denganmu ok..
Akan ku kasih alamatnya
Jimin mengumpat apa adiknya sudah berbicara pada orang ia percayai, dan ia tak habis pikir mengapa adiknya itu sangat kesal dan di tambah sekarang sang ibunya menyuruhnya minta maaf. Dan sebuah pesan berisi alamat yabg diberikan sahabatnya itu.
.
.
.
Di tempatnya Yoongi?
Terlihat pemuda manis bertubuh mungil sedang mengembukan pipinya kesal, bagimana tidak dia di culik ok.. Dia di culik dan di sikap oleh dua iblis wanita yang berstatus adiknya dan temannya itu. Dan dua iblis itu pun membawa satu orang lagi.
"Bagimana Kak Hooseok..?"tanya seorang gadis berambut cokalat karamel bermata biru azure itu.
"Dia akan datang tenang saja.."jawab pemuda yang di panggil Hooseok itu
"Benarkah si Muka kuda itu akan datang.."seru seorang gadis lain bersurai ungu tadi
"Tentu saja.. Kak Jimin akan datang.. hohoho.."balas gadis berambut cokalat itu dengan senyuman lebar bahkan tiga orang di sana bergidik ngeri
Hyejeong bergidik ngeri melihat tingkah sahabatnya itu, ia bertanya pada senior yang menyukai sahabatnya itu
"Kak Hooseok.."bisik Hyejeong sambil menyengol lengan Hooseok pelan membuat sang empu menoleh. "Ya.."balas Hooseok memandang Juniornya itu
"Apa kakak benar-benar suka sama Sangwoo.."tanya Hyejeong sambil menujuk Sangwoo yang sedang sibuk memilihkan baju untuk Yoongi terus saja menolaknya
Yang di tanya malah mengangguk senang, dan menatap Sangwoo senang membuat Hyejeong sweatdrop mendengarnya.
"Tentu saja.. aku menyukainya sejak pertama kali, berkunjung ke jepang dia gadis yang manis slalu melindungi orang-orang lemah.."jawab Hooseok dan Hyejeong beroh-ria saja.
"Tapi kan Sangwoo itu orang ya susah di dekatikan.. apa lagi dia anak pemilik saham terbesar di korea.."lanjut Hyejeong
Hooseok mengangguk pelan dan menatap Sangwoo yang di kejar Yoongi karena di pakekan sebuah gaun lolita yang sangat cantik, membuat Yoongi marah dan mengejar Sangwoo yang berterika senang.
"Sangwooo.."teriak Yoongi kesal saat menyandari pakaiannya berubah yang awalnya memakai pakaian bisa menjadi sebuah gaun yang lolita anggun dan cantik di tubuh mungilnya
"Ke sini.. cepat kembalikan bajuku, dasar Junior tidak perkesenioran.."maki Yoongi kesal yang menarik gaun itu dengan kasar
"Ngk mau.. kakak cocok pake itu, lagi pula baju kakak sudah ku buang..?"balas Sangwoo polos yang dapat tatapan tajam oleh Yoongi. "Apa katamu.. di buang"seru Yoongi
"Iya.. tanya saja pada kak Hooseok"balas Sangwoo yang kabur bersembuyi entah dari mana. "Tapi bohoong.."teriaknya kemudiaan..
Perepatan siku-siku muncul di kening Yoongi karena di permainkan oleh Juniornya itu. "PAAAARRRRKKK... SANGWOOOOOOOO..."teriak Yoongi membuat Hyejong dan Hooseok menutup telinga mereka karena teriakan super sonic yang di keluarkan oleh Yoongi (Author di gampar Yoongi)
"Hahahahah... maaf maaf.. Kak Yoongi"
.
.
.
Malam harinya...
Pemuda yang di tunggu oleh, mereka bertiga kini masuk ke sebuah cafe yang khusus di siapakan mereka berdua. Dan hanya orang yang di undang lah yang boleh masuk kedalam sana.
"Kemana tuh anak.."gerutu pemuda tampan itu yang sedang mencari adik perempuan ya, yang jadi bertemu dengannya dan sekarang dia tidak melihat orang yang ia cari.
"Mencariku.. Kak Jimin.."saut seseorang di sampingnya
.
5%
.
15%
.
25%
.
35%
.
45%
.
60%
.
70%
.
80%
.
90%
.
100%
.
.
Complite...
Sontak membuat pemuda bernama Jimin, menengok ke arah orang yang menyahuti perkataannya.. ok, ini ngk lucu masa dia mendengar suara adiknya dengan ragu Jimin. Memanggilnya
"Kau Sangwoo kan.."kata Jimin ragu
"Tentu saja Kak!!!"balas suara itu
"Hahaha...!!! Kau bohongkan mana mungkin, dia itu kalau memanggilku langsung muncul di depanku bukan kayak gini.."
"Cih!! Kakak menyampakan aku dengan hantu, menyebalakan.."gerutu suara itu sambil mencubit lengan Jimin keras
"Aouchh.. sakit tau.."ringis Jimin karena sambil menatap marah pada sosok di depannya yang ternyata adiknya.
"...Sangwoo!!"seru Jimin menatap kaget adiknya
"Apa.."balas Sangwoo galak karena masih marah di katain hantu oleh kakak tercinta
"Cih.. aku mencarimu kemana-mana ternyata disini, kau tau Kakak hampir di bunuh oleh Ibu tau.."omel Jimin pada Sangwoo yang menatapnya.
"Rasain, siapa suruh bikin nangis anak orang.."ucap Sangwoo
"Jadi kau yang bilang pada Ibu, tentang kejadian di cafe itu. Iya.."kata Jimin
"Iya.. dan kakak harus minta maaf padanya, bagimana pun carannya.."
"Ehh.. kenapa harus minta maaf padannya?"
"Karena kakaklah yang bikin dia menangis, Sangwoo ngk mau tau harus minta maaf padannya"putus Sangwoo sambil menyeret lengan kekar Jimin mengikutinya entah kemana. "Apa tidak mau.!!!"seru Jimin
"Atau aku akan minta Ibu mencoret nama Kakak dari ahli waris.."ancam Sangwoo dengan senyuman lebar dan muncul tandung di kepalanya
"Baiklah tapi jangan mengadu pada ibu"pinta Jimin pasrah
'Dasar adik sialan..!!!'maki Jimin dalam hati nya
"Ayooo.. ikut aku"ucap Sangwoo sambil membawa, ok catat menyeret Jimin masuk sebuah ruangan itu
"Kakak duduk sini.. akan ku panggilkan Kak Hooseok"balas Sangwoo membuat Jimin menoleh. "Jadi Hooseok, juga ada disini.."kata Jimin
"Yup!!"jawab Sangwoo meninggalkan kakaknya tercinta seorang diri.
"Dasar anak itu.."ucap Jimin pasrah yang entalah apa yang akan di rencana oleh gadis itu.
Tak lama muncul pemuda yang dikenal oleh Jimin, dan orang yang merupahkan sahabatnya juga
"Yo, Jimin!!"seru Hooseok melangkah kakinya ke arah Jimin yang menatapnya
"Kali ini apa rencana mu dan Sangwoo kali ini"tanya Jimin penuh selidik yang di tanya mengangkat bahu acuh
"Entalah aku hanya membantu orang yang membutuhkan bantuanku, dan kebetulan adikmu membutuhkan diriku.."jawab Hooseok sambil menatap Jimin
"Maksudmu apa!?"tanya Jimin tak mengerti
"Ehh.. aku tidak tau kalau kau bisa setega itu pada seseorang yang membuatnya menangis.."celetuk Hooseok datar
" Hooseok..!!!"seru Jimin tak mengerti
"Sebenarnya siapa yang kau maksud itu dan kenapa kalian menuduhku, dan siapa orang yang kalian maksud orang itu.."kata Jimin panjang lebar
Hooseok tersenyum mistrius
"Kau akan tau itu, Ya kan. Hyejeong...!!"balas Hooseok sambil memanggil gadis lainnya sambil meninggalkan mereka berdua
"Itu benar Senior Hooseok.."kata gadis yang tak lain adalah Hyejeong
"Kau adiknya dari pemuda itu ya kan.."tunjuk Jimin pada Hyejeong
Gadis bermata ruby itu tersenyum lebar lalu, mengatakan sambil menatap dingin Jimin
"Iya aku adalah adik dari Min Yoongi, dan kaulah yang membuat Kakakku menangis.?"
Balas Hyejeong
"Tunggu aku yang buat kakakmu menangis.. jangan bercanda.."balas Jimin tidak terima
Hyejeong mengebark meja di depannya dan menatap nyalang pada Kakak dari sahabatnya itu
"Asal Kak Jimin tau, bawa Kakak ku itu rapuh dan kau seeenaknya membuat dia menagis kemarin.."bentak Hyejeong marah
"Lalu..!!"lanjut Jimin yang dibentak oleh Hyejeong memandang angkuh sahabat adiknya ini
"Dan aku tidak segan melakukan apa pun, demi kebahagiannya walau aku harus melakukan apa pun untuknya.."lanjut Hyejeong mengepal tangannya kuat dia bertekat melakukan itu
"Kau pikir aku takut apa yang kau katakan.. Hyejeong.."jawab Jimin
"Ya, dan aku buktikan bahwa.."jeda Hyejeong menujuk Jimin dengan nada menatang tak lupa wajah gadis itu agak mengeras karena kesal.
"Apa yang kan ku buktikan padaku Hyejeong.."ulang Jimin padannya
"Akan ku buktikan bawa Kau akan jatuh cinta padannya ingat itu.."lanjut Hyejeong cepat membuat Jimin tertawa mendengar
"Sungguh memangnya kau bisa membuatku jatuh cinta padannya tidak mungkin.."elak Jimin
"Grrhh.. lama-lama tanganku gatal untuk membantai dirimu? Walau aku sadar kau adalah Kakak dari sahabatku..."geram Hyejeong sambil meninju meja hingga patah jadi dua
"Memang aku adalah kakak dari temanmu.. berati kau tidak bisa melukaiku"balas Jimin
"Ya.. terserah padamu saja, Kak Jimin tapi aku sudah minta izin pada Sangwoo untuk melukaimu.."tambah Hyejeong membuat Jimin menatapnya kaget
"Apa maksudmu itu Hah!!!"bentak Jimin
"Dia mengizinkan aku untuk melukaimu apa Kak Jimin tidak mendengar.."bentak Hyejeong
"Ouh tidak kusangka dia akan berkata begitu.."
"Makannya pasang kuping baik-baik, jangan naruhnya di dengkul..."
"Sialan kau!! Mana mungkin kuping milikku di dengkul.."
"Diam aku akan ku pastikan Kakak akan menyesal melakukan itu pada Kakak imutku itu, Dan ku akan ku buktikan padamu Cewek jalang itu menyesal.."ancam Hyejeong
Perkataan Hyejeong, membuat Jimin terdiam mendengarnya apa maksudnya semua kata-kata yang diucapahkan Hyejeong itu benar. perlahan senyuman mengerikan muncul di bibir Jimin membuat Hyejeong menatapnya datar
"Kak Jimin kesambetnya..!!"celetuk Hyejeong polos
"Tidak bagaimana.. kita bikin taruhan Hyejeong.."usul Jimin masih tersenyum lebar
"Taruhan maksud Kakak!!"kata Hyejeong tak mengerti namun dia harus waspada apa Jimin
"Bagimana mau..!!"
"Baiklah.. apa itu.."
Senyuman Jimin, semakin melebar bahkan menyampai senyuman Jxx Txx Kxxxx (di tabok yang punya nama)
"Ku berikan tantangan agar, Kakakmu buat aku jatuh cinta padannya.. atau kau bikin rencana agar kakakmu jatuh cinta padaku"ucap Jimin membuat Hyejeong terdiam sebentar
"Baiklah akan ku pastikan kakak jatuh cinta padanya.."ucap Hyejeong yakin
"Yakin.."lanjut Jimin
"Tentu saja.."bentak Hyejeong emosi
"Yang kalah akan menuruti kemauan yang menang gimana.."kata Jimin sambil melipatkan tangannya angkuh
"Ok, akan ku pastikan aku yang akan menang"
"Yakin sekali.."
"Jika Kakakku yang menang maka Kak Jimin harus melakukan 'Itu' dengan Kak Yoongi.."kata Hyejeong membuat Jimin membulatkan mata
'Dasar Fujoshi..'batin Jimin
"Baiklah aku terima itu, tapi jika aku yang menang maka kalian berdua menjadi budakku selama 1 bulan.."balas Jimin tak ingin kalah
Kedua orang yang melihat dari kejauhaan itu hanya mengeleng pelan, melihat tingkah keduannya itu.
"Temanmu itu agak gila ya.. Sangwoo"celetuk yang memeluk leher yang di panggil Sangwoo itu hanya terdiam saja
"Ah.. dia itu memang seperti itu, dia tidak akan main-main dengan ucapannya itu"jawab Sangwoo tenang karena dia di peluk oleh Hooseok dari belakang
"Wow.. mungkin Jimin harus waspada padannya ya kan.."kata Hooseok pelan
"Uhmm.. Iya"ucap Sangwoo ngebulisng membuat Hooseok menyerangi melihatnya
'Duhh aku ingin menciumnya namun aku masih sayang nyawa..'batin Hooseok
"Kak Hooseok bisa lepaskan pelukanmu.. "pinta Sangwoo pada Hooseok
"Maafkan aku.."
"Tidak apa-apa.."
TBC!!!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Chapter 11 selasai.. *jingkrang-jingkrang gaje* Kalian tau Chapter kali ini paling panjang yang ku buat.. 😥 sampai butuh dua hari untuk ku tuntaskan :")
Ya, kalian bisa lihatkan taruhan antara Jimin dan Hyejeong untuk membuat Yoongi jatuh cinta, Dan Yoongi tidak tau apa yang direncanakan Hyejeong padanya. Perdebatan keduannya terus akan terjadi sampai di antara keduannya.
Dan apakah Yoongi menerima taruhan itu, atau menolaknya.
Dan bisakah Hyejeong membuat kedua pemuda itu saling jatuh cinta.
Atau dia menyerah..
Kita tunggu saja.. kelanjutannya di Chapter berikutnya
Salam, Ika-nee
06-02-2018
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro