Chapter 04
Peringatan: dilarang mengcopy isi cerita ini maupun seluruhnya.. dan jika ketauaan... Ts sumpah kalian *dibungkam*
Warning: Typo menyebar luas, OOC, ngk jelas dan bikin ngantuk :v
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
.
.
.
Chapter 04
Jimin mendesah lelah, saat dia tau masalah dia hadapi sekarang ini membuatnya sters memutuskan untuk pergi menuju kamar kecil membasuh wajahnya agar segar kembali.
Kaki jenjang miliknya melangkah dengan santai, sampai seseorang gadis menabraknya pelan.
"Maafkan aku, Senior.."kata Junior itu sambil membungkuk pelan sebagai permintaan maaf
"Baiklah tapi jangan diulangi lagi.."balas Jimin cuek yang berlalu begitu saja, tak menyandari wajah gadis yang dia tabrak tersenyum lebar kearah punggungnya.
"Park Jimin.. kau akan jadi miliku, dan tidak ada satu pun menghalangiku untuk mendapatkan dirimu.."bisik Gadis itu pelan dengan senyuman liciknya
Jimin terus melangkah menuju kamar kecil, sesampainya dia membasuh mukannya agar lebih segar. Mata tajam miliknya menatap cermin di depannya kesal.
"Sial...!!"makinya kesal sambil mengepalkan tangannya
"Bagimana bisa orang itu kabur dari RSJ.."runtuknya marah yang mengingat kejadiaan berapa tahun lalu, yang nimpa adik perempuan yang hampir tewas di tangan orang itu.
"Sialan kau Lee Shungi, aku akan mencarimu dan membunuhmu.."teriak Jimin marah sambil memukul cermin di depannya dengan keras sampai tangan miliknya terluka.
Jimin mencoba menahan emosinya yang meluap, kemudiaan menghelang nafas meredakan emosinya..
"Sampai kapan pun aku akan menjaga kalian darinya.."
Dia tak ingin kejadiaan berapa tahun lalu terulang lagi dan tidak ingin kehilangan orang berharga baginya.
《Flack back on》
Seorang pemuda yang menatap seorang gadis yang berusia 14 tahun, yang kini menunduk kepala tak ingin menatap orang yang berada didepannya ini.
".. Kakak.."kata Gadis itu sambil menatap pemuda di depan yang kini tengah melipatkan tangannya.
"Apa.."balas Pemuda itu dengan ketus, sambil menatap tajam adiknya yang kini tersentak kecil.
"Maafkan.. Sangwoo.."ucap Gadis yang bernama Sangwoo kini menuduk lesu
"Lalu.. bisa kau jelaskan kenapa kau sering pulang malam, apa lagi dengan keadaanmu begini..."ucap pemuda itu menaikan nada bicarannya
Sangwoo mengalihkan pandangnya kearah lain. "Aku tidak bisa.. bilang padamu kak!"seru Sangwoo
"Apa maksudmu..?"kata pemuda itu dingin dia mendekati Sangwoo yang mengalihkan pandangannya.
"Jelaskan pada kakak sekarang.."paksa Pemuda itu sambil mencengkram kuat pundak mungil Sangwoo yang terluka, membuat Sangwoo memekik kesakitan
"Kak.. sakit.."pekik Sangwoo pada sang kakak yang tersentak melihat pundak adiknya yang kini memerah oleh darah yang keluar dari sana.
"Kenapa kau terluka seperti HaH.."serunya sambil membuka kaos adiknya memperlihatkan luka gores yang cukup dalam tercetak jelas di sana
"..." Sangwoo memilih berdiam diri tak ingin menjawab pertanyaan sang kak tercinta Jimin
"JAWAB AKU..!!! PARK SANGWOOO..."bentaknya membuat gadis kecil tersentak kaget, kemudiaan menuduk takut tak ingin menatap sang kakak yang kini murka
Pemuda itu menghelang nafas berat, melihat adiknya bergeming tak ingin menjawabnya membuatnya mendesah lelah. Ia menyamakan tinggi badannya agar sejajar dengan sang adiknya..
".. Sangwoo!!"panggilnya pelan
"..."
"Haah.. maafkan kakaknya, seharusnya kakak tidak membentakmu.."ucap pemuda itu dengan nada menyesal
Sang adik mengigit bibirnya mendengar ucapan sang kakak, dia mengeleng pelan sambil menjawab dengan pelan
"Seharusnya.. aku yang meminta maaf padamu kak!"seru Sangwoo sambil memengangi pundaknya yang terluka
"Aku mendapatkan luka ini.. karena, ada seseorang yang membantai semua teman sekelasku yang terbunuh berapa waktu lalu.."lanjut Sangwoo
"Lalu saat aku mau menolong temanku, malah aku yang kena terkena serangnya.."sambung Sangwoo pelan menuduk kepalanya
"Ya Tuhan!! Kenapa kau tidak cerita padaku Sangwoo.. apa lagi ini tentang keselamatanmu.."balas Pemuda itu sambil mencari kontak P3K
Sangwoo mengeleng pelan lalu menatap sang kakak yang sibuk mencari kontak itu
"Aku tak ingin melibatkan siapa pun, apa lagi Kak Jimin.."ucap Sangwoo
"Dasar kau ini sebagai kakak, aku lah yang melindungimu.. kau mengerti kan.."ucap Jimin sambil duduk disamping Sangwoo
"Uhm.. baiklah.. tapi jangan bilang pada Ayah dan Ibu, kalau bilang pada mereka! Sangwoo kembali ke Jepang aja.."balas Sangwoo dengan sedikit ancaman kalau dirinya di adukan pada kedua orang tuannya
Jimin mengangguk pelan sekali-kali tersenyum seringai mendengar ucapan adik kesayangannya itu.
"Benarkah.. kalau kakak bilang! Sangwoo akan melakukan apa.."goda Jimin sambil mengobati pundak Sangwoo yang terluka dengan antispetik
"Sangwoo akan membuat Kak Jimin jadi cewek selama seminggu penuh.. Auww!!"ancam Sangwoo sedikit merintih saat sang kakak mengobatinya
"Kau kejam sekali..!!!"balas Jimin sambil mengobati luka adikknyaa.
"Kak sakit!!"rengek Sangwoo pelan
"Tahan sedikit sebentar lagi.."ucap Jimin sambil membalut perban pada pundak Sangwoo
"Nah sudah selasai.."
"Hiks.. QwQ"
Jimin terkekeh pelan saat Sangwoo berkaca kaca, saat dirinya mengobati pundak Sangwoo yang terluka yang cukup dalam untung saja dia pernah ikut PMR dulu.
"Cup cup cup.. adik Jimin ngk boleh cengeng.."ucap Jimin sambil mengelus pelan rambut Sangwoo saat itu masih sebahu
"Huwee... tapi sakit.. Kak.."isak Sangwoo pelan
"Haah.. lalu kamu apa.. biar baikan.."kata Jimin pada Sangwoo yang akan membuat adiknya berubah nantinya, dan dirinya menyesalinya sekarang.
《Flackback Off》
Pelajaran pun di tunda karena adannya pembunuhan di kelas XI, membuat kegiatan pelajaran terpaksa tidak di lanjutkan sampai berapa hari kedepan dan para siswa yang menempati ruangan itu di pindahkan ke gedung sebelah. Karena kelas mereka menjadi tempat Tkp.
"... Yoongi"panggil pemuda imut yang merupahkan sahabatnya itu yang di antar oleh Junior perempuan ya menatapnya
"Ya.."balas pemuda itu yang manis juga ternyata Yoongi
"Kenapa kau di antar oleh Junior itu.."tunjuk pemuda itu sambil menatap heran Junior mereka yang sibuk menahan berapa siswa yang mengrubungi tubuh Junior itu
"Ooh.. maksudmu Junior Sangwoo.. kami bertemu di atap sekolah.."jawab Yoongi pada sahabatnya Jungkook yang menatapnya curiga
"Sungguh.. kau tidak melakukan sesuatu kan.."tanya Jungkook curiga sambil menatap Junior itu yang kini mengluarkan aura hitam, membuat semua orang yang mengrubunginya merinding.
"Ada apa kalian kemari.."tanya Junior itu yang ternyata Sangwoo
"Begini.. bagimana kelas yang di selatan yang kini sedang di periksa.."jawab salah satu Senior Sangwoo yang bertanya
"Haah.. bukannya sudah jelas semua siswa akan di pindahkan kegedung kosong untuk berapa hari.."jawab Sangwoo tenang
"Tapi.. bukannya gedung itu tidak boleh di pakai.."balas Senior yang lain
"Kata siapa gedung itu tidak boleh di pakai.."tukas Sangwoo dingin
"Ituu.."jawab yang lainnya
"Pasti dia kan.."ucap Sangwoo sambil melipatkan tangan miliknya
Semua siswa yang mengrumunginya serentak mengangguk kepala, membuat Sangwoo menghelang nafas pelan sambil menatap para Seniornya
"Baiklah nanti ku bicarakan ini padannya, jadi para Senior bisa mengunakan ruangan kelas itu atas izinku.."saran Sangwoo pada Seniornya
"Tapi.."
"Tenang saja.. Junior kalian ini, bisa menjinakan Singa bodoh itu.."
Para Senior itu saling pandang satu sama lain, mereka tak yakin dengan ucapan Junior mereka ini yang begitu dekat dengan Sang penguasa sekolah ya. Merekap tau kalau penguasa sekolah mereka merupahkan kakak dari Junior mereka.
"Jadi jika dia tidak mengizikan kalian menepati ruangan itu, bilang padaku akan ku lempar dia.."lanjut Sangwoo enteng membuat isi kelas terdiam menatap horror Junior mereka yang nekat melakuakan itu.
Dengan terpaksa para Senior itu menempati ruangan atas permintaan Junior mereka, jika mereka tidak melakukannya pasti nyawa mereka sudah melayang karena sang Junior akan mengancam mereka.
"Pilih mengikuti permintaanku atau Dia, Jika tidak kalian akan menjadi kelinci percobaankuu..."
Yoongi dan Jungkook terdiam mendengar perkataan Junior mereka yang terdengar sadis itu, membuat Jungkook melupahkan yang barusan yang ia katakan.
"Kookie..."panggil Yoongi pelan membuat Jungkook tersentak kecil
"Ya.."saut Jungkook
"Soalnya pertanyaan mu tadi, aku bertemu dengannya tadi.."lanjut Yoongi sambil menatap Sangwoo yang berjalan ke arah mereka
"Benarkah.."ucap Jungkook
"Iya..."balas Yoongi lagi
"Junior Yoongi, aku permisi dulu kembali kelasku.. tapi apa kakak baik baik saja kan.."pamit Sangwoo sekaligus cemas dengan keadaan Senior manisnya ini.
"Junior Sangwoo memangnya Yoongi kenapa.."tanya Jungkook heran saat gadis itu cemas dengan kondisi temannya itu.
"Soal itu.. Senior Yoo-..."ucapan Sangwoo terputus saat tangan mungil Yoongi menutup mulut Sangwoo, agar gadis itu tidak menceritakan kejadiaan tadi di atap.
Sangwoo terdiam saat tangan Yoongi menutup mulutnya membuatnya terdiam seketika. 'Hangat dan wangi...' batin Sangwoo
"Ehhh.. kok Junior Sangwoo kau tutup mulutnya..."tanya Jungkook polos
"Soal itu, aku sempat tersesat malah sampai keatap sekolah untung ada Junior Sangwoo menolongku tadi.."jawab Yoongi sedikit berbohong pada Jungkook nantinya dirinya akan dapat pertanyaan beruntut dari sahabatnya ini.
"Benarkah itu..."tanya Jungkook memastikan
"Iya.."jawab Sangwoo yang sudah terlepas dari tangan Yoongi
"Junior Sangwoo.. terima kasih sudah mengantarku kemari dengan selamat.."ucap Yoongi dengan datar namun lembut, membuat Sangwoo tersenyum tipis mendengarnya. "Terima kasih kembali..."balas Sangwoo
"Ehhh.. apa kau melihat kekasihku tidak.."tanya Jungkook pada Sangwoo
"Mungkin sama kakak kayaknya atau bersama Senior Hooseok"jawab Sangwoo
Jungkook mengangguk mengerti lalu berkata.
"Baguslah jika dia bersama Jimin dan Hooseok.."ucap Jungkook dengan legannya
"Kalau dia bersama orang lain gimana kak Jungkook.."tanya Sangwoo
"Dia tidak akan mendapatkan jatah lagi.."balas Jungkook geram
"Lebih baik Kak Jungkook melakukan 1001 satu cara agar Kak Taehyung tidak selingkuh.."celetuk Sangwoo sambil membuka buku 1001 cara uke menindas seme yang selingkuh
"Itu patut di coba.."celetuk Jungkook yang diberikan buku panduan dari Sangwoo
"Ehhh..."ucap Yoongi ngk paham yang terjadi di antara Juniornya dan Sahabatnya ini
"Senior Yoongi.. apa boleh aku meminta nomer Senior.."minta Sangwoo yang meminta nomer ponsel Yoongi
"Ehh.. tentu memangnya buat apa.."ucap Yoongi yang mengerjap mata
"Apa boleh.."tanya Sangwoo lagi penuh harap
"Tentu mana ponselmu.."jawab Yoongi lagi
Sangwoo menyerahkan ponsel miliknya dan memberikannya pada Yoongi
"Memangnya buat apa Sangwoo.."tanya Jungkook bingung dengan teman adiknya itu.
"Rahasia dong..."jawab Sangwoo dengan mata menyipit
"Uhhh.. pelit..."gerutu Jungkook sambil mengembukan pipinya kesal
"Biarin..."ledek Sangwoo sekali tertawa pelan Seniornya ini
Yoongi menekan berapa nomer di layar ponsel itu dan mengsavenya, sambil mendengar ocehan kedua orang ini yang menurutnya entalah..
"Junior Sangwoo ini sudah ku save kan.."ucap Yoongi sambil menyerahkan ponsel berwarna oranges dengan senang hati Sangwoo menerimanya
"Makasih... Kak"ucap Sangwoo senang
"Sama sama.."balas Yoongi
"Kalau begitu aku pamit dulu.."pamit Sangwoo sebelum pergi dia membungkuk padannya pada kedua Senior manisnya.
"Dadah~ Sangwoo.."ucap Jungkook sambil melambikan tangannya saat gadis itu pergi meninggalkan mereka
《Dikelas X C》
Seorang gadis berambut pendek sebahu sedang menelpon seseorang yang entah siapa, gadis itu membentak seketika saat orang itu menashetinya
"Aku tidak perduli.. Kak!!"ucap gadis itu marah
"..."
"Aku ingin dia jadi milikku.. bagimana pun carannya.."ucap gadis itu lagi sambil menekan akan milikku
"..."
"Jika kakak tidak membantuku untuk mendapatkannya maka aku akan berbuat nekat.."ancam gadis itu
"..."
"Benarkah apa kakak akan membantukku.."ucap gadis itu dengan berbinar saat seseorang di seberang sana menghelang nafas mengiyahkan..
"..."
"Sungguh.. makasih, kakakku sayang.."
Gadis itu mematikan ponsel miliknya, dan tersenyum puas mendengarnya dan tak lama lagi Pemuda itu akan menjadi miliknya perlahan senyuman gadis itu semakin melebar diiringi sebuah seringainya licik terpasang di wajah cantiknya
"Aku akan mendapatkanmuu... Park Jimin.."seru Gadis itu sambil berputar senang melupahkan ada sebuah sepasang mata berwarna biru langit, yang dari tadi melihat gerak geriknya.
"Tak ku biarkan.. kau mendapatkan apa yang kau inginkan Hyemin.."bisik seorang gadis berambut cokalat karamel memandang datar tingkah gadis yang berada di dalam kelas itu.
Gadis bernama Hyemin tersentak saat mendengar suara cempereng yang di kenalinnya, memanggil nama orang ia kenal
Orang itu..
.
.
.
SANGWOOO....
"Sangwooo kenapa kau diam disana..."jerit seorang gadis berambut merah bermata ungu, Hyejeong.
Membuat gadis bernama Sangwoo tersentak lalu menoleh pada teman sesama fujoshi dengan kaget. " Hyejeong..!!"seru Sangwoo kaget
"Lah.. kenapa kau kaget aku memanggilmu hmm.."tanya Hyejeong saat melihat tingkah aneh Sangwoo yang masuk kedalam kelas
"Tentu saja.. kau berteriak sekeras itu membuatku kaget tau.."jawab Sangwoo jutek sambil berjalan masuk kedalam kelas
Hyemin menatap sahabat masa kecilnya, masuk kedalam kelas dengan memandangnya entah mengapa membuatnya takut.
Sangwoo memandang Hyemin sejenak lalu mengangkat sebelah alisnya, dengan memandang datar sahabat masa kecilnya
"Ada apa Hyemin.."tanya Sangwoo yang dirangkul Hyejeong
Hyemin terdiam apa Sangwoo, mendengar semua percakapannya dengan kakaknya tadi. Gawat jika itu terjadi dia tidak bisa mendapatkan Pemuda yang ia sukai itu
Perlahan gadis itu berambut sebahu itu tersenyum kecil mencoba menghilangkan rasa gugupnya. "Tidak ada apa apa.."jawab Hyemin bohong
"Benarkah.."
Hyemin mengangguk kepala lagi.
"Hai!! Sangwooo..."seru Hyejeong sambil merangkul pundak Sangwoo
"Ya.."balas Sangwoo sambil melirik Hyejeong
"Apa.. senior Jimin, berada di kelas yang jadi Tkp.."tanya Hyejeong penasaran
"Iya dia ada disana.."jawab Sangwoo tenang sambil melirik Hyemin sekilas
"Jadi kau tidak bisa pulang bersama dia kan.."tanya Hyejeong lagi
"Kayaknya ngk dehhh..."jawab Sangwoo sambil mengkerut keningnya
Hyemin tersenyum dalam hati mendengar ucapan Sangwoo barusan, berati dia bisa bebas berdekatan dengan Seniornya itu.
"Benarkah..."tanya Hyejeong berbinar, Sangwoo mengangguk pelan
"Yaakkk.. nanti antarkan aku ke toko bukunya.."ucap Hyejeong sambil menyatuhkan tangan memohon
"Beli biasakan.."ucap Sangwoo
"Iya..."balas Hyejeong berbinar
"Kau mau ikut Hyemin.."tawar Sangwoo pada sahabatnya
"Kayaknya ngk deh.. aku harus pulang cepat.."tolak Hyemin tak enak hati
"Terserah kau saja..."balas Hyejeong sambil menjulurkan lidahnya
"Haah... dasar.."sambung Sangwoo lagi
.
.
Kaki jenjang seorang pemuda tampan melangkah di tempat pribadinya bersama dua temannya yang lain, yang ikut mengikutinya..
" Hooseok... bagimana bisa, adikku menemukan pelaku secepat itu.."tukas Pemuda tampan bak pangeran, bahkan author meragukan ketampannya
"Entalah kebetulan dia berada tepat di atap sekolah, bersama korban dan si pelaku.."jawab pemuda tampan yang lain yang ternyata Hooseok
"Kenapa adikmu berada disana.. Jimin.."tanya pemuda lain, Taehyung.
Jimin melirik Taehyung lalu menghelang nafas, sambil berkata
"Kau tidak tau dia saja.."jawab Jimin
"Pasti untuk tidur siang kan.."celetuk Hooseok
Jimin mengangguk kepala seolah mengiyahkan celetukan Hooseok.
"Tumben banget dia tidur di sana.."balas Taehyung
"Uhhh.. aku juga tidak tau.."balas Jimin
Tiba tiba terdengar suara dering ponsel milik Jimin, membuatnya mengambil ponsel itu.
"Dari siapa...?"tanya Hooseok pada Jimin
"... Sangwoo"jawab Jimin sambil membaca isi pesan itu
"Tumben dia mau mengirimmu pesan.."ucap Taehyung sambil duduk di kursi
"Sepertinya dia tidak bisa pulang bersamaku.."celetuk Jimin sambil membaca sms itu.
"Ehh.. kenapa.."tanya Hooseok heran
Jimin menujukan sms yang dapat dari Sangwoo, menujukannya pada kedua temannya itu
For: adikku maniak yaoi
Kak!!! Hari ini aku tidak bisa ikut pulang bersamamu, karena mengantar temanku ke toko buku..
Kakak mau pesan apa? Nanti ku belikan..
To: Kakak yang menyebalkan
"Tumben adikmu tidak pulang bareng"tanya Taehyung pada Jimin
"Biasalah.. "jawab Jimin kalem sambil mengetik pesan balasan buat adik tercinta
For: Kakak yang menyebalkan
Ya!! Pulangnya jangan terlalu larut nanti aku di marahi oleh ibu..
Seterah padamu saja....!!
To: adikku maniak yaoi
Setelah selasai membalas pesan membuat adiknya, ia di panggil oleh sahabatnya untuk menyesaikan masalah berapa jam lalu.. dan dia harap menemukan pelakunnya.
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro