Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

ーViridian; dramaturgy

🌻
.
.
.

Tertawa dan bercanda.

Ekspresi dan tingkah yang selalu dibuat-buat seperti peran badut. Meskipun Kumiko sadar akan diri asli pemuda itu, gadis itu tak mengungkitnya sama sekali. Karena ia juga mempunyai sebuah peran untuk mendukung alur cerita sampai ke akhir.

Namun, gadis berambut biru muda itu tak akan menjadi peran utama apapun hingga di klimaks. Tak peduli seberapa besar ia berusaha, ia hanyalah sosok yang tak akan menjadi apa-apa. Benar, di antara tiga besar di Ikebukuro, gadis itu tak pantas bersama mereka.

"Yo, Kumiko-chan!" panggil Masaomi dengan girang.

Kumiko menoleh, menampilkan cengiran, "siang, Masaomi-san! Sedang ditinggal berjalan-jalan dengan Ryugamine-kun dan Anri-san, ya?" ledeknya.

"Bukan, aku yang meninggalkan mereka berdua biar mereka bisa berduaan! Keren, kan?!"

"Haha, terserah Masaomi-san saja."

Pemuda berhelai rambut pirang itu mengulas senyum pahit untuk sejenak dan Kumiko sadar akan hal kecil tersebut. Tapi, ia memilih untuk tak membicarakannya. Segera, lengan kecil nan putih itu mencari di tasnya, mendapatkan apa yang ia mau, lalu memberikan benda tersebut pada Masaomi.

Kedipan kecil dilakukan oleh Masaomi, bertanya-tanya mengapa Kumiko bertingkah tak seperti biasa, "... permen? Dan lagi, rasa yang paling kau sukai?! Apa dunia sudah kiamat?!"

"Heh, kuberikan khusus untuk Masaomi-san. Oh, yang penting ingat, jangan sampai kehilangan arah dan sendirian! Aku akan mendukung dan selalu bersama Masaomi-san apapun yang terjadi!"

Masaomi tak tahu apa yang tengah terjadi pada gadis di hadapannya, namun perkataan tersebut menghangatkan hatinya yang sesaat dilanda gundah. Senyuman kecil disunggingkan pada wajah pemuda itu, lalu ia mulai mengacak rambut kebiruan milik sang gadis.

"Kumiko-chan, bagaimana kalau kau tinggal bersamaku sajaー"

"Kau cari mati dengan Shizu-nii?"

"ーbercanda, bercanda! Aku tidak mau mati muda di tangan kakakmu! Ngeri, tahu!"

Hening sejenak, lalu tak lama kemudian mereka tertawa terbahak-bahak. Sudah lama, Masaomi tak merasa nyaman seperti ini. Dan Kumiko, meskipun pahit, ia tetap menikmati peran yang ia bawakan.

Gadis itu melangkah sedikit menjauhi Masaomi, lalu memberi salam hormat ala putri dengan rok selututnya. Ia melambaikan tangan, mengisyaratkan akan pergi meninggalkan Masaomi untuk sementara waktu.

Masaomi refleks menarik lengan Kumiko, "tunggu!"

"Eh? Kenapa, Masaomi-san?"

"K-kau mau kemana?"

Pemuda berambut pirang tersebut gelagapan, menyadari tingkahnya sendiri yang tiba-tiba menjadi aneh. Namun, ia tak berniat untuk melepaskan lengan kecil itu sama sekali. Kemudian, ia melanjutkan kembali pertanyaannya, "akhir-akhir ini, kau terlihat seperti menjauhikuーmaksudku, kami!"

Benar, bahkan saat Masaomi mengunjungi rumah sakit, Kumiko tak bahkan menampakkan batang hidungnya.

"Oh, soal itu! Aku bermain catur di tempat teman lama! Shizu-nii dan Kasu-nii tahunya aku di rumah sakit sih, ya. Sesekali aku menyelinap ke tempatnya karena rumah sakit membosankan sekali," ujar gadis itu dengan santai.

"Temanmu ..."

"Laki-laki, tapi dia baik dalam artian tersendiri, kok."

Rasanya telinga Masaomi mendidih ketika mendengar kalimat yang Kumiko ucapkan. Tapi, ia tetap berusaha tersenyum lalu tertawa, seakan menyetujui tak langsung ucapan gadis di hadapannya itu.

Benar-benar menyedihkan, harus selalu berperan setiap saat. Padahal tak mendapatkan apa-apa. Dan hal ini terjadi pada sang pemuda juga, meskipun Kumiko tak menyadari bagian tersebut.

Gadis itu melepaskan tangan milik Masaomi dengan pelan lalu mengangkat telunjuknya, "ingat perkataanku tadi, Masaomi-san! Dan jangan terlalu menggoda Anri-san, kasihan Ryugamine-kun!"

"Haha, kau ini. Tentu saja aku ingat, aku ingat, kok."

"Baiklah, kalau begitu aku pergi!"

Setelah Kumiko meninggalkan pemuda itu dalam kesendirian, Masaomi menghela napas. Rasanya ia seperti tengah depresi karena ditolak seorang gadis. Padahal ia sengaja meninggalkan kedua temannya agar bisa berjalan-jalan dengan Kumiko.

Ia lelah, Masaomi merasa lelah harus selalu tersenyum saat ingin berkata marah dan tak melepaskan sang gadis. Ia benar-benar tak ingin menghancurkan senyuman gadis itu. Begitulah, ia mengecap dirinya sendiri sebagai penakut.

Kida Masaomi adalah pemuda yang sangat pengecut di muka bumi sehingga harus berperan menjadi sosok yang disukai oleh teman-temannya. Dan Nikishima Kumiko membuat ia semakin tenggelam ke dalam peran yang ia mainkan.

.
.
.
🌻

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro