Sepuluh tahun telah berlalu
Kehilangan di masa dulu
Seakan terus membayangi dengan pilu
Membuatku tak bisa berucap, kelu

Papa,
Bagaimanakah di sana?
Rasanya Ayah akan baik-baik saja
Sakitmu pun telah diangkat oleh-Nya, bukan?

Papa,
Waktu berjalan detik demi detik, tanpa lelah
Aku masih berdiri menyimpan luka
Atas apa yang pernah terjadi di masa lalu kita

Berulang kali,
Aku terus berusaha menyakiti
Menahan diri, diam dan tidak diketahui
Agar tidak lagi ada yang bisa melukai

Bukankah tidak ada yang abadi, Pa?
Untuk apa bersama jika hanya sementara, bukan?

Bukankah tidak ada manusia sempurna, Pa?
Lalu untuk apa aku bersikap selalu sempurna?

Bukankah tidak ada yang cukup setia, Pa?
Lantas, untuk apa aku setia?

Bukankah hidup ini hanya tentang bertahan, Pa?
Tanpa perlu peduli, bagaimana perasaan?

Pa, terkadang aku merasa kecil
Ingin bersembunyi agar semua tidak bisa menyentuhku barang sedikit
Aku takut dengan dunia yang terlalu besar ini
Takut dengan kemungkinan buruk yang pernah Papa perlihatkan padaku

Pa, sungguh aku tidak ingin menyalahkanmu
Atas semua trauma juga ragu
Namun, bisakah aku memintamu satu?
Ajari aku artinya mengikhlaskan, semua luka juga takut atas apa yang sudah berlalu

Pa,
Aku rindu
Meski tahu
Papa sudah baik-baik saja

Pa,
Tetap bahagia di sana
Peluk aku dalam harapan
Dan jaga aku dalam diam

4.01 p.m
July, 24th 2017