Ada satu mahasiswa tingkat akhir di kampusku yang sangat terkenal. Kalau kau bertanya siapa, sudah pasti dia. Laki-laki paling terkenal dari yang ter-terkenal.

Kalau kau melihat seorang laki-laki tak terlalu tinggi dengan tatapan datar dan headphone yang selalu menyumpal kedua telinganya, itulah dia.

Kulitnya putih pucat, matanya tajam, tak ada yang pernah membuatnya tertawa. Kalaupun iya itu hanya senyuman meremehkan. Dan semua orang tidak masalah dengan hal itu. Dia si jenius Min Yoongi, tidak ada yang bisa menandinginya.

Kemampuan bermain pianonya yang sangat luar biasa, lagu-lagu menakjubkan yang ia ciptakan, dia si jenius musik Min Yoongi.

Tapi ada satu hal yang membuat semua orang tak mungkin tak bertanya-tanya. Semua lagu yang Yoongi ciptakan, semua kata-katanya benar-benar berbanding terbalik dengan yang biasanya ia ucapkan.
Kata-kata singkat yang menusuk, dingin, dan tajam? Tidak, bukan itu.

Ah benar, itu yang membuatnya terkenal. Di semua kalangan. Tentunya semua orang juga akan penasaran, termasuk aku.

Lalu kau tahu tidak? Ada yang menggemparkan setelah empat bulan yang tak diketahui hampir semua makhluk di kampus ini.

Pada tanggal satu November Yoongi berubah. Ia banyak tertawa, ia seringkali tersenyum. Ia ramah, meski masih sedikit menyeramkan. Ia memerhatikan penampilannya. Ia mengganti gaya rambutnya. Ia mengecat rambut mintnya menjadi hitam. Ia terlihat lebih muda empat tahun dari umur aslinya.

Semua orang jatuh cinta padanya. Dan fakta itu sangat menyebalkan.