Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

~6~

Pagi yang cerah di kota Amsterdam. Pagi ini mereka bangun sangat pagi karena terlalu bersemangat untuk mengelilingi kota dan mengunjungi tempat-tempat yang menurut mereka harus dikunjungi saat mereka ada di negara bunga tulip ini.

Saat ini 12 idol tampan beserta manajer mereka sedang sarapan di restoran hotel yang terletak di lantai satu.

Menyantap masakan khas negara tulip itu, merasakan sensasi dan cita rasa yang berbeda dari masakan tersebut. Berbeda jauh dengan masakan Jepang yang senantiasa mereka makan.

"Tamaki-kun.. makannya pelan-pelan saja"

"Setelah ini kita mau kemana?"

"Berkeliling kota mungkin. Aku ingin melihat-lihat kota ini"

"Sudah-sudah kalian makan dulu. Soal perjalanan bisa kalian pikirkan nanti"

Otoharu menenangkan mereka semua yang sedikit rusuh. Akhirnya mereka semua makan dengan tenang dan hikmat tanpa adanya keributan.

Setelah selesai sarapan, mereka kembali ke kamar masing-masing guna untuk bersiap. Hari ini mereka memutuskan untuk berkeliling kota sampai sore hari lalu pulang ke hotel.

Agenda besok juga sama, berkeliling kota. Mungkin jika mereka berkeliling mereka akan cepat bertemu dengan Riku. Sosok yang mereka rindukan, sudah hampir satu bulan mereka tidak menghubunginya.

Saat salah satu dari mereka mencoba menghubungi ponsel Riku selalu tak diangkat bahkan mereka juga sudah menghubungi nomor kediaman Takeda tapi yang menjawab selalu para maid.

Para maid tersebut hanya menjawab jika Riku sedang pergi atau dia sedang tidur di kamar. Jawaban yang sama setiap kali mereka menanyakan kabar Riku kepada mereka.

Tentu saja sedikit menimbulkan rasa khawatir di hari mereka masing-masing. Karena itu mereka sangat bersemangat saat mereka mendapatkan kabar bahwa akan ada tour Concert di Belanda, bukankah itu artinya mereka bisa bertemu dengan Riku secara langsung?

Setelah mengambil beberapa barang yang akan di bawa, mereka langsung turun ke bawah dan berkumpul di lobi tepat pintu masuk hotel.

Mereka berencana berkeliling kota dan mengunjungi tempat-tempat yang menurut mereka wajib dikunjungi saat berada di negara ini.

"Jadi, kita pergi kemana dulu?"

"Berkeliling kota saja menggunakan bus, jika kita sudah tahu jalan maka jika kita pergi ke tempat-tempat lain kita tak akan tersesat karena sudah tahu jalan"

"Ide bagus Sougo-kun"

"Arigatou Yuki-san"

Mereka semua mengikuti saran Sougo dan menyewa satu bis yang akan di gunakan untuk berkeliling kota di negara kincir angin tersebut.

Setelah mendapatkan bis yang dapat menampung ke-17 orang itu, mereka langsung pergi berkeliling kota Amsterdam seraya melihat-lihat pemandangan kota yang tak biasa.

Melawati Museum Nasional Rijks yang berjarak sekitar 8 km dari hotel mereka lalu Gereja Dorpskerk dan banyak lagi, Itu pun baru sekitar Aalsmeer. Bagaimana jika mereka berkeliling satu kota? Pasti banyak sekali destinasi wisata disana.

"Sou-chan! Rumah tua itu terlihat menyeramkan!!"

"Hus! Tamaki-kun!!"

"Yotsuba-san, kau tidak boleh seperti itu. Kita di negara orang, kau tidak bisa berkomentar Seperti itu. Nanti warga di sekitar sini tersinggung"

"Tapi apa mereka mengerti bahasa kita?"

Semuanya terdiam. Benar juga apa yang di katakan Tamaki, mereka tidak bisa bahasa negara itu. Tapi tunggu kan  ada--

"Nagi/Nagicchi/ Nagi-kun/Nagi-san/Rokuya-san/Rokuya/!! Kau bisa bahasa sini kan?!"

"Natuurlijk!!¹"

"Wah kau hebat Nagi!"

Momo menepuk pundak Nagi--bangga karena Kouhainya bisa segala bahasa, Seperti aplikasi penerjemah yang bisa berjalan.

"Nanti Momo-chan belikan Boneka Cocona yang limited edition"

"Thank You!! Mr.Momo!!!"

"Omong-omong, apa bis ini memutari satu kot atau sekitar daerah Aalsmer saja?"

"Nagi-san. Bisa kau tanyakan supirnya? Tanyakan apa bis ini akan membawa kita sampai pusat kota"

"Ok Girl!~"

Nagi berdiri dari bangkunya dan berjalan ke tempat supir yang sedang menyetir. Dia menepuk pundak supir itu pelan.

"Pardon meneer, denkt u dat deze bus ons helemaal naar het stadscentrum of hier in de buurt zal brengen?²"

"Oh. Deze bus brengt u naar het centrum van Amsterdam, meneer, u kunt weer gaan zitten³"

"Mooi zo. Dank je⁴"

Nagi berbalik dan kembali lagi ke tempat duduknya, dia langsung menatap para member yang terlihat penasaran.

"Bagaimana?"

"Bis ini akan membawa kita ke pusat kota"

"Yatta!!"

Tamaki berteriak keras, membuat sang supir sedikit terkejut.

//Btw. Itu bis nya nyewa ya, jadi di dalam bisa cuma ada pada member dan manajer sama si supir, ga ada penumpang lain//

"Tamaki-kun! Tenanglah.."

"Kau tidak bisa diam ya Yotsuba-san?"

"Cih! Iorin berisik"

Di Mansion Keluarga Takeda.

"Rei"

"Ah. Tou-san. Apa kau memerlukan sesuatu?"

"Tidak. Aku hanya ingin bertanya. Apa ada perkembangan dari anak buah mu tentang Keito?"

Pemuda bersurai hitam yang di panggil Rei itu menggeleng pelan, sudah sebulan dia dan anak buahnya mencari keberadaan sang adik. Mereka tak hanya mencari di kota tapi sampai luar kota pun juga mereka cari tapi tetap saja tak ada hasil yang bagus.

Hilangnya Keito yang tanpa jejak membuat mereka semua heran. Bagaimana bisa seseorang yang baru saja sadar dari koma bahkan kakinya masih belum sembuh total, kabur dari rumah dan sekarang menghilang tanpa jejak?

Yukio, selaku ayahnya Keito merasa sedih atas kehilangan putra bungsunya. Setiap malam dirinya selalu menyalahkan dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga Keito dengan baik.

"Omong-omong dimana Haru?"

"Hari sedang mencari di kota, aku menyuruhnya untuk bertanya pada orang-orang. Siapa tahu mereka ada yang melihat Keito"

"Baiklah. Tou-san akan kembali ke kamar"

"Sampai jumpa Tou-san"

Yukio keluar dari ruang kerja milik Rei, pemuda bermanik Crimson itu menghela nafas lelah. Sudah hampir sebulan ia kurang tidur akibat mencari adiknya. Semua sudah ia kerahkan, dari polisi, detektif sampai dia meminta pemerintah untuk mencari keberadaan adiknya.

"Hah~ kau pergi kemana Kei? Kau tahu aku, Tou-san dan Haru sangat merindukan mu"

Dia kembali duduk di meja kerjanya, mengerjakan beberapa dokumen penting sekaligus mencari informasi tentang keberadaan adiknya.

Di sisi Idolish7 dan yang lain.

Akhirnya ke-12 idol tampan ini sampai di pusat kota, mereka berhenti sebentar di sekitar Alun-alun kota Amsterdam yang bernama De Dam atau Dam Square yang menjadi pusat keramaian kota.

Mereka berjalan-jalan sebentar di alun-alun tersebut, melihat keramaian orang disana.

"Ramainya"

"Ini alun-alun kota bukan? Wajar kalau ramai"

"Bangunannya tinggi"

"Udara disini ternyata sejuk ya"

Bruk

"Ah. Maaf"

"Sorry, ik meende het niet⁵--kalian?!"

"Eh? kau?!"

Tenn membelalak mata kala melihat orang yang ia kenal, orang itu adalah--

"Takashi Haru!!"

--------------------------------------

Yatta~ selesai!!

Tenn: Riku kemana dah?

Entahlah.

Yak. Aku up lagi, entah kenapa bulan ini aku mood banget ngetik cerita sana-sini padahal bulan ini aku ujian Muluಥ‿ಥ

Oh ya.

Note:

¹Natuurlijk = Tentu saja

²Pardon meneer, denkt u dat deze bus ons helemaal naar het stadscentrum of hier in de buurt zal brengen? = Permisi tuan, apakah menurut Anda bus ini akan membawa kita ke pusat kota atau sekitar sini?

³Oh. Deze bus brengt u naar het centrum van Amsterdam, meneer, u kunt weer gaan zitten = Oh. Bus ini akan membawa Anda ke pusat kota Amsterdam, Pak, Anda bisa duduk kembali

⁴Mooi zo. Dank je = baiklah. Terimakasih.

⁵Sorry, ik meende het niet = maaf, saya tidak sengaja.

Lalu

Gereja Dorpskerk

Alun-alun De Dam atau Dam Square

Jaringan sialan(╥﹏╥) gambar museumnya ga bisa di masukkin ke sini jadinya ga ada.

Jadi......

Silahkan vote dan komen, kritik dan saran juga boleh.

Tot ziens~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro