kelas pak rain berakhir cukup cepat, dan karena itu gue mau memanfaatkan waktu dengan ngerjain tugas duluan di sekolah. tugas gue di osis juga cukup banyak, jadi gue nggak mau numpuk-numpukin tugas.

"eh sori, gak sengaja."

kerjaan jake tuh kalau gak tidur ya jahilin gue, kenapa sih? kerjaan gue gak beres-beres gara-gara dia nyenggol lengan gue mulu pake sikunya.

"jake, diem bentar bisa gak sih? pusing gue."

"apaan? gua diem daritadi." balasnya tanpa ngerasa bersalah.

setelahnya gue lanjut ngerjain tugas lagi. selanjutnya yang bikin risih adalah jake merhatiin gue dengan santainya sambil menopang dagu dengan tangan.

"gak usah liatin gue, bisa?"

dia malah senyum sambil menyibak rambutnya ke belakang, "salting, hm?"

gue rolling eyes, mohon maaf ini gue risih bukan salting. heran, gede amat tingkat percaya dirinya.

"bodoamat." balas gue akhirnya, mencoba gak peduli sama jake yang terus-terusan ngeliatin gue.

duh, tinggal satu nomor lagi. sumpah padahal gue udah bolak-balik dari situs a sampai situs z tapi belum ketemu juga pencerahan.

apa gue nunggu besok aja ya, tanya siapa gitu... deadline juga masih la-

"isinya 1."

"hah?"

jake ngeliatin kertas gue, "isinya 1. gitu aja kok mikir?"

gue masih cengo dan dia malah ngetawain gue, nggak lama jarinya malah menyentil dahi gue.

"apaan sih? sakit!" seru gue sembari mengusap dahi, sementara jake malah ngedeketin bangkunya ke gue dan ngambil alih pulpen gue.

"nih, lo tuh salah disini. harusnya ini masukin ke sini, ini ke sini, ketemu dah tuh hasilnya 1." jelas jake dengan wajah serius.

gue mengerjapkan mata. honestly, jake nemu kesalahan gue dan langsung memperbaikinya saat itu juga. malahan dia juga nulisin caranya di buku gue.

nggak... cuma, gue gak tau kalau aslinya pinter gini?

"maaf ya, gue walaupun nakal, ini otak masih ada isinya." kata jake, seolah-olah bisa mikirin isi kepala gue.

"hmm," bales gue males, kemudian menutup buku gue karena tugas gue emang udah selesai.

keadaan hening, jake keliatan nungguin gue buat ngomong sesuatu tapi entah apaan.

"apa?" tanya gue akhirnya.

"bilang apa tadi harusnya sama gue?" tanya jake, sembari mengangkat dagunya, sedikit.

makasih?

hadeh, tapi males banget.

"apa sih, udahlah gue mau pulang." kata gue bangkit dari kursi, tapi jake narik tangan gue sampai gue duduk lagi.

"bilang apa, cantik?" tanyanya sembari memiringkan sedikit kepalanya.

"....makasih," kata gue, tapi menolak buat ngeliat dia balik. apa sih sialan, gue jadi salting gak jelas begini. mana suara gue tiba-tiba mengecil pula.

gue tambah kaget waktu jake menyelipkan sebagian rambut gue ke telinga, dan membuat gue harus menatap ke arah dia.

"gak kedengeran,"

"apas--"

"bilang apa, hm?"

gue menghela napas, jujur aja gue ngerasa aneh jadinya. padahal gue bisa aja nonjok atau matahin jari dia di rambut gue sekarang juga.

tapi tubuh gue menolak untuk hal itu.

"makasih, jake." kata gue, mata gue berpencar kesana kemari. jujur aja, gue nggak bisa natap mata dia. entah kenapa.

jake ketawa, "maaf tapi gak semudah itu gue bilang sama-sama."

gue mulai rolling eyes lagi. gak gak, pasti tadi gue lagi nggak waras aja.

"besok bolehin gua bolos ya? hehehe."

gue ngejitak dahi cowok itu tanpa ragu, "NGGAK YA, NGGAK USAH NGADI-NGADI!" seru gue, sukses bikin cowok di depan gue mengaduh kesakitan.

MAAF TAPI ADAKAH YANG NUNGGU BUKU INI? btw makasih banyak 6k views dan 1k votenya padahal baru 5 part. hikd, semoga suka jugaaa. maaf ya jarang update :"<

oiyaaa jake masuk line up debut guys! sumpah aku seneng banget.

mulai sekarang kita dukung jake banyak banyak yaaa?

btw selamat malam semuanya!