Chapter 02
.
.
Kelas X-C
Terlihat seorang gadis berambut cokelat karamel tengah menatap ke arah luar jendela, manik biru miliknya memandang kosong ke arah langit cerah.
"..."
Sampai seseorang menepuk pundak gadis itu, namun gadis itu tetap tak bergeming sampai orang menepuk pundaknya tak bergeming
"Sangwoo.."panggil orang itu
Orang yang memanggil nama gadis yang memandang kosong hanya menaiki alis miliknya.
Orang itu memiliki surai hitam sebahu, menatap bingung sahabat masa kecilnya ini tak ada respon apa pun. Ia pun mengucang pelan bahu gadis itu dengan agak keras.
"Sangwoooo..."panggil orang itu, oke kita ganti saja dia jadi seorang gadis yang memanggil gadis bersurai cokelat itu.
"..."
Lagi-lagi, tidak di respon membuat gadis bersurai hitam itu menghela nafas lelah
"Hei.. aku memanggilmu tau?"panggil gadis berambut hitam itu mulai agak kesal
"Sangwoo.. apa kau pergi ke alam lain, sehingga mencuekan sahabatmu ini.."omel gadis itu
Gadis berambut cokelat karamel sepinggang, menatap lawan bicaranya kini dengan raut dingin namun membuat gadis berambut hitam ini agak tersentak perubahan sahabatnya..
"S-sangwoooo!"panggil gadis berambut hitam ini agak terkejut juga takut.
" Hyemin.. bisakah kau tidak menganggukku.."kata Sangwoo, gadis berambut cokelat itu
Gadis yang di panggil Hyemin, hanya terdiam mendengar ucapan sahabatnya yang kini berubah nada bicaranya tidak seperti biasanya Sangwoo bicara dingin padanya
"M.. maafkan aku, kalau aku menganggu mu.."ucap Hyemin dengan nada menyesal, Sangwoo mengangguk pelan. "Jangan di ulangi lagi.."ucap Sangwoo
"Baiklah.."ucap Hyemin
Sangwoo kembali menatap ke arah langit, membuat Hyemin penasaran dia bertanya apa yang di lihat Sangwoo
"Sangwoo.. boleh aku bertanya?"tanya Hyemin takut kalau sahabatnya akan marah
Sangwoo mengangguk pelan lalu berkata.
"Silahkan.."ucap Sangwoo
"Apa yang kau lihat dilangit, sehingga kau begitu tertarik..?"tanya Hyemin
"Karena.. aku perlu bahan untuk komikku?"jawab Sangwoo akhirnya, Hyemin spealless seketika mendengar ucapan abstrak Sangwoo
"Apa kau sakit uhh..!!"kata Hyemin sambil menyentuh dahi Sangwoo, membuat sang empu hanya mengkerutkan dahinya.
" Hyemin! Apa yang kau lakukan..?"tanya Sangwoo bingung melihat kelakukan Hyemin padanya
"Hanya mengecek saja.. apa kau ini sakit"jawab Hyemin polos
Sangwoo memutarkan mata miliknya, sambil menghelang nafas. "mana mungkin, aku sakit.."bantah Sangwoo sambil melepaskan tangan Hyemin pada dahinya.
"Habisnya.. aku bertanya, dijawab apa.."kata Hyemin kesal melihat kekehan yang keluar dari mulut Sangwoo
"Hehehe.. maaf soal itu"
"Jangan tertawa Park Sangwoo.."
Sangwoo terus tertawa sambil mengeluarkan air matannya.. "M..maaf, aku tidak bermaksud memarahimu tapi kau lucu saat kaget tadi.. !"
kening Hyemin berkedut mendengar ucapan Sangwoo barusan, dia pun mengembungkan pipinya kesal.. "Ck... kau akan ku balas nanti.."kata Hyemin sambil mengembukan pipinya kesal
"Lakukan saja.. Cho Hyemin"balas Sangwoo tenang
Sampai sebuah ringeton Hp entah milik siapa berbunyi...
" 🎶 Ayaya... kau jelek.. Ayaya.. adikku Sangwoo.. jelek..🎶"
Begitulah rington Hp yang diyakini milik Sangwoo berbunyi, membuat Hyemin tertawa terbahak-bahak mendengar lagu itu.
Sementara Sangwoo sendiri memakai pokeface andalannya, namun dihatinya dia ingin membanting orang yang mengganti nada Hpnya.
"Pfff... nada macam apa itu?"tawa Hyemin yang mendengar lagu itu
"Diamlah Hyemin"kata Sangwoo kesal melihat Hyemin tertawa
"Hahaha.. maaf"balas Hyemin
"Ini pasti Kak Jimin yang menggantinya.."lanjut Sangwoo kesal sambil membuka Hpnya ada panggilan masuk disana
Mendengar nama orang yang tak asing dikenalnya, membuat Hyemin berkata pada Sangwoo. "Ehh.. kau mengenal Senior Jimin, Sangwoo..?"tanya Hyemin penasaran dan Sangwoo mengangguk kepala
"Tentu saja aku mengenalnya.."jawab Sangwoo kalem, membuat Hyemin tersenyum lebar "Sungguh?"tanya Hyemin memastikan, Sangwoo hanya mengangguk kepala pelan menatap heran Hyemin yang kini tersenyum lebar.
"Sangwooo!!"kata Hyemin sambil memengang tangan Sangwoo. "Apa...?"kata Sangwoo heran
"Bisakah kau mengenalkanku pada Senior-..."ucapan Hyemin terputus karena sebuah teriak amat dikenalnya
"Gyaaa... ada Yuri!!"pekik seorang gadis bersurai ungu panjang bermata chrismon memekik keras
Bletak!!!
Sebuah jitakan keras mendarat dikepala gadis berambut ungu itu, membuat sang empu menganduh kesakitan
"Sakit kenapa kau memukulku Hyemin?"rengek gadis itu sambil mengelus kepalanya itu
"Dasar kau ini.. aku ini bukan lesbian tau.."gerutu Hyemin kesal dengan tingkah sahabat yang satu ini
"Habisnya kalian berdua seperti itu kalau bukan Yurian"kata gadis itu dengan polosnya
" Hyejeong, sepertinya kau salah paham?"kata Sangwoo menghelang nafas lelah atas perkataan gadis bernama Hyejeong itu
"Ehh.. benarkah?"tanya Hyejeong lagi, Sangwoo menganggukkan kepala pelan sementara Hyemin memandang kesal Hyejeong.
"Tentu saja.. aku ini normal tau"omel Hyemin marah sambil menatap Hyejeong kesal
"Ku pikir seorang Cho Hyemin akan Yurian.."kata Hyejeong dengan watadosnya, berempatan siku-siku muncul dikening Hyemin
"Apa kau bilang.."balas Hyemin kesal
Sangwoo hanya menggelengkan kepalanya pelan mendengar percakapan kedua sahabatnya ini, yang lama-kelaman semakin panas
"Lama-lama kupingku akan tambah panas, mendengar ocehan mereka..."gumam Sangwoo sambil menatap mereka berdua.
.
.
.
Kelas XII-A
Berapa saat kemudiaan muncul seorang pemuda manis dan juga pemuda tampan yang kini duduk bersama sambil makan bersama
"Taehyung..!"panggil pemuda mungil itu sambil menatap kekasihnya sedang membaca novel.
Iris mata pemuda yang bernama Taehyung, menatap kekasihnya itu
"Hnn... ada apa Kookie?"tanya pemuda itu melirik sebentar sang kekasih
"Itu.. tentang gosip akan ada murid baru itu loh?"saut pemuda mungil yang di panggil Kookie itu sambil menopang dagu sambil sesekali memakan tuna miliknya.
Pemuda bernama 'Kim Taehyung' mengangguk sambil melanjutkan bacanya yang tertunda.
"Memang benar.. yang ku dengar dia akan sekelas dengan kita."balas Taehyung sambil menatap Jeon Jungkook yang merupakan kekasihnya itu
"Benarkah... kau tau dari mana, Tae..?"tanya Jungkook heran karena kekasihnya itu tau kenapa bawah murid baru itu akan sekelas dengan mereka.
"T.. tentu, saja.. aku bertemu dengan kepala sekolah tadi"jawab Taehyung pelan karena ia bertemu dengan murid baru itu yang berada di ruangan kepala sekolah
Skip Time
"Min Yoongi, salam kenal"kata pemuda manis bersurai mint itu, kepada semua yang ada disana.
"Hanya itu saja.."kata pak guru pada pemuda itu.
"Hn..!"balas pemuda mengangguk singkat
"Baiklah.. kau akan duduk disebelah Jeon Jungkook.."kata pak guru pada pemuda itu
" Jeon Jungkook... angkat tanganmu.."lanjut pak guru yang menyebut murid yang dimaksud itu.
Dan sang yang disebut namanya menangkat tangannya.. "Ya, pak!"kata siswa itu yang kini berbinar-binar melihat pemuda di depannya itu
Yang dipanggil berseru sambil berteriak.
"Apa itu kau Yoongi.."kata pemuda yang bernama Jungkook itu
"Lama tidak bertemu Kookie.."kata pemuda itu tersenyum tipis melihat sahabatnya semasa Junior High School itu.
Semua yang ada disana menjadi hening, karena percakapan EkmduoEkmukeEkm! Yang kini berbicara.
"Tak kusangka itu kau, Ya tuhan Q^Q"balas Jungkook sambil berkaca-kaca karena terharu melihat sahabat masa Junior High Schoolnya itu.
"Kau mengenalnya Kookie..!"tanya pemuda disebelahnya yang berstatus kekasihnya
"Ehm!"dehem pak guru pada ketiga muridnya
"Seksi tanya jawabanya kita lanjutan nanti, dan kau duduk ditempatmu, tuan Min.."kata pak guru pada murid itu.
Berapa saat kemudiaan..
"YOOONGII!!!"teriak khas Jungkook yang cemperengnya minta ampun *digetok yang punya nama*
"Apa?"balas Yoongi malas melihat tingkah sahabatnya itu
"Bisa kau jelaskan kenapa kau pindah kemarin...?"tanya Jungkook sambil menggoyangkan bahu mungil Yoongi itu dengan keras.
Yang diggoyangkan merasa pusing, ia mencoba melepaskan tangan Jungkook namun goncangan itu membuatnya pening.
"Sayang.. kau akan membunuhnya tau"tegur seseorang membuat Jungkook menghentikan aksinya itu.
"T-tapi... Taehyung!"kata Jungkook merengek, namun orang yang di panggil Taehyung menatap tajam ke arah Jungkook seolah mengatakan. 'Mau ku bobol milikmu lagi uhh!!' dan Jungkook tau apa arti dari wajah kekasihnya itu
"Taehyung, jangan mesum!"pekik Jungkook sambil melempar buku milik Yoongi ke arah Taehyung itu, dan untungnya Taehyung berhasil menangkapnya
Yoongi memandang kedua orang yang ada disana hanya memandang datar, seolah dikacangin
"Sudah drama kalian.."kata Yoongi ketus membuat kedua di sana menoleh mereka melupakan pemuda manis itu.
"Hehehe.. maaf.."kata Jungkook sambil cengegesan
"Uhh.. merasa dikacanginkan.."kata Taehyung mendengus
"Menurutmu apa..?"balas Yoongi lagi
"Yoongi.."kata Jungkook sambil menatap Yoongi heran
"Apa..?"balas Yoongi sambil menatap Jungkook
"Soal pertanyaanku tadi gimana..?"tanya Jungkook lagi
"Itu..."jawab Yoongi sambil menghelang nafas
"Soal apa sih..?"tanya Taehyung pada kedua pemuda manis itu dengan penasaran
"Kepo..!"ucap kedua pemuda manis itu membuat Taehyung pundung di pojokan
"Kookie.. kekasihmu itu ingin tau sekali.."gerutu Yoongi pada Taehyung yang murung dipojokan kelas dengan aura suram mengilingi pemuda itu.
"Entalah aku juga tak tau, mengapa dia jadi kekasihku.. pasti dari planet lain mungkin.."celetuk Jungkook lagi sambil terkekeh
Membuat Yoongi menaiki alis sebelahnya tak mengerti. "Memangnya.. Kim Taehyung alien ya..?"tanya Yoongi polos membuat Jungkook gemes mendengarnya
"Astaga.. kenapa kau begitu menggemaskan Yoongi?"kata Jungkook sambil menarik-narik pipi Yoongi yang kenyal.
"Sakiiitt.."ringis Yoongi saat pipinya dicubit gemes
"Woiii... aku bukan alien tau.."maki Taehyung yang selasai dari acara pundung melangkah menuju duo uke itu.
"Terus.. kau berasal dari mana..?"tanya Yoongi penasaran kepada kekasih sahabatnya ini
"Tentu saja.. aku ini manusia bukan alien"jawab Taehyung kesal karena dikatain Alien
"Bukannya! Taehyung datang dari marsnya.."celetuk Jungkook bersamaan kekehan Yoongi
"Grrr... Kookie awas kau nanti"balas Taehyung kesal
"Yoongi selamatkan aku dari serigala itu.."jerit Jungkook sambil memeluk Yoongi erat
"Ehh.. mengapa?"tanya Yoongi heran
"Huweee.. dia selalu mengurungku dikamar"adu Jungkook sambil memeluk erat Yoongi
"Sial mengapa kau membahas itu Kookie?"tanya Taehyung sambil menatap kesal namun merasakan aura hitam yang keluar dari murid baru itu. Membuatnya mengernyit bingung.
"Apa yang kau lakukan pada sahabatku.. Kim Taehyung..?"kata Yoongi dengan geram
"Itu bukan urusanmu.. murid baru"balas Taehyung kesal
"Itu jadi urusanku.. karena Jungkook sahabatku.."balas Yoongi
"Ahh.. aku menghukumnya karena berani beradu tatap dengan pemuda lain selain diriku.. tau"ucap Taehyung kesal melihat ukenya dekat dengan seniornya
"Tapi aku tidak bersalah.. karena senior itu duluan yang menatapku Taehyung..."bela Jungkook karena dia tak bersalah
"Benarkah.. bukanya kau duluan yang menatap Senior itu.."ucap Taehyung
"Ya bukanlah.."balas Jungkook sambil mengembungkan pipinya
"Mereka ini -.-"ucap Yoongi yang kesal melihat tingkah kedua orang itu
"Ck.. terserah.. nanti malam kau tidak dapat jatah.."ancam Jungkook sambil menyeret tangan Yoongi pergi, namun Taehyung malah memekik kaget.
"Ehh.."kata Taehyung mendengar ancaman dari uke tercinta
"Memangnya enak.."kata Yoongi memandang datar kekasihnya Jungkook yang kini, ahh Yoongi juga tidak tau ekspersi pemuda itu.
Kedua pemuda manis dan imut itu, yang bisa membuat semua pemuda belok karena melihat wajah manis mereka itu. Yang kini berbicara berdua ya.. walau pun yang satu hanya mendengar ocehan pemuda disampingnya.
"Yoongi..!"panggil Jungkook saat mereka menuju kantin untuk makan
"Ya.."balas Yoongi sambil menatap Jungkook disebelah
"Uhm.. kau harus berhati-hati jika berada di lingkungan sekolah ini.."saran Jungkook pada temannya ini
"Memangnya kenapa?"tanya Yoongi heran dari ucapan temannya ini
Mulut Jungkook buka perlahan lalu menutup kembali. "Uhh... bagaimana menjelasknya ya.."kata Jungkook bingung
"Kau ini jangan berbelit-belit katakan saja.."balas Yoongi lagi
"Pokoknya kau harus berhati-hati dengan namanya Park Jimin mengerti."ucap Jungkook yang memperingati orang yang bernama 'park Jimin' itu.
"Ehh.."balas Yoongi bingung
"Aduhh.. begini, orang itu suka sekali menindas orang yang jauh dibawahnya.. suka sekali seenaknya.. dan suka memperintah ini itu.."ucap Jungkook panjang lebar
"Terus... aku perduli begitu"kata Yoongi sedikit ketus
"Yoongi.. aku tak ingin melihatmu tertindas ketika kau bertemu orang itu.."balas Jungkook yang sepertinya cemas dengan temannya ini
"Lagi pula dia tak akan bisa melakukan itu padaku Kookie.."ucap Yoongi datar sambil melangkah lebih cepat dan Jungkook mengejarnya
"..." Jungkook hanya diam mendengarnya, benar sahabatnya ini sudah berubah 180 derajat seperti yang dulu. Yoongi yang sekarang benar-benar berubah.
'Kemana sahabatku yang dulu.. Yoongi yang kukenal bukan seperti ini'batin Jungkook menghelang nafas
"Baiklah jika itu mau mu.."
Mereka berdua memutuskan membeli stik ayam dan dua jus, setelah itu mereka mencari tempat duduk yang tersisa
"Yoongi disana yuk"tunjuk Jungkook pada bangku yang belum terisi itu
"Boleh.."balas Yoongi singkat
Mereka berdua pun duduk disana, sambil memakan makanan mereka tak lama pacar Jungkook ikut bergabung diikuti berapa temannya.. "Sayang kami boleh ikut bergabung.."kata orang itu yang tak lain adalah Taehyung
"Bolehkan.."lanjutnya
Jungkook melirik Yoongi yang cuek menikamati makananya dengan hikmat.
"Gimana apa boleh Yoongi.."
"Silahkan saja.. lagi pula tidak ada yang melarang.."
"Terima kasih.. telah mengizinkan kami.."
"Hn!" Entah mengapa kata-kata yang dikeluarkan Yoongi mirip salah satu tokoh di random sebelah.
"Ehh.. kau murid baru ya.."kata pemuda bernama Namjoon itu
"Ya.."balas Yoongi tenang
"Pantas saja.. baru lihat.."lanjut Namjoon
Yoongi mengangguk singkat lalu melanjutkan makannya lagi.
"Ehh.. kekasihmu kemana Namjoon?"tanya Jungkook lagi karena tidak melihat pacar pemuda itu yang nempel bagikan perangko
"Dia sakit karena kemarin kehujanan.."jawab Namjoon tenang
"Begitukah.."
"Yup!"
"Yoongi apa kau sudah memiliki kekasih..?"tanya Namjoon pada Yoongi yang terdiam seketika
"..."
Taehyung melihat tingkah pemuda mungil itu mulai menjitak kepala sahabatnya itu.
"Tak sopan banget sama teman baru.."tegur Taehyung sesudah menjitak kepala Namjoon itu.
"Akh! Sakit tau.."gerutu Namjoon karena di jitak Taehyung
"Aku malas berpacaran karena.. sesuatu tak ingin ku bahas jadi jangan pernah mengatakan itu lagi padaku.."ucap Yoongi ketus yang tak bernafus melanjutkan makan.
"Yoongi..."ucap Jungkook yang melihat perubahan Yoongi barusan
"Lagi pula aku tidak percaya apa yang namanya cinta.."lanjutnya lagi meninggalkan ketiga orang itu yang kini menatap punggung mungil itu.
"Kenapa sih dia..?"tanya Namjoon heran melihat tingkah anak baru itu
"Sudah ku bilang.. jangan mengatakan itu padanya namjoon bodoh!"maki Jungkook kesal
"Apa yang kau bilang Jungkook?"balas Namjoon tak terima dikatain bodoh
"Aku heran mengapa dia berkata begitu..?"tanya Taehyung heran berkataan Yoongi barusan
Jungkook diam tak berkomentar memilih memakan makanannya.
Baiklah kita ketempat Park Jimin berada yang kini melangkah kakinya menuju taman belakang seorang diri, perlahan ia tersenyum sendiri mendengar teriakan adiknya yang mengganti nada dering ponselnya saat bel masuk berbunyi
"Khe khe khe.. rasakan itu adikku sayang"kata Jimin sambil terkekeh pelan
Kaki jenjang miliknya menuju bangku taman yang panjang untuk ia tiduri, mata miliknya menatap langit yang cerah mendengar perkataan adiknya berapa minggu lalu. Kemudiaan dirinya menggelengkan kepala mengingat ucapan itu.
"Jika kakak terus seperti ini.. Sangwoo tak yakin ada orang yang akan mencintai kakak.."kata adiknya sambil menatapnya yang memandangnya heran
"Terus.. apa adikku ini akan membantu kakak mencari orangnya?"tanyanya
Adiknya sempat berpikir kembali saat tersenyum misterius.
"Tentu saja.. jika ada imbalannya.."jawab adiknya tenang sambil meletakan telunjuk adiknya menyentuh bibir
"Lagi pula kakak lah yang harus mencarinya sendiri.."lanjut adiknya
"Ehh.. kok gitu.."balasnya heran
"Karena dia agak spesial dari orang kebanyakan kakak kenal! Lalu orang itu butuh seseorang tempatnya bersandar.."ucap adiknya sambil membaca sebuah komik yaoi
"Sangwoo bisa kau berhenti membaca komik itu.."katanya yang risih melihat adiknya membaca komik yaoi itu.
"Tidak bisa.. lagi pula ini menarik kok!"balas adiknya sambil bersemu melihat gambar itu membuatnya menghelang nafas
"Sejak kapan kau jadi seorang fujoshi, Sangwoo..?"
"Sejak tidak sengaja melihat Ibu membuka komik-komiknya di gudang atas.."
Jimin yang mendengar ucapan polos adiknya ini, ahh.. kemana adik perempuannya yang dulu polos yang kini ternodai dengan bumbu homo..
Mata miliknya menutup sesaat lalu sambil mengumamkan sebuah kata.
"Tolong ingatkan aku untuk membakar semua komik Sangwoo juga milik Ibu.."gumam Jimin seketika namun dia masih sayang nyawa karena akan dapat ambukan dari kedua iblis wanita itu.
"Lebih baik jangan deh.."lanjutnya lagi
Kembali hening Jimin tertidur karena suasana ditaman itu sungguh sepi, tak ada yang membangunkannya sampai seseorang membangunkannya..
"Wooii Jimin bangun.."panggil orang itu sambil mengoyangkan tubuh tegap itu.
"Nghh.."ucap Jimin sambil membuka matanya yang berat, menatap seorang pemuda di depannya ini.
"Ada apa sih Hooseok...?"kata Jimin sambil mengucek matannya
Sementara orang yang dipanggil Hooseok menghelang nafas pelan, melihat tingkah sahabatnya ini. "Woii cepat bangun.."kata Hooseok pada Jimin yang kini menguap lebar
"Memangnya ada apa..?"tanya Jimin sambil duduk di bangku taman
"Ada masalah dikelas sebelas" Hooseok menepuk kepalanya mendengar ucapan Jimin barusan.
"Memangnya ada apa ._."
Hooseok menarik Jimin kesuatu tempat, tanpa disadari sepasang mata menatap kedua orang itu dengan senyuman menyeringai yang bertenger dibibir orang itu.
"Apa kali ini kalian berdua akan berhasil..."
"Dan jangan sekali-kali meminta bantuan adikmu itu, karena dia tau semuanya.."
TBC!!!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro