Siapa sih sekarang yang gak pengen dikenal? Hampir semua media sosial digunakan demi menggaet perhatian, dari cara yang wajar sampai cara yang tidak masuk akal. Membuat sensasi dan kontroversi agar viral dan dikenal.

Pertanyaannya sekarang, kita ingin dikenal sebagai apa?

Dikenal sebagai orang hebat, orang pintar, orang bergelar, orang berseragam, orang berpangkat, berprestasi.

Dan, fenomena ini membuat kita merasa sedang balapan, jika tidak melakukan apa pun, kamu akan tertinggal.

Dan, tertinggal, adalah tanda jika kita gagal, tidak sukses, tidak berhasil.

Dan kita merasa, kita juga harus dikenal, harus terlihat hebat, agar ketika berkenalan atau bertemu  dengan seseorang, ada yang bisa diumbar.

Hanya untuk inikah Tuhan menciptakan kita sebagai manusia?

Untuk menunjukkan diri di depan manusia dan mendapatkan pengakuan.

Lalu, dimana kita meletakkan Allah dalam setiap usaha kita.

Beramal untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain itu ... Berat. Capek. Tidak berguna. Tidak bisa membantu di yaumul hisab. Sebab tidak ada mutiara keikhlasan di dalam niat.

Belajar beramal hanya agar Allah senang melihat kita. Agar Allah tersenyum melihat ibadah kita yang hanya untuk Allah saja. Agar Allah ridho dengan amal-amal kita.

Belajar membumi.

Belajar tidak menampakkan diri.

Belajar memahami keikhlasan yang hakiki.

Tidak mengapa tidak dikenal manusia, yang penting Allah dan malaikat-malaikat-Nya tahu kita ada.

Jember
Jumat, 13 Desember 2019