Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

8 : Noisy

Pagi hari lainnya dimulai. Awan tidak terlalu mendominasi langit dan cahaya matahari belum sepenuhnya menimpa Distrik Hereva. Jadi, sebelum jalanan mulai ramai, Jim berniat untuk mengisi bahan bakar motornya.

Ya, Jim memang mempunyai kendaraan sendiri, hanya saja ia selalu memegang prinsip 'kalau bisa menumpang di motor orang lain, kenapa aku harus mengendarai milikku sendiri?'.

Lagi pula, itu kegiatan menghemat uang dan Daniel tidak pernah keberatan Jim menjadi penumpangnya, 'kan?

Masih mengenakan kaos putih polos dan celana pendek bermotif ombak laut, ia menyisir rambut pirangnya dengan jari tangan lalu pergi ke lahan parkir apartemen. Tak lupa mengantongi beberapa lembar frypto. Sekitar pukul setengah 9 Jim pergi keluar.

Pom biogas tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Saat ini penggunaan bahan bakar yang berasal dari dalam bumi sudah dilarang pemerintah. Sebenarnya, sebagian besar kendaraan sudah mengandalkan energi surya, tetapi Jim tidak cukup kaya untuk membelinya dan motornya ini sudah menemani hari-harinya cukup lama.

Dan kalau zaman sudah semakin canggih, motornya bisa dicap antik lalu berhasil terjual di pasar lelang dengan harga yang tinggi. Investasi yang bagus, bukan?

Hanya memakan waktu beberapa menit dan pria penjaga pantai itu sudah sampai di sana. Tempat mengisi bahan bakar ini selalu menjadi langganannya. Selain yang paling dekat dari apartemen, pemiliknya membangun toko kelontong dan menjual barang-barang dagangannya lebih murah dari minimarket pada biasanya. Mungkin karena yang menjaganya bukan android.

Oh, sudah ada yang lain, batinnya menatap sekilas lahan parkir yang sudah terisi beberapa motor.

Jim menarik sebuah selang dari dispenser biogas dan memasukkannya ke tangki motor. Ia lalu memencet-mencet kotak layar di mesin dan memasukkan nominal uang yang diminta. Benda berbentuk kotak itu mulai berdesing menyalurkan biogas ke dalam motornya sampai penuh.

Masih menunggu mesin itu selesai ketika sekelompok mobil terlihat memasuki area pom biogas. Satu per satu datang sampai ganjil tiga, yang paling depan terlihat seperti yang memimpin mobil di belakangnya. Kendaraan itu berhenti di parkiran samping toko kelontong sementara satu lainnya tampak hendak mengisi bahan bakar.

Setelahnya Jim tidak terlalu peduli dan memilih untuk mengamati biogas yang mengalir masuk ke motornya, terlihat satisfying.

'DOR!'

Suara tembakan diikuti teriakkan beberapa pria menyadarkan lamunannya, Jim masih di tempatnya menoleh cepat ke arah toko kelontong. Rasa penasarannya seketika naik drastis dan hatinya bergerak untuk segera memeriksa tempat itu sesaat setelah motornya terisi.

Iris birunya mengamati sebentar keadaan di dalam toko itu dari balik pintu kaca, terlihat bagian kasir dengan penjaganya, beberapa barang dagangan berserakan di lantai. Keadaan di depan kasir yang tidak bisa Jim lihat jelas, tertutup rak-rak makanan. Maka dari itu, setelah menyimpulkan dirinya cukup aman untuk masuk, tangan Jim bergerak cepat membuka pintu tadi, melihat bagian toko yang tertutup.

"AAARKHSHSHH"

Sekelompok pria berseragam polisi tampak berusaha menahan seorang wanita yang mengamuk. Entah kenapa, kalau dilihat sekilas, dengan jumlah polisi yang lebih dari tiga orang itu dapat menahan wanita yang mereka kerubungi dalam satu kali sentuh. Ah, tidak perlu sampai tiga orang, satu orang pun bisa menang melawan lansia itu, tetapi anehnya kekuatan mereka terlihat sebanding saat ini.

Salah satu dari mereka menahan susah payah badan si wanita untuk tidak terus mengelak dan meronta, saling dorong-mendorong seperti unjuk kekuatan. Yang lainnya memegangi pundak, mengapit kaki, menahan kepala, atau tindakan lainnya yang dapat membuat diam orang di tengahnya. Si wanita terus mengeluarkan erangan sementara pihak polisi sesekali berdecak.

Tidak dapat dilihat jeli, namun,  iris Jim yakin menangkap sebuah suntikan yang digenggam salah satu dari mereka, berusaha menancap di tempat yang tepat. Terlihat sulit sekali.

"TAHAN TANGAN—AKH!"

"OI, KELUAR!!!"

Salah satu dari mereka menatap ke arah Jim, sorot matanya mengatakan, "Keluar dari sini bersama si penjaga kasir!" lalu balik berfokus menahan wanita yang ada di tengah mereka. Jim dengan cepat berganti pandang ke orang yang dituju, sang kasir masih dengan raut ketakutan berdiam di tempatnya berdiri. Tangannya teracung mendokumentasikan adegan di depan dengan ponselnya.

"Keluar, Bodoh!!"

Lalu Jim menggenggam dan menarik lengan pria 30-an itu keluar toko, meninggalkan sekelompok polisi yang masih sibuk di dalam.

...

Daniel baru saja kembali dari supermarket. Ia mengantongi beberapa bahan makanan dan memasuki apartemen, lalu mencari Charles. Ternyata anak kecil itu di kamar, merebahkan dirinya di lantai, menatap langit-langit kamar Daniel dalam diam.

"Tok, tok, dengan angin di sini."

Setelah Daniel mengatakan itu, Charles melirik dan lekas bangkit, merapikan rambutnya. Matanya menatap sekilas kantong belanjaan di tangan Daniel.

"Ya, kita akan makan sesuatu selain ramen instan. Aku bagian memasak, kau tolong rapikan kamar. Bisa?" Si anak kecil mengangguk.

Sementara Charles sibuk dengan tugasnya, di ruangan lain, Daniel sibuk memasak sembari menonton video "Sarapan Simpel nan Sehat Untuk Anak-Anak" dari ponselnya. Entah mungkin karena mengikuti panduan atau baru kali ini menyiapkan makanan bukan instan, kegiatan memasak kali ini lebih susah dari biasanya. Simpel dari mananya?!

"Nah, manfaat dari sayuran-sayuran yang kita masak di antaranya, dapat meningkatkan kinerja otak anak, dapat menguatkan sistem imun anak, dapat ...."

Oh, Daniel baru menyadari semenjak Charles pindah ke sini, dia belum sama sekali mengajarkan Charles sesuatu. Maksudnya, bukan pelajaran membereskan kamar atau jangan suka menghiraukan orang, tetapi materi sekolah dan sebagainya.

Itu karena Charles belum dianjurkan untuk kembali bersekolah musim panas dan Daniel tidak mau menjadi ojek tanpa bayarannya. Ya, walaupun Daniel tidak pernah lanjut sekolah menengah atas, tetapi pelajaran sekolah dasar masih tetap di bawah tingkatannya. Seharusnya tidak terlalu susah, 'kan?

Ngomong-ngomong, Daniel berhasil membuat telur dadar sayuran untuk sarapan kali ini. Ia membawa hasil masakannya dan sarapan di sofa ruang tengah.

...

Daniel dengan mata sipitnya menatap semakin sipit ke arah jendela kamar. Bukan karena rabun, memang kebiasaanya saat menyadari suatu hal baru. Misalnya saat ini, ia baru menyadari hampir seperempat hari sibuk mengajari Charles beberapa materi sekolahnya. Memang tidak terlalu sulit, hanya saja, anak kecil itu yang sulit mengerti pelajaran dari tab edukasinya.

"Terima kasih. Aku cukup mengerti, kuharap usahamu mengajariku tidak sia-sia ...."

Daniel kembali menatap Charles. Anak kecil itu masih menunduk menggulir ke atas-bawah benda pipih di tangannya, sesekali menggaruk-garuk rambut cokelatnya, tampak jelas hanya mengerti di ucapan.

Daniel balas berdeham singkat, ia juga mulai pusing memberi metode pembelajaran yang sesuai untuk Charles. Mungkin benar, anak itu hanya bisa belajar efektif bersama Nyonya Amber.

Ah sial, Daniel mengumpat. Ia kembali memikirkannya. Bukan hanya ibu angkat Charles, tetapi juga semua kejadian yang telah lalu dan perkiraan yang akan datang. Bagaimana saat penyekikan itu, bagaimana dirinya semakin ikut andil, bagaimana jika suatu saat kehidupan normal yang diidamkannya menghilang.

Bahkan malam belum tiba, tetapi Daniel sudah overthinking duluan.

Kau tahu, ingin rasanya ia berbagi hal-hal yang selalu dipikirkannya. Ya, walaupun Daniel tidak percaya konsep berbagi cerita berarti mengurangi beban, ia mengartikan berbagi cerita berarti berbagi beban untuk dipikirkan. Maka dari itu, di kepalanya terlintas satu nama

Sementara Charles masih bergelut dengan urusannya, Daniel mengambil ponsel di atas nakas, mencari kontak bernama 'jangan dijawab jika keparat ini menelpon'. Ibu jarinya baru saja ingin menyentuh ikon telepon ketika yang hendak dihubunginya menelpon duluan.

Oh, oke, mungkin kali ini akan kujawab.

"Jim?"

"DAN! CEPAT LIHAT BERITA DI TV!!"

















tbc.

3/7/2020

(Srry for unactive, saya mau murtad ke gambar :D)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro