twelve
gue datang sedikit terlambat, untungnya nggak mesti ikut dihukum bareng anak-anak lain yang terlambat di belakang sana. helaan napas lega terdengar, gue segera memasuki kelas untuk ikut pembelajaran.
jake menepati janjinya untuk datang, dia jalan pas banget di belakang gue. baru aja mau mengukir senyum, jake malah mengetuk kepala gue dengan jarinya, sambil menjulurkan sedikit lidah.
"pagi, bu ketos kok telat? wleee,"
"dih???" seru gue nggak terima.
berniat mengejar, tapi langkah gue tertahan karena yuna menahan bahu gue. "buset, itu jake yang kata lo tiba-tiba sekelas kan? berani banget najis,"
"hadeh, pusing gue disuruh ngurusin dia mulu."
langkah gue dan yuna terhenti. yuna tampak menatap gue dengan miris, "sabar ya, gue prihatin nasib lo apes mulu sama pak rain."
gue tersenyum sambil menepuk bahu yuna, "makasih, tapi lo nggak ada mau bantu gue gitu?" tanya gue, yuna spontan menggelengkan kepala.
"sedang apa kalian disini? bukannya cepat-cepat ke lapangan!"
mampus, pak rain.
"m-maaf, pak!"
"aira, jangan lupa posisi kamu itu apa." peringat pak rain.
"siap, maaf pak."
here we go again, kehidupan sebagai ketos dimulai lagi.
class president.
a jake fanfiction
kembali ke sekolah, gue sebagai ketos tetap harus menjalankan tugas. dengan tambahan dari pak rain, yaitu mengawasi cowok nakal di samping gue.
...yang sekarang adalah pacar gue juga.
"jake, tulis rangkuman di papan tulis." celetuk gue.
jake yang posisinya lagi malas. seperempat badannya dijatuhkan ke meja, tangannya menjulur ke depan sebagai tumpuan kepala. setelah mendengar gue, dia bangun. gue menghela napas lega, mungkin dia lebih nurut hari ini.
tapi bukannya nulis, jake malah hanya membalikkan posisinya yang tadinya membelakangi, jadi melihat ke arah gue.
"apa sayang? ga denger."
mata gue terbelalak, sembarangan banget mulutnya.
"sayang mata lo, salin rangkuman!" seru gue setengah berbisik.
jake memejamkan matanya sebentar, kemudian kembali menatap gue dengan senyumnya yang jahil.
"gamau, lebih seru ngeliatin cantiknya lo dari sini nggak sih? hehe,"
gue mengalihkan pandangan sembari menghela napas. king of flirting, huh?
"salin. gue gabakal bantu lo sama sekali kalo ada ujian." final gue, sambil sibuk menyalin catatan di depan.
"hahaha, merah bener itu muka. lo kalo salting keliatan gitu ya? lucu."
"APAAN SIH?!"
oh sial.
suara gue kegedean.
"ya, ada masalah aira?" tanya bu boa.
"ah, nggak bu. nggak apa-apa,"
gue mengambil dan membuang napas, mencoba menahan tangan untuk nggak mukul cowok di samping gue ini.
bukannya minta maaf, ketika gue kembali melihat dia. jake malah menjulurkan sedikit lidahnya seperti tadi pagi, terlihat jelas dia cuma pengen jailin gue.
hadeh. udah jadi pacar pun tetep aja nyusahin ya.
nyusahin hati gue juga.
ainotes
btw aku seneng banget masih ada yg baca buku ini 😭 thankyou yaa 💘 aaaand btw semoga suka ya sama chapter kali ini! >__•
oiya ada ngga member lain yang mungkin kalian pengen baca? aku pengen buat buku baru 🙌🏻
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro