re: Tiga Bulan Setelah Kepergianku
Pada bulan pertama, kamu akan terus tersenyum
Melupakan segala luka dan menikmati ruang bagimu
Segala penat dan jenuh, telah terusir dengan lugu
Mungkin, kamu merasa dunia ini hanya untukmu
Lalu bulan ke dua pun akan hadir,
Kamu mulai sibuk ke sana dan ke mari,
Mencari apa yang mungkin bisa menemani waktu sendiri
Bahkan, mulai terpikir untuk mencari pengganti
Bulan ke tiga setelah aku pergi akhirnya tiba,
Rasa sepi mulai menghantui dirimu yang semula ceria
Ruang sendiri terasa kian membosankan
Ada hilang, yang terlambat mendera
Kemudian, kamu perlahan akan sadar
Bahwa jenuhmu, bukan apa-apa,
Dibanding dengan rasa kehilangan yang kini menyerang bebas
Tidak lagi ada yang mengganggumu,
Memintamu menjaga dirimu dari luka dan rapuh,
Memaksamu untuk bertahan di rumah kala hujan turun,
Menahanmu dari sikap dan amarah konyol akibat masa lalu
Sebuah lubang besar akhirnya akan muncul perlahan,
Memintamu mengakui bahwa ada sesal yang tidak tertahan,
Menyadarkanmu jika kamu benar-benar kehilangan
Namun kamu akan tahu,
Semua sudah terlambat bagimu,
Aku tidak lagi berdiri di sudut ruangan menunggu,
Hanya akan tersisa sepucuk surat permohonanku
Sesalmu tidak akan ada arti,
Aku tidak ingin berpaling lagi,
Satu yang kuharap bagimu kini,
Jangan lagi, kamu bunuh siapa pun penggantiku nanti
Tiga bulan setelah aku pergi,
Aku akan baik-baik saja nanti,
Namun kamu, akan terjebak pasti
Dalam rasa bersalah, ingin tak dinanti.
- Catatan Seorang Perempuan, Oktober 2017 -
Original Poems by Andikahadip
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro