Enam.
Halo, kangen nggak sama cerita bapukan ini?:')
---
"Dek, kamu nanti malem ikut Mama ya."
Ucapan Mama Jihoon bikin Jihoon ngerjapin matanya bingung. Tumben banget mamanya kalo mau ngajak Jihoon pergi bilang dulu, biasanya langsung waktu mau berangkat.
"Mau kemana, Ma?" tanya Jihoon. Bukannya jawab, Mamanya Jihoon malah ngedipin sebelah matanya dan tersenyum jenaka.
"Ada deh, nanti kamu juga tau sendiri."
---
Jihoon bosen. Sekarang hari Minggu sore, nggak ada temen jalan. Hyungseob lagi ngedate sama Woojin. Guanlin sibuk. Jadinya daritadi dia cuma mantengin laptop nonton youtube. Untung rumah Jihoon ada wi-finya.
Karena menurutnya nonton youtube itu masih aja bosenin. Dia buka folder foto dia sama Guanlin di laptopnya.
1000 lebih fotonya. Gila. Banyak banget.
Liat liat fotonya bikin dia nostalgia zaman mereka masih pdkt. Jihoon nggak sadar sama sekali kalo Guanlin deketin dia. Tiba tiba nembak dia gitu aja. Meskipun kurang romantis, cuma confess sama dikasih boneka, menurut Jihoon itu udah yang paling romantis!
Jadi kangen Guanlin rasanya.
"Haduh Guanlin ganteng banget ya," monolog Jihoon sambil deketin layar laptopnya ke muka dia. "Beruntung banget punya pacar kaya gini."
Make me feel so high—
Ringtone hp Jihoon bersuara, yang menandakan kalo ada telfon masuk. Ternyata telfon dari Guanlin. Tanpa pikir panjang, Jihoon langsung geser tombol hijau di layar hpnya.
"Halo?" sapa Jihoon.
"Ji," panggil Guanlin dari sebrang sana.
"Apa, Guan?" tanya Jihoon penasaran.
"Nanti malem aku keluar sama orang tuaku. Kalo sempet, aku habis keluar sama mereka, mampir ke rumah kamu ya," ucap Guanlin.
"Eh tapi nanti malem aku juga mau keluar sama orang tuaku. Nggak usah ya, takutnya waktu kamu kesini, aku belum pulang," tolak Jihoon secara halus dan ngejelasin alasan dia nolak.
"Hm. Oke." ucap Guanlin, pendek.
"Jangan marah yaaa," mohon Jihoon.
"Ji," panggil Guanlin. Nggak peduliin perkataan Jihoon barusan.
"Apa sayang?" Jihoon pengen sok cool gitu.
"Aku kangen."
Jihoon speechless. Kenapa akhir akhir ini Guanlinnya jadi cheesy kaya gini sih? Dia jadi curiga Ada setan kurbel masuk kedalam jiwa Guanlin.
"Aduh bayi gedeku. Besok kita ketemuan, yuk?" Ajak Jihoon. Gitu gitu dia juga kangen sama pacar cueknya itu. Ehm, apa diralat jadi sok cheesy?
"Jam berapa?" Guanlin tanya sambil lihat jam di hpnya. Udah hampir petang ternyata.
"Jogging aja. Sekalian aku pengen olahraga, udah lama nggak—"
"Tumben." Guanlin motong ucapan Jihoon, dan bikin Jihoon kesel.
"Ish, biar kurus tau!" ambek Jihoon.
"Kamu bagusan kaya sekaran, Ji, gembul," ucap Guanlin tanpa mikir.
"Kenapa gitu?" Jihoon ngerapihin poninya yang berantakan.
"Enak buat dipeluk."
Dan satu detik setelahnya, Jihoon modar.
---
"DEK BURUAN UDAH JAM 7 INI!!" Teriak Baekhyun, Mamanya Jihoon, dari lantai bawah. Menggelegar banget coy.
"IYA MAMA BENTAAAAR," Bales Jihoon nggak kalah menggelegar. Klop sekali pasangan emak dan anak ini.
"BURUAN. MAMA UDAH BILANG OTW NIH," Orang Indonesia banget ya. Bilangnya udah di jalan padahal masih di rumah.
Jihoon ngga balas teriakan mamanya, tapi langsung muncul di hadapan mamanya.
"Udah siap nih, Ma."
"Nah gitu dong. Papa ayo, Jihoon udah siap nih," Baekhyun manggil suaminya, Chanyeol. Nggak lama kemudian, Chanyeol udah bareng mereka.
"Ayo berangkat." Ajak Chanyeol.
Mereka bertiga segera meluncur ke restoran, tempat dimana mereka mau ketemuan sama orang.
---
Guanlin bosen. Daritadi dia cuma main game, orang tuanya sibuk ngobrol masalah sesuatu yang Guanlin nggak paham. Makanan yang ada di depannya pun nggak boleh dimakan dulu. Untung masih hangat. Iya, mereka di restoran. Mau ketemuan kalo kata orang tua Guanlin, tapi Guanlin nggak tau mau ketemuan sama siapa.
Tiba tiba datang sepasang suami istri dihadapan mereka bertiga. Orang tua Guanlin berdiri, Guanlin ikut berdiri dan senyum, terus salaman sama mereka.
Guanlin pikir, dia kaya kenal sama mereka berdua. Karena males mikir, dia lihat ada seorang cowok gembul di belakang pasangan suami istri tadi dan ternyata itu si gembulnya. Alias si Jihoon. Senyum Guanlin langsung ngembang lebar. Makanya kaya nggak asing sama wajah Chanyeol sama Baekhyun.
"Han, ini anakku, si Jihoon," Baekhyun ngenalin anaknya ke Luhan, Mamanya Guanlin.
"Wah cantik anak kamu, Baek. Gembul juga, gemes jadinya," Luhan senyum sambil pegang pipi Jihoon.
Pipi Jihoon merah, dia suka dipuji kaya gini. Jadi inget ucapan Guanlin tadi sore.
"Kalo ini anakku, Baek, si Guanlin,"
Sontak, Jihoon langsung nengok ke arah Guanlin. Dia kaget, kok ada Guanlin disini. Daritadi dia emang nggak lihat yang lain sih. Makanya baru sadar kalo ada Guanlin.
"Loh, Guanlin?!" Jihoon reflek manggil nama Guanlin.
"Kalian udah kenal?" Tanya Baekhyun sama Luhan barengan.
"Haha, iya, Ma, Tan, Jihoon pacarku," jawab Guanlin watados. Pipi Jihoon merah lagi.
"Kok nggak pernah cerita?!" Protes Luhan ke Guanlin.
"Oh jadi cowok yang sering kamu curhatin ke Mama itu Guanlin ini, Hoon?" Jihoon emang sering curhat ke Baekhyun, tapi nggak banyak. Nunjukin foto Guanlin aja nggak pernah.
"Bagus dong, jadi gampang jodohinnya," Chanyeol buka suara. Sehun, Papanya Guanlin, juga setuju.
"Dijodohin?" Tanya Guanlin sama Jihoon barengan.
"Kalian duduk dulu deh, pegel liatnya, berdiri terus," suruh Luhan.
Akhirnya mereka bertiga duduk terus makan yang udah dipesenin tadi. Makan dulu baru dijelasin.
Mereka semua makan dengan tenang, kecuali si Jihoon yang pikirannya udah travelling kemana mana.
Selesai makan, Luhan buka suara.
"Jadi, kita berempat udah temenan dari jaman SMA. Sahabatan lebih tepatnya. Nah karena takdir, kita jadi pasangan gini. Jadinya kita punya pemikiran jodohin anak kita. Dan yap, kebetulan kalian ternyata udah kenal bahkan pacaran, jadi kita lebih gampang jodohinnya." Jelas Luhan panjang lebar.
Jihoon speechless. Kalo Guanlin diem bukan karena speechless, cuma males nanggepin aja, padahal hatinya seneng kebangetan.
"Kalian udah pasti nggak akan nolak, kan?" Tanya Chanyeol memastikan.
"Udah pasti nggak, Om," jawab Guanlin dengan cepat.
"Bagus deh. Kalian tinggal satu apartemen mau, nggak?" Tanya Sehun, padahal mah tanpa ditanya juga udah tau jawabannya apa.
"Mau dong, Pa," Guanlin lagi yang jawab.
"Kok Guanlin terus yang jawab. Kamu gimana, Hoon?" Luhan tanya dengan halus.
"Ma-mau, Tan," jawab Jihoon malu malu.
"Oke, mulai besok minggu kalian tinggal bareng." Ucap Chanyeol tegas.
Jihoon melongo, sementara Guanlin nggak bisa nyembunyiin senyumnya.
Tinggal sama Guanlin? What?!
××CBF××
haloo it's been 4 months since I wasn't update this fanfic
Maaf sekali yorobun T.T
Semoga masih ada yang minat sama cerita ini
Doain UNku lancar ya kelar UN aku kelarin kerjaanku di dunia oren ini, Thank u:*
6.04.18
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro