ーNavy; believe
🌻
.
.
.
Senyuman manis disunggingkan dengan jelas di wajah seorang gadis berhelai rambut biru muda, meskipun maksud senyuman tersebut bukanlah rasa senang sama sekali. Gadis itu, Kumiko, merasa kesal mengapa sosok pemuda yang ia temui kemarin mengikutinya. Setelah pulang dari sekolah dan ke rumah sakit, tiap hari Masaomi tak bosan-bosan mengekori ia layaknya anak ayam.
Walaupun merasa senang karena ada yang menemaninya, namun Kumiko tidak bisa percaya pada mantan pemimpin Yellow Scarves tersebut. Ia tahu identitas Masaomi dari sang kakak, Shizuo.
Langkah kaki Kumiko terhenti, kepalanya pun menoleh. Ia mengerucutkan bibir seraya melemparkan tatapan kesal, "Masaomi-san, bisa tidak berhenti mengikutiku?"
"Eeh, tapi aku penasaran denganmu. Oh, kita belum kenalan dan kau sudah tahu namaku? Haha, seperti yang diharapkan dari adik Heiwajima Shizuo," seru Masaomi girang. Ia menyilangkan kedua tangannya di atas kepala, iris kuning gelap tersebut menelisik ke manik biru tua milik sang gadis. Nampak seperti ingin mengatakan sesuatu, "Kumiko-chan, yuk main!"
Sok akrab, padahal belum kenal, batin Kumiko.
Gadis berhelai rambut biru muda tersebut berpikir sejenak, menimbang-nimbang ajakan Masaomi. Kebetulan, gadis itu tengah merasa bosan. Namun, mengapa pemuda itu mengajaknya? Bukankah ia punya pacar? Jangan tanya dari mana Kumiko mengetahui informasi ini, karena Kumiko mengenal baik Izaya, sang informan kurang ajar yang kadang menjadi lawan bermain caturnya.
"Kalau punya kekasih tidak baik berkeliaran bersama gadis lain, sudah pulang sana," ketus Kumiko. Nada kesal yang kekanakan terdengar jelas.
Akibat penuturan sosok di hadapannya, Masaomi terdiam sejenak lalu tak bisa menahan tawa. Namun, tawa tersebut tak berlangsung lama, Masaomi masih menyayangi nyawanya. Ia takut jika Shizuo akan menargeti dirinya jika terlalu lama menjahili sang adik.
Masaomi berdehem pelan, "cemburu, ya, Kumiko-chan?"
"Lebih baik aku makan seratus obat pahit daripada cemburu pada orang yang tak bermutu seperti Masaomi-san."
"Ja-jahat!"
Mendengar rengekan Masaomi, entah mengapa terasa lucu bagi Kumiko. Gadis bermanik biru tua tersebut ikut tertawa, membuat Masaomi secara tak sadar merasa malu. Pemuda itu mengerjap lalu memalingkan wajah, menutupi pipinya yang mulai merah merona. Ia tak mengerti, kenapa bisa dirinya tiba-tiba seperti ini.
Nampaknya, Kumiko dapat mempercayai sahabat Mikado ini. Walaupun mereka berdua pernah bertemu dan Masaomi tak mengenal ia karena saat itu Kumiko mengenakan wig.
"Salam kenal, Heiwajima Kumiko desu. Mohon bantuannya ya, Masaomi-san!" ujar gadis itu seraya mengulas senyum kecil.
Masaomi terperanjat, tak menyangka bahwa sosok di hadapannya ini akan memberikan balasan yang ramah, Masaomi menyeringai lalu memeluk Kumiko, "salam kenal juga, Kumiko-chan."
Ah, Kumiko tidak bisa marah akan perlakuan Masaomi. Ia hanya membiarkan pemuda itu memeluknya, pemuda yang tertarik akan warna rambut miliknya yang tak biasa. Mungkin, Kumiko harus mencoba mempercayai Masaomi untuk memulai pertemanan.
.
.
.
🌻
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro