Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

~9~

Seorang pria paruh baya menatap jendela besar yang diluar sana sedang terjadi hujan, awan berwarna abu menghiasi langit kota, udara menurun drastis kala air-air hujan turun ke bumi.

Ceklek

Suara pintu terbuka terdengar mengalihkan perhatian pria paruh baya tersebut, wajah datar dan tatapan dingin membuat siapa saja merinding saat melihat orang tersebut, termasuk para bawahannya yang sudah mengenali sejak lama.

"Ada apa?"

Bawahannya tersebut berdiri tegap menatap sang tuan dengan tegas.

"Dia tetap tidak mau membuka mulut soal orang tua dan keluarganya"

"Kau sudah lakukan yang ku perintahkan?"

"Sudah. Semuanya"

"Baiklah. Kau boleh pergi"

"Baik"

Pintu kembali dengan dirinya yang berjalan menuju meja kerja, di atas meja kayu jati terdapat satu map berwarna biru yang di yakini berisi hal-hal penting.

Ia mengambil berkas itu dan membukanya. Di dalam map berwarna biru tersebut terdapat satu foto dengan biodata lengkap.

Nama: Takeda Keito/Takeda Riku
Umur: 19 tahun
Lahir: Amsterdam, Belanda. 09 Juli 19**

"Hanya dia...."

Ia mulai bergumam seraya mengambil foto pemuda berambut merah dengan manik crimson yang indah dan menatap foto tersebut seperti seseorang yang ingin membunuh orang di foto tersebut.

"... Takeda Keito atau bisa dibilang Takeda Riku.... Hanya kau dapat membawa ku ke Zero... Zero ku...."

Dan ia kembali mengambil satu foto yang berada tepat di atas meja, di foto tersebut terdapat seorang pemuda bersurai baby pink.

"Seharusnya aku tidak mengambil mu Tenn.... Kau bukan incaran ku sejak dulu. Yang ku inginkan hanya Riku..."

Dia merematkan foto tersebut lalu membuangnya ke tempat sampah.

Orang itu menutup map tersebut dan menaruhnya di laci meja.

Kujou Takamasa pun keluar dari ruang kerja miliknya.

"Bagaimana cara melepaskan ini?.."

Sekarang dirinya sedang mencari cara agar bisa bebas dari ikatan tali tambang yang tangan dan kaki serta tubuhnya. Keadaan Keito atau bisa dibilang Riku cukup memprihatinkan, tangan dan wajah memar akibat di pukuli, kaki nya yang masih belum sembuh total pun mulai bengkak.

Dan tak jarang pula asmanya saat para bawahan Takamasa itu memukuli nya, untung saja ia masih bisa mengatur nafas saat akan kambuh.

Mungkin kalian bertanya mengapa Riku masih terlihat baik-baik saja walau sudah di ikat beberapa hari, bahkan ia tidak merasa kelaparan sama sekali. Itu karena ada seseorang yang selalu membantunya.

Ceklek

Pintu ruang bawah tanah tersebut dibuka oleh seseorang yang sangat Riku kenal, rambut berwarna biru dengan manik mata serupa sangat tidak asing di mata seorang Riku. Ia merasa seperti pernah melihat manik dan warna rambut seperti itu.

"...Takeda-san...."

"..oh.. Aya-chan..."

Gadis berusia sekitar 16 tahun tersebut masuk dengan hati-hati kedalam ruangan gelap tersebut tak lupa ia menutup pintu ruangan itu agar tidak di ketahui oleh siapapun.

Dia adalah Kujou Aya, anak angkat Takamasa yang selama ini membantu Riku. Gadis baik ini merasa iba ketika melihat Riku yang sering di pukuli oleha ayah dan para bawahannya. Riku sendiri heran, mengapa gadis ini ingin sekali membantunya bahkan Riku bertanya apa mereka berdua memiliki suatu hubungan karena--

'Aya-chan selalu membantu ku... Dia sepertinya sangat mengenal ku padahal kami tidak pernah bertemu..'

"Ano... Aku membawa sedikit makanan yang ku buat untuk Takeda-san.. walau hanya salad dan sup saja..."

Riku tersenyum tipis, gadis kecil didepannya ini memang sangat baik. Kenapa ia di adopsi oleh pria menyeramkan seperti Takamasa itu?

"Arigatou Aya-chan. Kau sangat baik"

"Tidak perlu berterimakasih.. aku hanya membantu sedikit dan.... Maaf.."

"Eh? Kenapa minta maaf?"

".. aku tidak bisa membantu Takeda-san keluar dari sini walau aku ingin.. karena aku takut jika nanti Kujou-san mengetahuinya dan aku akan di marahi..."

"Tidak apa-apa. Aku tahu Aya-chan pasti takut mempunyai ayah seperti Takamasa itu. Oh ya Aya-chan"

"Iya"

Riku menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan perlahan, netra merahnya menatap kembali Aya.

"Apa.... Kita pernah bertemu sebelumnya?..."

Aya terdiam kala Riku menanyakan hal tersebut. Ia ingin memberitahu Riku sesuatu namun ia terlalu takut.

"Maksud ku... Kau selalu membantuku padahal kita baru saja bertemu.. kau juga tampak sangat mengenalku..."

Aya mulai ragu, nampan yang ia bawa ia letakan di meja dekat kursi tempat Riku diikat. Tangan mungilnya mengambil semangkuk sup hangat dari nampan tersebut lalu ia berjalan ke arah Riku.

"Soal itu... Aku hanya ingin membantu saja dan kita tidak pernah bertemu sebelumnya..."

"..souka.... Baiklah tapi bisa ceritakan tentang Keluarga Kujou-- maksud ku tentang Takamasa, mengapa dia sangat membenci ku dan dia selalu menanyakan soal ayahku?"

Aya mengambil sendok sup itu lalu menyuapkannya ke Riku, tentu saja pemuda itu menerimanya. Bagaimana bisa ia makan dengan tubuh terikat serta tangan yang terborgol di belakang kursi.

"..aku mempunyai seorang kakak..."

"Kakak? Kakak kandung?"

".. bukan-bukan... Tapi kakak angkat.. dia sangat baik padaku, dia juga mengatakan jika dia juga di adopsi sama seperti ku. Dia juga mempunyai seorang adik kembar yang ia tinggalkan sejak dirinya masih kanak-kanak"

"Begitu ya.. lalu?"

"Kujou Takamasa-san itu mantan manajer Zero"

'Zero.. berarti itu ayah...'

Aya kembali melanjutkan sesi menyuapi Riku seraya bercerita kepada pemuda ini.

"Tapi Zero menghilang di puncak kejayaannya dulu sehingga membuat Kujou-san marah dan berusaha mencari tahu dimana Zero berada. Karena sudah tidak ada harapan kemana lagi harus mencari Zero, akhirnya ia mengadopsi anak-anak yang menurutnya layak menjadi penerus Zero.

Aku dan kakak angkat ku salah satu diantaranya. Aku berasal dari panti asuhan sementara kakak angkat ku dari satu keluarga dimana Keluarga kakak angkat ku itu pernah berhutang pada Kujou-san namun karena tidak bisa membayar hutang mereka, Kujou-san akhirnya meminta salah satu anak dari keluarga itu untuk ikut dengannya"

Riku mulai sedikit paham dengan apa yang terjadi. Kujou Takamasa dendam kepada ayahnya dan sekarang Takamasa tahu jika dirinya adalah anak kandung Zero yang di maksud kan oleh ayah.

Tak

Sup di mangkuk itu sudah habis tak tersisa, Aya berdiri mengambil gelas berisikan air yang berada di dekatnya.

".. dan siapa nama kakak angkat mu itu?..."

Aya kembali terdiam. Dia tidak tahu harus menjawab apa karena ia tahu jika Riku mengalami amnesia, tentu saja ia tahu. Riku tidak mengingatnya padahal mereka pernah bertemu tapi Riku bilang jika ia tidak pernah melihat Aya.

"Namanya...."

Aya menggantungkan kalimatnya.

"..Tenn..."

Brak!

Pintu kayu yang tinggi di dobrak begitu saja, membuat seorang pemuda di dalamnya terkejut akibat dobrakan tidak sopan tersebut. Tatapan mata marah dan dingin di layangkan ke anak buah yang menurutnya tidak tahu sopan santun tersebut.

"Apa maksud mu mendobrak pintu kerja ku begitu saja?! Kau tidak tahu sopan santun kah?!!"

Bawahannya itu seketika menunduk meminta maaf--menyesal karena perbuatannya yang tidak sengaja.

"Ma-maaf tuan.. tapi saya datang kemari untuk memberitahu sesuatu.."

"Apa?"

Pelayan itu menegakkan posisinya, dengan wajah tegas ia berkata lantang.

"Saya sudah menemukan informasi dimana keberadaan Keito-sama!!"

----------------------------------------

AKHIRNYA AKU UP~

Syukurlah Ide mengalir begitu saja.. memang dengerin lagu bisa bikin inspirasi ngalir.

Haru: akhirnya Kita ga nganggur.

Idolish7 (-Riku): ini kita dari chap kemarin ga muncul-muncul.

Sabar ya....

Oh iya. Omong-omong sedikit fakta nih buat kalian soal cerita ini.

Jadi Takeda Yukio alias ayah kandung Keito/Riku itu mantan Zero. Bagi kalian yang udah baca dari bagian pertama pasti udah tahu tapi aku kasih tahu lagi aja bagi yang lupa biar ga bingung

Oke segitu aja. Konoe. Silahkan kata penutupnya.

Konoe: jaa~ silahkan vote dan komen, kritik atau saran juga boleh.

Kabane: bye.

Yamato: Warga LDM nyasar semua--

Shh diem *bekap mulut Yamato*

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro