Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Abu-Abu

*********

Kau tidak pernah berprasangka bahwa mencintai itu indah atau buruk.

Bagimu, hidup tidak pernah segampang hitam dan putih. Selalu ada baik dalam buruk. Selalu ada putih dalam hitam. Selalu ada hati di dalam kejahatan. Kau selalu percaya, bahwa bahkan monster pun memiliki hati, jauh di dalamnya.

Hidup bagimu abu-abu.

Teorinya, kalian tak kan membela siapapun yang berbuat kesalahan, kan? Karena itu tidak benar. Karena itu di larang. Dan bla bla bla. Tapi, pernahkah hal tersebut terterapkan dalam kehidupan nyata? Hardly. Seorang Ibu akan membela anaknya bahkan ketika anaknya melakukan kesalahan. Seorang teman akan membela temannya habis-habisan bahkan sampai membuat mutual-enemy apabila diperlukan. Tak ada seorang pun di dunia ini yang sanggup menerapkan teori itu seutuhnya, kan?

Maka, bagimu hidup itu abu-abu.

Bagimu, mencintai juga seperti itu.

Kalian memiliki dua pilihan dalam menyukai menurut pandangan society. Kalian menganggap mencintai sebagai beban, atau kalian menganggap mencintai sebagai pedoman.

Sejak kau mengenal apa maksud dari menyukai, mencintai seseorang, kau tidak pernah berada dalam dua kategori ini. Bagimu, mencintai itu seperti memakan nasi. Ketika Ibumu menyiapkan nasi di atas meja makan, kau akan memakannya dengan senang hati. Apabila tidak, kau dengan hati pula mengganti nasi dengan roti. Bagimu, mencintai juga seperti itu. Sebuah varibel yang penting, tapi bukan mustahil untuk hidup tanpanya.

Karena prinsip dan sudut pandangmu terhadap cinta, kau belum pernah mengalami 'cinta sampai mati'. Belum pernah sekali pun dikatai buta karena cinta. Sejauh ini, kau tidak pernah memiliki kesusahan untuk mencintai seseorang dengan sepenuh hatimu, tapi juga tidak kesusahan untuk move on begitu hubungan itu usai.

Sejauh ini, kau tidak memiliki permasalahan apapun dalam hal mencintai.

Sampai Kau bertemu dengan Dabi.

Di pertemuan pertama kalian, kau tidak pernah menyangka bahwa dia adalah penjahat. Bagaimana mungkin kau menganggapnya penjahat disaat dia menyelamatkanmu dari beberapa preman yang mengganggumu ketika kau pulang bekerja pada suatu malam?

Dabi itu dingin dan acuh. Itu yang kau pelajari tentangnya ketika dia menanggapi dengan malas ucapan terimakasih mu sebelum berbalik setelah berkata untuk tidak berjalan sendirian di tempat sepi pada malam hari.

Ketika kau menatap punggung yang semakin menjauh dan hilang di telan kegelapan itu, akhirnya kau tersadar bahwa cinta itu tidaklah abu-abu seperti yang kau yakini selama ini.

"Berhenti senyum-senyum sendiri seperti itu, [Name]."

Kalimat Dabi sedikit membuatmu tersentak dari lamunan.

"Seperti apa?"

"Seperti orang gila."

Kau segera menusuk pundak pria itu dengan sumpit di tanganmu. Oh, kau dan Dabi sedang berada di meja makan apartemen milikmu. Petang tadi pria itu datang hanya untuk numpang makan seperti biasanya.

"Memangnya kau mau punya pacar gila?" Kau menatap sengit Dabi yang hanya mengangkat bahunya tidak peduli.

"Kalau orang gila itu kamu, aku tidak masalah mencintai orang gila."

Kau sedikit merona, namun tak dapat menahan diri untuk tidak mendelik padanya, "Dasar gila."

"Nah, mungkin kita jodoh karena kita sama-sama gila." Balas Dabi dengan seringai khas pria itu.

"Aku tidak mau dicintai oleh orang gila."

"Tapi aku sudah terlanjur mencintaimu seperti orang gila."

"Berarti kau yang gila, bukan aku."

"Tapi yang tadi senyum-senyum sendiri itu kau, bukan aku. Berarti kau yang gila." Di akhir kata-katanya, Dabi meraih tanganmu yang bebas sebelum kembali berkata, "Tapi meskipun kau gila, aku tidak keberatan. Karena aku mencintaimu dengan segala kekurangan yang kau punya."

Kau tidak bisa untuk tidak terpaku mendengar kalimatnya. Ah... mungkin cinta itu memang bukan abu-abu, melainkan pria yang kini berada di depanmu.

*********

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro