Chapter 03
Terdengar isakan demi isakan yang berada di salah satu kelas XI, kelas yang tadinya bersih menjadi kotor karena darah yang berceceran dimana-mana.
"Apa yang terjadi disini..?"tanya Jimin yang telah datang bersama temannya
"Astaga ini keterlaluan.. "balas Hooseok yang menatap kondisi kelas adik kelasnya.
"Jelaskan padaku apa yang terjadi disini..?"tanya Jimin pada juniornya yang menangis
"Begini.. senior saat kami berempat kembali dari kantin menuju kemari, entah mengapa.. kelas kami menjadi begini.. hiks.. dan teman kami juga jadi korban.."isak salah satu junior perempuan yang memeluk temannya
"Lalu.. sebelum kalian keluar menuju kantin ada yang aneh..?"tanya Hooseok sambil menopang dagu mulai berpikir
"Itu.."balas Siswi itu dengan ragu
"Katakan saja.."ucap Hooseok lembut
"Waktu kami.. mau pergi ada teman kami yang bertingkah aneh, namun kami semua mengabaikannya..."jeda siswi itu
"Lalu?"lanjut Jimin lagi
"Lalu kami mendengarkan ocehannya, katanya dia ingin sekali membantai orang! Kami pikir itu cuman bercanda.. tapi entah mengapa jadi begini.."lanjut siswi itu lagi sambil menangis
Jimin dan Hooseok saling memandang satu sama lain kemudiaan menganggukkan kepala.
"Baiklah kalian bisa pindah ruangan dulu, sementara ruangan ini akan di periksa.."balas Jimin tegas memperintahkan para junior pindah menuju kelas yang kosong
Dan tinggalah mereka berdua yang memasuki kelas yang berantakan itu, mata tajam milik Jimin menyusuri ruangan kelas itu dengan teliti.
"Aneh.. mengapa orang itu membunuh orang yang tak bersalah?"kata Jimin sambil berjongkok sambil menatap mayat juniornya.
Ada luka zig zag di bagian dadannya, ada berapa luka tusuk disana-sini dan kedua tangannya terikat dengan semua tali tambang.
"Entahlah, aku juga tidak tau.."balas Hooseok sambil ikut menatap mayat itu.
"Hooseok lihat ini.."seru Jimin melihat sebuah kertas yang terselip disaku mayat itu.
"Apa..?"ucap Hooseok lagi
"Inikan.."kata Hooseok pada Jimin yang memikirkan yang sama.
"Tak ku sangka pelakunnya orang itu heh!"seru Jimin menyeringai mengatahui siapa orang itu
"Kau benar dia tak akan lepas dari ini.."celetuk Hooseok
Kedua pemuda itu menyeringai setelah tau siapa yang dimaksud dari kertas itu, siapa yang taukan.. hanya mereka berdua dan Author yang tau.
Kembali dimana Yoongi yang berada di atap sekolah mengingat tabrakan dia rasakan berapa menit lalu, sialannya dirinya bertabrakan dengan orang yang sama sial apa lagi orang itu sudah menandainya..
《Flackback on》
Yoongi melangkah dengan cepat dirinya tak perduli, Jungkook memanggil namanya berapa kali. Kaki mungilnya melangkah tak tentu arah sampai dirinya menabrak sesuatu yang keras.. (keras memangnya batu :v )
"Ishh.. sakit!!"ringisnya mengusap dahinya yang terantuk pelan, membuat dirinya mendoangk menatap sesuatu di depannya.
Itu bukannya.. dada.. ._.
Tapi mengapa agak besar dan berotot, apa lagi sebuah tangan kekar yang menahan dirinya terjatuh.
"Wow.. coba siapa ini yang berani menabrakku.."kata orang itu dengan nada menyebalkan yang entah mengapa dirinya mengenali orang itu
Mata hazel miliknya menatap mata hitam bagaikan malam itu menatapnya tajam membuat Yoongi tersentak kecil.
'Sepertinya aku pernah melihatnya namun dimana?'pikir Yoongi mengerjap imut melihat wajah tampan itu.
Alis Yoongi mengerut tajam saat siapa yang menahan dirinya terjatuh, Yoongi ingat siapa orang ini.. Ya! Walau dia tak tau siapa namanya namun dia tak perduli itu.
"Yak! Lepaskan aku dasar mesum.."kata Yoongi sambil melepaskan diri dari tangan kekar yang menahan barusan
Orang itu mengkerut mendengar ucapan Yoongi barusan membuatnya menatap tajam ke arah Yoongi. "Bukannya berterima kasih.. malah mengataiku mesumm.."sinis orang itu
"Lebih baik aku jatuh dari pada, aku di tolong oleh orang menyebalkan sepertimu..
"Kata Yoongi ketus
"Oh, ya. Harusnya aku memberikan kau terjatuh.." balas orang itu
"Ck.. terserah.."maki Yoongi kasar untuk pergi melangkah tak ingin berdebat dengan manusia satu ini.
"Eett!! Mau kemana uhh!!"ucap orang itu sambil menarik lengan mungil Yoongi membuatnya di tarik kembali oleh orang itu.
Alis Yoongi mengerut tajam, dirinya tak suka disentuh oleh orang ya. Kecuali adik perempuannya.
"Sialan lepaskan aku.."maki Yoongi yang berusaha melepaskan diri, namun cengkerman orang itu terlalu kuat.
"Tidak bisa.."balas orang itu tersenyum menyebalkan.
"Kau orang pertama yang membuatku tertarik..."kata orang itu yang kita ganti jadi pemuda deh biar jelas..
"Ck.. siapa juga membuatmu tertarik..?"cetus Yoongi kasar
Pemuda itu memiringkan kepalanya, sambil menatap Yoongi dalam membuat pemuda mungil itu merasa risih diperhatikan.
"Apa lihat-lihat mau kucolok matamu.. uhh!!"kata Yoongi galak membuat pemuda itu terkekeh melihatnya..
"Silahkan saja jika kau bisa.."ujar pemuda itu dengan nada menatang
"Grr.. kau orang menyebalkan yang pernah ku temui.."ucap Yoongi datar
"Memang.."balas Pemuda itu dengan polos
Yoongi ingin sekali mennojok wajah pemuda yang tergolong ehmTampanehm, dan Yoongi agak iri melihat wajah pemuda itu.
'Ya tuhann.. kapan aku memiliki wajah tampan seperti dirinya..'batin Yoongi miris
Yoongi menatap mata pemuda itu yang menatap dirinya balik, membuat pemuda itu menyeringai senang.
"Kenapa kau iri melihat ketampanku.."kata pemuda itu dengan narsisnya..
Kening Yoongi berkedut mendengarnya mendengar perkataan pemuda itu.
"Kau tampan jangan membuatku tertawa.."balas Yoongi mendengus pelan
"Bagiku kau itu hanyalah pemuda belagu.."lanjut Yoongi datar
"Apa kau bilang.. katakan sekali lagi.."kata pemuda itu tak terima dikatain belagu oleh anak baru di depannya ini.
"Kenapa.. memang benar kau ini belagu..?"ucap Yoongi
Pemuda menghelang nafas saat kasar lalu menatap Yoongi, dengan tatapan menusuk yang entah mengapa membuat Yoongi berkeringat dingin melihat tatapan pemuda itu.
"A..pa?"tanya Yoongi entah mengapa dengan nada bergetar membuat pemuda itu tersenyum menyeringai melihat Yoongi.
"Khe khe khe.. lucu sekali.."balas pemuda itu sambil menarik tangan mungil Yoongi kearahnya membuat pemuda mungil itu terhempas ke arah dada bidang pemuda itu.
"Yaak!! Apa yang kau lakukan, lepaskan aku.."pekik Yoongi keras saat pemuda itu menarik dirinya.
"Diamlah sebentar..?"peringat pemuda itu sambil memeluk tubuh mungil itu.
"Apa kau yang bilang"kata Yoongi sambil mengijak kaki jenjang itu dengan sekali hentakan, membuat pemuda itu meringis ke sakitaan sambil memengangi kakinya.
"Ouchh!!"ringis Pemuda itu sambil menganduh kesakitaan
"Memangnya enak.."ucap Yoongi dingin sambil menatap pemuda itu dingin.
"Sial apa yang kau lakukan.."teriak pemuda itu marah saat Yoongi mengijak kakinya itu.
"Mengijak kakimu.. karena berani sekali memelukku.."seru Yoongi kesal sambil menatap marah pemuda itu.
"Ck.. lihat saja nanti.."peringat pemuda itu dengan nada mengancam
"Terserah apa katamu.. aku tidak perduli.."balas Yoongi melangkah kakinya meninggalkan pemuda itu.
"Satu lagi.. aku tidak takut siapa pun, karena aku kuat yang lebih kau kira.."lanjut Yoongi lagi yang benar-benar meninggalkan pemuda itu yang berteriak keras namun Yoongi mengabaikannnya.
"AKU AKAN MENDAPATKANMU SUATU HARI NANTI.... INGAT ITU!!!"teriak pemuda itu.
《Flack back Off》
Yoongi menutup matannya menghelang nafas, setelah mengingat kejadiaan barusan ia alami. Ck.. mendengar teriakan pemuda itu membuatnya kesal bagimana tidaak!! Jika pemuda itu akan mendapatkannya.
"Aku bukan milik siapa pun.. dan tidak akan pernah jatuh cinta lagi.."ucap Yoongi pelan sambil menatap langit yang mendung.
"Haah.. menyebalkan.."gumam Yoongi pelan
Tak lama terdengar sebuah bisik tepat di telinga kirinya, membuat Yoongi menoleh ke arah Kirinya.
"Rupannya ada kucing manis yang tersesat nih.."kata sosok itu yang berbisik di telinga Yoongi yang menoleh.
"Siapa kau?"tanya Yoongi yang tersentak melihat sosok pemuda yang menatapnya dengan senyuman iblis
"Siapa aku.. bukaanya itu pertanyaanku anak manis."balas pemuda bersurai merah menyala yang membakar mata itu.
[pemuda : apa kau bilang Author sialan..
Author: Ck.. aku hanya mengatai fakta rambutmu itu membakar mata orang lain tau
Pemuda: sini kau Author sialan *mendatangi Author untuk membantai*
Author: -- aku tidak takut denganmu *membantai pemuda itu ditempat*]
Abaikan percakapaan pemuda itu dengan Author, kembali ke cerita.
"Ck.."umpat Yoongi kesal
Pemuda itu menyeringai senang melihat mangsanya itu. "Kau korbanku selanjutnya.."ucap Pemuda itu sambil membawa pisau atau katana ya ._.
Yoongi melihat senjata itu langsung terkejut setengah mati, mau apa pemuda itu dengan senjata itu.
"M.. mau apa.. kau dengan senjata itu.."kata Yoongi dengan gementar melihat pemuda itu melangkah kakinya menuju ke arahnya
"Membunuhmu apa lagi."balas pemuda itu sambil menjilat pisaunya lalu menyeringai
"A..pa.."ucap Yoongi langsung mundur ke belakang
"Hahahaha!! tidak ada yang menolongmu pemuda manis.."tawa pemuda itu sambil terus mendekat ke arah Yoongi
"Toolooong!!!"teriak Yoongi yang terus berteriak meminta tolong namun tidak ada yang datang ke atap sekolah
Pemuda itu tertawa mendengar korbannya berterik keras meminta tolong.
"Hehehe!! Teruslah berteriak seperti itu agar aku bersemangat membantaimu.."balas Pemuda itu yang bersiap menghunuskan pisaunya pada Yoongi
Yoongi yang melihat pemuda itu bersiap menghunuskan pisaunya hanya menutup mata karena takut, apa ini akhir dari hidupnya namun sebelum itu ada suara yang terkesan mengantuk menghentikan kegiatan pemuda itu.
"Kalian berisik sekali.."kata orang itu yang terdengar seperti suara perempuan dengan nada malas
"Siapa yang ada disana.."tanya pemuda itu marah sambil melempar pisau cadangnya ke arah suara itu
Kraak!!
Slap!!!
*anggap aja itu pisaunya di lempar dan mengenai sesuatu*
"Hei.. Senior membawa pisau itu berbahaya loh.."kata suara itu lagi yang muncul di pilar-pilar itu yang menujukan wujud aslinya
Terlihat seorang gadis berwajah korea jepang, dengan rambut cokalat karamelnya yang berkibar tertiup angin yang di tangan. Gadis itu ada sebuah pisau berada di tangannya.
Yoongi melihat seorang gadis yang mungkin anak kelas X, yang tiba-tiba muncul dibalik pilar-pilar itu dan kenapa Gadis itu berada disana
"Ck.. cuman anak ingusan, mau apa kau kemari. apa kau ingin menjadi korban seperti pemuda itu.."ejek Pemuda itu saat tau siapa orang yang berkata tadi.
Gadis itu lalu menatap Yoongi yang menatap balik ke arahnya, membuat mata sewarna langit itu melebar seketika melihat wajah Yoongi yang berkeringat dingin.
'I.. itu.. kan.., i.. ini gak mu..ngk mungkin'Pekik gadis itu dalam hatinya yang melihat Yoongi entah mengapa merasa senang juga heran
'Gyaaa.... Ibuuu... aku sudah melihat jodoh Kak Jimin, dan sekarang dia depanku..'pekik Gadis itu yang ingin sekali-kali jingkrang-jingkrang sekarang, namun ia tetap menjaga rahasia itu sampai waktunnya tiba.
'Asikk.. akhirnya dapat doujin real nih.. :v'batin Gadis itu kemudiaan berdehem pelan
"Melawan orang yang tidak bisa melawan, sesuatu yang rendah.. seharusnya Senior mencari orang yang sepandang denganmu.
"Balas gadis itu dengan nada mengejek
"Dasar bocah ingusan mati kau.."teriak pemuda itu yang berlari kearah gadis itu, membuat Yoongi tersentak kaget melihat gadis itu dengan santainya melihat pemuda itu yang berlari kearah.
"Senior yang manis tetap di sana.. aku tidak ingin melihatmu terluka.."ucap Gadis itu dengan lembut sambil menatap Yoongi tersenyum hangat
"Ehh!!"beo Yoongi bingung mendengar ucapan gadis itu yang tersenyum padannya.
Gadis itu menangkis tangan kanan pemuda itu yang menusuknya dengan siku kirinya, lalu tangan kanan gadis itu menarik lengan kiri pemuda itu membantingnya kelantai. Membuat pemuda itu terbanting keras melihat gadis yang lebih muda berapa tahun berhasil membantingya.
"Sial"umpat pemuda itu merontak mencoba melepaskan diri.
"Bagimana masih mau melawan.."kata Gadis itu sambil menahan lengan pemuda itu kemudiaan mengijak punggung pemuda itu kasar.
"Arrrghh.. lepaskan.."maki pemuda itu sambil merintih kesakitaan
"Tidaak.. sebelum kau minta maaf, dan akui kesalahanmu itu.."balas gadis itu sambil menatap Yoongi lagi
"Tidaak.."rontak pemuda itu
"Kau senior merepotkan.. kau harus akui semua kesalahanmu.."ujar Gadis itu lagi
"Uhmm.. Senior bisa tolong ambilkan ponselku.."pinta Gadis itu pada Yoongi yang masih mematung menatap keduannya.
Yoongi mengerjap mata miliknya kemudiaan mengangguk pelan. "B-baiklah.."ucap Yoongi mendekat ke arah Gadis itu dan pemuda itu
"Tenanglah... Senior dia tak akan berbuat macam-macam.."ucap Gadis itu sambil mengtahui bahwa Yoongi masih takut kalau pemuda yang dikalahkan, Gadis itu akan membunuhnya.
"B-benarkah itu.."kata Yoongi memastikan, membuat gadis itu mengangguk pelan
"Iya.. dan tolong ambilkan ponselku.."balas Gadis itu lagi, Yoongi menurut lalu mengambil ponsel berwarna oranges yang berada di kantung blazer gadis itu.
"I.. ini.."
".. Senior.. kedua tanganku.. masih mengunci gerakan Senior ini.."
"Ehh.."
Gadis itu menghelang nafas melihat tingkah Senior manisnya, bagaiman bisa dia mengangkat hp kalau kedua tangannya mengunci gerakaan Senior bermasalah ini.
"Anak sialan.. dia itu tidak peka.."celetuk pemuda itu yang kini terkunci gerakan gadis itu.
"Diam kau Senior.. akan ku laporkan semua kejahataanmu salam ini.."balas gadis itu yang membungkam mulut pemuda itu.
"Siapa.. yang kau hubungi.."tanya Yoongi lagi yang bersiap menghubungi seseorang dari ponsel gadis yang ternyata juniornya.
'Ponselnya harum jeruk ya.. ._.'batin Yoongi lagi
"Uhmm bisakah Senior mencari nama Senior Hooseok dan menelponnya.."pinta gadis itu
Yoongi mengangguk pelan, dan mencari nama orang yang dimaksud gadis didepannya ini dan menelponnya
"Dia angkat kan.."tanya Gadis Juniornya
"Ya, kuharas.. "balas Yoongi
"Gimana.."tanya Gadis itu
"Tunggu.. ada yang ingin bicara denganmu"kata Yoongi pada suara diseberang sana
"..."
"Ehh.. namanya.."kata Yoongi bingung, ia tidak tau siapa nama gadis itu.
"namaku Sangwooo.. senior..."ucap Gadis itu sambil menyebut nama nya dengan senyumannya
"Namanya Sangwoo.."kata Yoongi yang mengulangi ucapan gadis itu yang bernama Sangwoo itu.
"..."
"Kau ingin bicara padannya.."kata Yoongi
"..."
"Baiklah akan ku panggilkan.."kata Yoongi sambil menatap Sangwoo Juniornya
"Dia ingin bicara denganmu.."kata Yoongi sambil mengarahkan ponselnya ke arah Sangwoo
"Halo Senior Hooseok.."sapa Sangwoo pada seseorang di seberang sana
"..."
"Tidak aku baik-baik saja.. hanya saja, ada korban namun dia tidak terluka.."balas Sangwoo sambil menatap Yoongi yang kini menatapnya
"..."
"Err.. tolong jangan bilang pada kakaknya, jika dia tau malah makin over padaku.."celetuk Sangwoo kesal membuat Yoongi sweatdrop mendengarnya.
'Sampai segitunnya..'batin Yoongi
"..."
"Baiklah Senior bawa berapa orang kemari tanganku mulai pegal nih.."ucap Sangwoo
"..."
"Ok!"tutup Sangwoo yang menyudahai bercakapan dengan Senior kesayangannya
"Sudah.."tanya Yoongi pada Sangwoo yang mengikat tangan Pemuda bermasalah itu dengan tambang yang entah dapat dari mana.
"Ya.."jawab Sangwoo yang selasai mengikat pemuda itu.
Keduannya terdiam tak ada pembicaraan, sementara Sangwoo berhasil membuat pingsan pemuda yang terus saja merontak ingin dilepaskan yang lagi-lagi membuat Yoongi sweatdrop seketika.
Sampai suara Sangwoo memecahkan kesunyiaan.
"Apa.. Senior baik-baik saja?"tanya Sangwoo pelan pada Yoongi seniornyaa
Yoongi mengangguk pelan sambil berkata.
"Ya, terima kasih telah menolongku.. jika tak ada Sangwoo mungkin.. aku akan terluka.."jawab Yoongi yang bersyukur karena di tolong
"Hehehe.. itu hanya tugasku saja.."balas Sangwoo tersenyum lebar
"Kalau boleh tau nama senior siapa."tanya Sangwoo penasaraan dengan senior manisnya ini.
'Untung-untung.. dapat tokoh uke untuk doujin real ku'batin Sangwoo lagi
"Namaku Min Yoongi.. kelas XII A"jawab Yoongi sambil memperkenalkan diri
"kalau Sangwoo pasti kelas X.. ya"tebak Yoongi lagi dapat anggukan dari Sangwoo
"Tapi tunggu tadi nama marga Senior itu Min ya.."tanya Sangwoo heran dengan namanya marga Yoongi
"Tentu saja.. memangnya kenapa?"tanya Yoongi balik tak mengerti mengapa Junior yang menolongnya
"Dari Sangwoo tau nama Min Yoongi itu, nama kakak dari temanku.. Hyejeong!"jawab Sangwoo sambil mengaruk kepalanya tak gatal membuat Yoongi menahan senyumannya
'Ternyata anak ini manis juga, sampai tidak tau kalau aku ini kakak dari Hyejeong..'kekeh Yoongi dalam hati
"Jadi.. Senior ini adalah OmO"ucap Sangwoo membulat mata terkejut juga kagum
"Benar aku ini kakak ya Hyejeong.."balas Yoongi tersenyum manis membuat Sangwoo mimisan seketika
"Aku tidak menyangka kalau Senior Yoongi kakaknya si maniak itu.."celetuk Sangwoo sambil mengelap darah yang mengalir itu dengan Tissue
Yoongi menatap bingung Sangwoo yang tiba-tiba mimisan, tapi mendengar ucapan Sangwoo yang bilang kalau adiknya maniak itu.
"Sangwoo kenapa bilang kalau Hyejeong itu maniak.."tanya Yoongi heran sambil menatap penasaran.
"Soal itu.. dia sering memaksa ku bikin doujin yaoi kelas berat.."jawab Sangwoo dengan tenangnya
"Ehhhh!!!"beo Yoongi yang mendengar jawaban Sangwoo barusan..
'Ternyata penolongku ini seorang fujoshi..'batin Yoongi
"Hehehe.. abaikan perkataanku barusan Senior.."kata Sangwoo lagi Yoongi
"Baiklah..."balas Yoongi
"Senior kembalilah kelas, jika kau berada disini akan berbahaya..."saran Sangwoo pada Yoongi yang menatapnya
"Bagimana denganmu sendiri.."tanya Yoongi balik
"Tak apa-apa.. sebentar lagi mereka juga datang.."jawab Sangwoo lagi
Yoongi merasa tak tega mendengar jawaban dari Juniornya apa lagi dia seorang perempuan, kemudiaan Yoongi menghelang nafas mendengarnya.
"Baiklah jika itu maumu.."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro