Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

ーRed; is him

🌹
.
.
.

Siapa yang tidak mengenal Riddle Rosehearts?

Sosok pemuda yang bertalenta di bidang sihir serta akademik, ia pun rajin dan taat akan peraturan terutama peraturan yang dibuat oleh Queen of Hearts. Setelah masuk ke sekolah ini secara tak sengaja, aku menemukan bahwa sosoknya merahーpenampilan bahkan emosi yang gampang meledak-ledak. Mirip seperti ... sebuah karakter di Disーah, lupakan.

Terlihat lucu, apalagi jika rona wajah Riddle mulai memerah seperti warna rambutnya. Aku pun mengulas senyum, benar-benar ... merah sangat melambangkan pemuda yang merupakan kakak kelasku tersebut.

"[Name]? Hei, [Name]! Oi, Kantokusei!" panggil suara yang familiar.

Sontak saja, aku tersentak. Kutolehkan kepalaku ke arah sumber suara seraya bertanya kembali, "Huh?  Oh, Ace. Apa ada masalah?"

Ace mendengus kasar, mengacak rambutnya lalu melirik ke arah Riddle dan diriku secara bergantian. Mungkin saja, ia merasa terganggu karena sedari tadi aku memperhatikan Riddle yang tengah mengomeli Deuce. Yah, tidak apa jika ketahuan, walau rasanya pasti akan sangat memalukan.

"Kau ini, kenapa tidak bilang saja ingin bersama Riddle-ryoucho? Toh, lagipula, ia tak akan marah jika kau yang meminta untuk menghabiskan waktu bersamanya."

Benar, setelah kejadian Riddle mengalami overblot, pemuda itu nampak mulai mereda dari segala amarahnya. Walau terkadang, tak dipungkiri bahwa ia masih bersikap seperti sebelumnya.

Pandanganku melembut, terkekeh kecil hingga membuat Ace menatapku dengan bergidik. Mungkin aku mengerti akan perasaan Riddle sedikit, hingga selalu mengawasi Adeuce juga Grimーmembuat ketiga orang tersebut akan merasa waspada ketika melihatku tertawa atau menegur.

"Tidak usah, melihat Riddle-san dari jauh lebih menarikー"

"Oh, [Name]?"

Refleks saja, aku tersedak akan salivaku sendiri. Ace menertawakan reaksi yang kuberikan, memang dasar teman tak punya sopan santun. Di hadapan kami berdua, Riddle terlihat panik lalu mulai menepuk-nepuk punggungku. Tak lupa pula, Deuce yang mengikuti di belakang.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Riddle, melemparkan tatapan khawatir.

Mendapat pertanyaan seperti itu, senyumku terulas lebar. Ia pun mengelus kepalaku, tanpa aba-aba. Membuat kelopak mataku mengerjap, kebingungan. Apa jangan-jangan aku dianggap seperti anak kecil untuk yang kesekian kalinya?

"Ehem, perhatikan penampilanmu [Name]. Karena kau itu kantokusei, otomatis banyak yang melihat ke arahmuーah, bukan hanya Grim saja, ya."

Ia memberikan penjelasan yang agak singkat. Ace dan Deuce jengah, sedangkan aku hanya terkekeh kecil melihatnya.

Riddle mengerjapkan matanya, tersadar seraya melontarkan pertanyaan, "Tunggu, [Name], kenapa kau tertawa?"

"Oh, tidak apa-apa, kok, Riddle-san! Hanya saja, Riddle-san terlihat manis ketika fokus memberikan penjelasan."

Pemuda yang memiliki rambut merah itu mulai merona sempurna, sontak ia ingin mengeluarkan unique magic-nyaーjika saja ia tak ingat kalau aku hanyalah manusia biasa tanpa kemampuan sihir apapun. Riddle memalingkan wajah, memasang ekspresi marah atau mungkin malu?

"[Name], kalau menggoda Riddle-ryoucho pikirkan kami juga, dong." Ace mengeluh, sedangkan Deuce menggangguk sembari menghela napas. Karena perkataan tersebut, mereka berdua diomeli habis-habisan oleh Riddle.

Menggoda, huh? Tak ada niat seperti itu, sih.

Tapi yah ... sudah kubilang juga apa, bukan? Warna merah adalah warna yang sangat cocok untuk sosok Riddle Rosehearts sendiri.

.
.
.
🌹

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro