satu
Apa kalian pernah mendengar cerita tentang Vampire, Wereworlf, Penyihir, Peri, Dryad ataupun makhluk aneh lainnya yang biasa dijabarkan dicerita dongeng maupun novel? Mereka sebetulnya berada diantara kita, hanya saja mereka bisa menyembunyikan identitas diri mereka dengan sempurna dan berbaur bersama kita.
Beberapa dari mereka ada yang memilih tinggal di hutan, dan menjauh dari keramaian. Sebagian lagi tinggal di kota besar dan beraktivitas selayaknya manusia biasa yang membuat kalian sama sekali tidak menyadari keberadaan mereka.
Seperti seorang pria yang sedang mengemudikan mobil mewahnya disebuah bassement sebuah apartemen di pusat kota London yang bernama Lay.
Jika dilihat sekilas, tidak ada yang berbeda dari bassement itu dengan bassement apartemen lainnya hanya saja ada sebuah pintu tua dengan lima puluh anak tangga di dalamnya, yang menghubungkan pintu itu dengan pintu yang lainnya yang terbuat dari besi dan juga memiliki kunci pintu password yang hanya diketahui oleh segelintir orang.
Lay menekan beberapa tombol angka yang berada disana hingga pintu besi itu terbuka, dan ia melangkah masuk ke dalamnya, dan bau darah segera menyeruak ke dalam indera penciuamannya.
Di dalam ruangan yang terlihat cukup rapi dan juga bersih itu sudah ada delapan pemuda tampan yang sedang memegang gelas mereka masing-masing dengan cairan pekat yang berisikan darah. Ya, mereka meminum darah karena mereka memang bukan manusia biasa.
"Dimana Teo, Baekhyun dan juga Sehun?" tanya Lay kepada delapan orang yang ada di sana.
"Tao sedang memarkir mobilnya, Sehun dan Baekhyun tidak terdeteksi olehku," jawab Luhan.
Luhan, vampire berusia dua ribu tahun yang memiliki kekuatan telekinetis dan juga membaca pikiran orang-orang yang berada disekitarnya yang berada dalam jarak jangkauannya.
"Sejauh apa anak itu pergi hingga kekuatanmu tidak dapat menjangkaunya?" tanya Suho, vampire tampan dengan garis wajah aristokrat yang begitu kental. Di dalam dua ribu tahun kehidupannya, ia pernah menjadi pangeran, pengusaha, dokter, pengacara, dan juga arsitek.
Suho memiliki kemampuan memanipulasi pikiran, dengan suaranya yang menenangkan bagaikan air, kau dapat terhipnotis dengan mudah olehnya. Ia juga dapat mengendalikan benda cair.
"Entahlah, mungkin sedang bermain dengan perempuan yang ditemuinya," jawab Luhan.
"Sehun belum dapat mengendalikan rasa hausnya dengan baik, bukankah ini berbahaya? Sudah saatnya kita mengkonsumsi darah," ujar Xiumin dengan sedikit khawatir.
Xiumin, vampire tertua yang ada di ruangan ini yang berusia dua ribu dua ratus tahun memiliki kemampuan membekukan apapun yang disentuhnya, dan juga benda cair. Begitupun dengan darah yang berada di dalam pembuluh darahmu. Singkat cerita, ia bisa membunuh orang dengan mudah.
"Aku rasa dia bisa menjaga dirinya dengan baik," jawab Chen vampire berusia seribu tujuh ratus tahun itu dengan tenang.
Chen yang memiliki pemikiran paling tenang dibandingkan dengan yang lain, ia juga yang paling terlihat 'manusiawi' diantara vampire lainnya. Memiliki kemampuan untuk mengendalikan cuaca.
Pintu yang terbuka dengan sendirinya sama sekali tidak membuat mereka takut, mereka tau satu-satu orang yang dapat melakukannya hanya Luhan, dan Luhan hanya melakukan itu jika anggota kelompoknya datang, terkecuali untuk Lay. Pemimpin kelompok mereka itu tidak menyukai jika Luhan membuka pintu untuknya dengan kekuatannya, entah mengapa. Bahkan Chen yang paling 'manusiawi' saja tidak keberatan akan hal itu.
Lay merupakan pimpinan kelompok ini, meskipun ia bukan vampire tertua sikapnya yang cendrung lebih tenang membuat yang lain mempercayakan Lay sebagai pemimpin mereka, lagipula Lay adalah satu-satunya vampire asli dari kelahiran klan besar di antara mereka. Bukan korban gigitan seperti vampire di kelompoknya yang lain. Lay mempunyai kekuatan menyembuhkan, baik itu untuk dirinya maupun teman-temannya. Hanya satu yang tidak bisa Lay sembuhkan dengan kekuatannya, yaitu orang yang dicintainya.
Lay membentuk kelompok yang dinamakan classified ini untuk menaungi para vampire yang hidup dengan tidak teratur di luar sana, dan susah membaur dengan para manusia. Seiring dengan berjalannya waktu keberadaan mereka bukanlan momok yang menakutkan lagi untuk manusia, sehingga mereka harus bisa membaur agar tidak membahayakan posisi dan juga untuk memperkuat kedudukan mereka diantara para kaum lainnya.
"Sedang membaca apa?" Tanya Teo kepada Kris setelah masuk ke dalam ruangan ini, pintu besi tadi telah ditutup kembali oleh Luhan menggunakan kekuatannya.
Luhan pun mengambil dua gelas dan dua kantung darah dengan kekuatannya untuk diberikan kepada Lay dan juga Tao yang baru bergabung dengan mereka.
Teo adalah salah satu vampire muda bersama Kai dan Sehun. Usianya belum mencapai seribu tahun. Namun pengendalian akan rasa hausnya sudah lebih baik, meski masih lebih buruk dari Kai. Tetapi Sehun lah yang terburuk diantara mereka bertiga karena usianya yang baru saja menginjak setengah millenium. Kekuatan Tao bisa mengendalikan waktu meski masih terbatas, sedangkan Kai bisa melakukan teleportasi.
"Novel," jawab Kris singkat.
Kris adalah vampire tertinggi di kelompok itu, memiliki julukan dragon karena kemampuannya yang bisa terbang dan kecepatan yang luar biasa. Anggota pertama di kelompok yang Lay bentuk ini. Lay menyelamatkan Kris dari vampire liar karena berebutan mangsa saat seribu lima ratus tahun yang lalu.
"About vampires?" Tanya Dio.
Dio adalah vampire tenang jika bergabung dengan kaumnya, tetapi ia bisa berbaur dan bergaul dengan baik dengan manusia. Ia pernah menjadi seorang dokter, atlet, jaksa dan juga aktor. Kemampuan aktingnya sangat baik jika digunakan saat bersama kaum manusia. Tetapi jika dengan kaumnya, lebih banyak orang yang segan kepadanya. Memiliki kekuatan yang luar biasa dahsyat.
"Ya," jawab Kris dengan anggukan.
"Tidak biasanya," ujar Kai.
"Novel ini berbeda, ini menceritakan tentang kehidupan asli kita meskipun penuh dengan romansa," jawab Kris.
"Maksudmu?" tanya Suho dengan heran.
"Selama ini novel tentang kita selalu menceritakan jika kita takut dengan perak, bawang putih, cahaya matahari dan sebagainya. Tetapi di novel ini tidak. Novel ini hanya menjelaskan jika kaum kita hanya membutuhkan darah dalam waktu berkala dan kita dapat hidup selayaknya orang normal, hanya saja kita abadi."
"Jika seperti itu, apa letak keseruannya?" tanya Chanyeol.
Chanyeol adalah salah satu anggota kelompok vampire ini yang bersifat lebih 'manusiawi' dibandingkan yang lain meski masih dibawah Chen, ketampanannya yang luar biasa membuat wanita dari segala kaum takluk kepadanya. Hal itu membuat Chanyeol mendapat keuntungan untuk mejadi informan bagi manusia untuk bisnisnya dan juga bagi makhluk abadi lainnya. Ia merupakan salah satu anggota dewan keamanan memiliki kekuatan pelacak yang sangat kuat. Tugasnya di dewan kemanan membereskan para vampire liar yang membunuh manusia, dan melacak posisi para vampire yang sudah terdaftar agar tidak keluar wilayah Inggris.
"Novel ini menjelaskan jika keabadian tidak membuatmu senang, apalagi jika kau sudah kehilangan orang yang kau cintai."
"Aku tidak tahu ternyata kau bisa se-mellow itu," ujar Dio dengan sedikit senyum meremehkan di akhir kalimatnya.
"Penulis itu benar Dio, keabadian tidak menjamin kebahagiaan," ujar Xiumin.
"Siapa nama pengarangnya?" tanya Chen.
"Joanne Lambert," Jawab Kris sambil menunjukkan sampul novel yang berada di tangannya.
Tidak lama pintu kembali terbuka, kini dengan sedikit kasar, Luhan mengerutkan alisnya karena merasa tidak membuka pintu dengan kekuatannya. Tidak lama Baekhyun masuk ke dalam ruangan itu dengan terengah, satu hal yang tak biasa mengingat kaum vampire yang tidak mudah merasa lelah.
"Ada apa Baek?" tanya Luhan.
"Aku merasa diawasi sejak tadi," kata Baekhyun sambil menyenderkan badannya kesalah satu sofa yang ada di sana.
"Vampire hunter," gumam Xiumin yang tentunya dapat didengar oleh yang lain karena mereka semua mempunyai pendengaran yang sangat tajam.
"Vampire Hunter?" tanya Baekhyun dengan kebingungan.
Semua kini mengarahkan pandangan mereka ke arah Lay, pemimpin mereka. Satu-satunya yang bisa menjelaskan semuanya.
"Akhir-akhir ini dewan keamanan menemukan banyak Vampire mati di kawasan utara Inggris, baik yang liar maupun sudah terdaftar. Aurelian menduga jika ini semua ulah vampire hunter." jawab Lay.
Dewan keamanan merupakan dewan yang berisi dari berbagai makhluk seperti vampire, werewolf, penyihir, peri, Dryad, Succubus, dwarft, dan lain-lainnya. Tugas mereka menjaga keutuhan setiap makhluk yang mempunyai 'kelebihan' agar tidak berbuat onar dan terjadi pertikaian, atau membereskan keonaran yang telah dibuat.
Sedangkan Aurelian, adalah posisi tertinggi di dalam dewan keamanan yang diisi oleh satu orang untuk mewakili setiap kaum. Untuk kaum vampire, Lay lah yang menjadi Aurelian mereka.
"Dan mereka tidak mau melakukan sesuatu untuk kaum kita?!" tanya Baekhyun dengan nada tidak percaya.
"Mereka masih menyelidikinya, Grace bilang untuk tidak mengambil keputusan secara gegabah," jawab Lay.
"Itu karena penyihir sialan itu ingin kaum kita habis tidak bersisa!" umpat Tao.
Ya, penyihir dan vampire adalah kaum yang selalu bertikai dari dulu dan tidak pernah akur. Namun semenjak dibentuk dewan keamanan mereka terpaksa harus duduk di dalam satu meja dan mencari jalan keluar bersama. Dan hanya Lay lah yang tahan untuk berbasa-basi dengan tenang meskipun jika keluar dari ruangan dewan keamanan Lay akan cekcok kembali dengan Aurelian dari kaum penyihir yaitu Grace.
"Chanyeol, apakah kau tidak bisa merasakan atau melacak apapun?" tanya Kris.
"Aku hanya bisa melacak makhluk abadi, jika kau lupa," jawab Chanyeol. Kemampuan melacaknya tidak dapat digunakan untuk semua makhluk, terutama manusia.
"Jadi pelakunya manusia?" tanya Xiumin.
"Mungkin penyihir itu pelakunya! mereka juga bukan makhluk abadi!" tuduh Baekhyun. Penyihir memang bukanlah makhluk abadi, tapi mereka masih bisa dilacak dari garis keturunannya.
"Para penyihir sudah terikat dengan dewan keamanan. Jika mereka melakukan hal itu tentu saja akan dikenai sanksi, sepertinya tidak mungkin itu perbuatan mereka," jelas Chen.
"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi," timpal Lay dengan nada yang sangat meyakinkan.
Obrolan mereka terhentikan oleh suara panggilan dari ponsel Xiumin. Hal itu membuat Xiumin segera mengangkat panggilannya. Pendengaran mereka yang cukup tajam membuat Xiumin tidak perlu menekan tombol loudspeaker karena mereka pasti dapat mendengar percakapannya nanti.
"Hallo Juli?" Sapa Xiumin.
"Xiumin! Anggota terkecil kelompokmu menggigit seorang manusia di Hutan Thetford!" Teriak Juliana dari sebrang telepon. Semua orang di dalam ruangan terkejut tanpa terkecuali, sebagian besar dari mereka mengutuk tindakan Sehun.
"Sehun brengsek!" umpat Kai.
"Bagaimana kau bisa bersamanya Juli?" tanya Xiumin.
"Aku sedang melompat dan melewati hutan ini, lalu aku merasakan angin yang tidak biasa. Aku merasakan aura anggota terkecil kelompokmu dan saat aku menghampirinya semua sudah terlambat," jelas Juliana panjang lebar.
"Cepat bereskan sebelum dewan keamanan mengetahui semuanya dan menghukum Sehun!" ujar Lay.
Xiumin mengangguk, mengerti akan titah Lay. "Di mana lokasimu saat ini?" tanya Xiumin pada Juli.
"Sejauh ini yang kulihat hanya pepohonan Xiumin, aku tidak tahu," jawab Juliana.
"Bawa aku lebih dekat dengan mereka Kai," ujar Luhan.
"Ajak Chanyeol, kemampuan melacaknya akan sangat berguna," usul Dio.
"Aku ikut," ujar Xiumin.
Dan Kai pun membawa mereka bertiga untuk berteleportasi menggunakan kekuatannya untuk menyusul anggota termuda mereka yang sedang kehilangan akal sehatnya.
Setelah mereka pergi, Lay ikut beranjak dari sana.
"Mau kemana?" tanya Chen.
"Mengamankan nona serba tahu," jawab Lay singkat, sesingkat itu pula lah ia menghilang dari pandangan mereka.
"Grace," ujar Baekhyun menjelaskan siapa orang yang dimaksud Lay yang ditanggapi anggukan oleh yang lainnya.
"Jika Aurelian kaum lain mengetahui hal ini, Sehun dalam bahaya," ujar Chen khawatir.
"Aku harap Lay tahu cara menyelesaikan semuanya," harap Tao.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro