Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Si Model Baru


Ckrek. Ckrek. Bunyi kamera itu terus terdengar setiap kali sosok di depannya berganti gaya. Dengan rambut kuningnya yang cemerlang, sosok itu pun terus tersenyum ceria setiap kali jepretan kamera menangkap gayanya.

Setelah sesi pertama pemotretan selesai, si model itu pun mengambil tempat duduk di belakang para cameraman. Seorang perempuan yang tampak lebih tua datang kepadanya dengan segelas jus jeruk.

"Arigatou gozaimasu, Kiyori-san!" ucap si Rambut Kuning setelah tangannya mengambil minuman itu.

"Douitashimasite Kise-kun. Kau tampak sangat lelah," jawab Kiyori-san.

Kise Ryouta, si model berambut kuning itu hanya tersenyum mendengar ucapan dari asistennya.

"Yaah...Mau bagaimana lagi, Kiyori-san. Saat ini aku benar-benar sibuk. Banyaknya jadwal pemotretan, tugas sekolah, serta kegiatan di klub basket benar-benar menguras tenagaku," jawab Kise, menerawang.

"Waah... Masa SMA-mu sepertinya sungguh berat," ujar Kiyori-san menanggapi celotehan Kise. Kise hanya mengangguk pelan. Membuat rambut kuningnya berkibar samar.

Setelah Kiyori-san pergi, Kise semakin bermalas-malasan di kursinya. Dan itu menarik perhatian sang manajer, Sakabuya Yui.

"Kise-kun," Sapaan lelaki paruh baya itu lantas membuat Kise mengubah posisi duduknya.

"Ah, kau santai saja. Aku tahu kau baru selesai sesi pertama. Aku hanya ingin membicarakan sesuatu denganmu," ujar Sakabuya-san.

"Apakah hal itu berkaitan dengan pemotretanku, Sakabuya-san?" tanya Kise penasaran. Sakabuya-san hanya mengangguk sedikit. Membuat Kise memasang tampang serius.

"Begini, Kise. Aku kemarin bertemu dengan teman lamaku, Orega Shiiji. Kebetulan dia juga menjadi manajer model sepertiku. Dia memiliki seorang model perempuan yang seumuran denganmu. Aku lupa namanya. Tetapi dia juga sedang naik daun sepertimu," cerita lelaki tersebut. Kise hanya diam tanpa menyela sedikitpun. Sepertinya ia sudah tahu arah pembicaraan itu kemana.

"Dan kami sudah memutuskan. Kalau kami akan memasangkan kalian berdua. Maaf sebelumnya jika aku tidak memberitahu kalian. Tapi percayalah. Rating kalian akan meningkat daripada sebelumnya," lanjut Sakabuya-san.

Kise mendesah. Ia sudah menduga hal itu. Tapi ia tidak ambil pusing. Selama itu tidak melenceng dari dunia permodelan, ia sih menerima saja.

"Ah, tak mengapa Sakabuya-san. Apapun keputusanmu, asalkan itu demi kebaikan kita semua, aku akan menjalaninya," timpal Kise.

Sang manajer tersenyum bangga mendengar anak asuhnya yang berkata seperti itu. Layaknya seorang ayah, ia lalu mengacak rambut kuning keemasan itu. "Kau sungguh bijaksana, Kise-kun. Baiklah. Kalau begitu, pulanglah dan segera beristirahat. Sesi kedua pemotretanmu akan diundur esok. Sekaligus sebagai pertemuan pertamamu dengan modelnya Orega," ujar Sakabuya Yui.

Mata Kise membelalak tak percaya mendengar hal itu. "Nani?" tanyanya memastikan. Dan Sakabuya hanya tersenyum. Membuat Kise segera memeluk lelaki tua itu dengan riang. "Whoaa... Arigatou gozaimasu, Sakabuyacchi!" teriaknya. Semua yang berada di lokasi pemotretan lantas memandangi mereka berdua.

Sakabuya Yui mendelik ke arah Kise yang masih mendekapnya erat. Sadar akan tingkah konyolnya tersebut, membuat Kise segera menarik dirinya. "Uh, gomen nasai, Sakabuya-san," ujar Kise malu.

*****

"Tadaima!" teriak Kise begitu pintu terbuka.

"Irasshai!" timpal ibunya dari dapur. Setelah melepas sepatunya, Kise langsung melenggang masuk dan segera masuk ke kamarnya.

"Hwaaa... Hari yang melelahkan!" teriak Kise ketika membuka pintu kamarnya. Tas yang ia bawa dibuang begitu saja. Ia lalu menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Matanya menatap ke langit-langit kamarnya. Pikirannya menerawang tentang ucapan Sakabuya-san.

Seperti apa gadis yang akan menjadi pasanganku nanti? Semoga saja dia tidak merepotkan. Pikir Kise. Berpikir tentang gadis itu, membuat Kise mengingat Ruzuya Keiko, pacarnya. Ia lalu bangkit dan segera mengambil handphone-nya. Dicobanya untuk menghubungi Ruzuya.

Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi. Kise hanya mendesah mengetahui nomor gadis berambut sepunggung itu tidak aktif. Pikirannya kembali teralihkan kepada gadis calon teman modelnya itu. Dan semua itu membuatnya seketika terlelap.

*****

"Ohayou, Kasamatsu-senpai!" teriak Kise kepada seseorang yang berada di depannya. Tangannya yang melambai-lambai heboh menarik perhatian orang sekitar. Tapi Kise tidak mempedulikan semua itu. Dengan riang, ia lalu menepuk pundak seorang lelaki yang sedikit lebih pendek darinya.

"Ohayou, Kasamatsu-senpai!" ulangnya lagi tepat di telinga si lelaki. Lelaki yang bernama Kasamatsu Yukio itu kemudian menutup telinganya rapat-rapat. Dia pun berbalik dan refleks, kakinya menendang punggung Kise.

"Baka! Apa kau kira aku tuli sehingga kau berteriak di telingaku, ha?" teriak Kasamatsu membalas Kise. Kise hanya cengengesan mendengarnya.

Seraya mengurut bekas tendangan Kasamatsu, Kise menyejajarkan dirinya dengan seniornya di dunia basket tersebut. "Ano, Kasamatsu-senpai. Aku ada sesuatu yang ingin kuberitahukan kepadamu," ucap Kise membuka pembicaraan di antara mereka.

"Apa itu?" tanya Kasamatsu. Kise kemudian tersenyum lebar.

"Kau tahu? Manajerku, Sakabuya-san, kemarin bilang kalau siang ini aku akan dipasangkan dengan model dari temannya sesama manajer. Dan dia juga bilang kalau kami akan segera terkenal!" dengan riangnya Kise menceritakan semua itu. Kasamatsu hanya mengangguk-ngangguk. Tapi kemudian ia teringat sesuatu.

"Honton? Tapi bukankah kita ada latihan sepulang sekolah? Dan kamu harus datang, Kise," jawab Kasamatsu tanpa melihat ke arah Kise.

"Hieh? Nani? Argh! Shimate!" teriak Kise setelah mengetahui hal itu. Ia lupa bahwa hari ini ada latihan wajib bagi setiap pemain basket Kaijou.

"Kau sudah ingat bukan? Baiklah. Ittekimasu!" pamit Kasamatsu. Kise hanya mengangguk lemah. Dia hanya menatap punggung seniornya yang terus menjauh.

"Yare-yare..." ucap Kise seraya meletakkan tangannya di atas dahi. Matahari yang semakin meninggi mengiringi langkahnya pagi itu.


Gomen nasai...

Ceritanya amburadul. Apakah ada bahasa Jepang yang salah di sini?

Mohon para senpai segera memberikan krisarnya ya ^_^

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: