Aku pernah terperangkap
Dalam dunia semu yang tidak beratap
Merasa cinta, yang katanya tidak sesaat.
Tanpa temu, apa lagi tatap.

Namun, kemudian semua berakhir,
Melukai, hingga perih terus menyihir,
Sakit ini, tidak pernah menyingkir,
Hingga akhirnya, aku pergi menyendiri.

Lalu kini, aku tidak juga merasa lelah.
Bermain-main dengan hati, malah.
Menyayangi dia yang tak berwujud rupa,
Membiarkan rasa jatuh dalam ketidakjelasan lembah.

Dulu,
Yang aku tak pernah dapat hanya temu,
Juga genggaman tangan yang dingin membiru,
Sementara selebihnya, semua aku tahu.

Kini,
Yang kutahu hanya kata yang sebaris,
Hanya emot di balik kata manis,
Tanpa rupa atau wujud dan identitas asli.

Akankah terbayang luka seperti apa yang akan kualami?
Ketika semua telah sampai pada kata selesai.
Ketika akhirnya aku memilih untuk pergi.
Meninggalkan kesemuan dan tanda tanya pasti.

Lagi,
Biarkan saja semua begini.
Pada akhirnya, tidak akan ada yang tidak pergi.
Biarkan saja semua selagi bahagia masih di sini.

Apakah semua sudah cukup untuk disepakati?

7.24 a.m
January, 13 2017