CHAPTER 72: ups....
beberapa saat kemudian........
maya yang sedang mengurus ken setelah di mandikan, tampak maya menikmati perannya sebagai ibu, tampak ken sangat riang saat sedang di pakaian baju membuat lucu tersendiri terhadap tingkah laku anaknya.
''kamu ini....nakal juga ken, kamu banyak gerak kalau di pakaikan baju'' ujar maya yang memakaikan baju pada ken
dan pada akhirnya maya berhasil melakukannya sementara hokuto yang selesai mandi tampak siap gantian menjaga ken.
''baiklah aku sudah selesai, kamu bisa mandi sekarang sayang''ujar hokuto pada maya
''hm iya, ibu mandi dulu ya dan kamu bermainlah dengan ayahmu''ujar maya meranjak berdiri dari kasur
sebelum meninggalkan ruangan hokuto mendekap tubuh maya dan berkata''jangan lama-lama ya mandinya''ujar hokuto
''uh....iya aku tidak akan lama dan lagian ken juga tidak menangis''ujar maya yang meyakinkan hokuto
''baik mandilah''ujar hokuto
''uh-huh''maya setuju dan menuju ke kamar mandi
sementara itu hokuto langsung ke kasur dan bersama ken yang tampak asik dengan memegang mainan ringan yang aman untuk di pegang.
''hmmm....aroma bayi memang harum banget'' hokuto yang mencium anaknya itu
tampak ken sangat banyak bergerak meski baru 2 bulan, tampak ken melirik ke ayahnya yang sedang dekat dengannya''ada apa ken?, apa ada sesuatu'' hokuto menatap putra kecilnya
lalu tidak di sangka-sangka ken menepuk wajah ayahnya yang terbilang cukup membuat kaget namun tidak sakit untuk hokuto.
''aw...,ken....kamu ini kagetin ayah?''ujar hokuto meraih wajahnya yang terkena tepukan
tampak ken tersenyum melihat reaksi ayahnya, itu membuat hokuto bisa melihat wajah senang terlintas pada putranya.
''kamu ini....bisa nakal juga ya, ken'' ujar hokuto yang memegang tangan munyil anaknya dan menciumnya
beberapa saat kemudian, maya selesai mandi dan masuk ke kamar melihat ayah dan anak itu sedang bermain dengan bisa mendengar tawa kecil dari ken sementara hokuto tampak menunjukkan candaan.
''sepertinya ken senang''ujar maya yang bergabung dengan mereka
''ya, kamu tahu tampaknya ken nakal juga padaku''ucap hokuto
''huh....nakal?''ucap maya
'ken dengan polosnya menepuk wajahku dan dia malah tertawa''ujar hokuto
maya tampak tertawa kecil mendengarnya''oh... dan kamu juga samanya terkadang suka nakal''ujar maya
''heh.....tidak juga''ujar hokuto protes
''memang benar kamu terkadang nakal seolah kamu tidak bersalah''ujar maya
''hmmmm....maksudmu seperti ini''
hap!
hokuto langsung mendekap tubuh istrinya membuat maya terkegut, lalu hokuto membuat maya geli saat menyentuh tubuhnya.
''h-hokuto....''maya
lalu hokuto mencium bibir milik maya, membuat keduanya merasakan panas pada diri mereka.
''kamu memang manis'''ujar hokuto sembari memeluk maya
''kamu....ini...''ujar maya
tampaknya ken hanya melihat tatapan polos terhadap ayah dan ibunya, membuat keduanya juga melihat wajah polos anak, mereka yang hanya diam sejenak.
''dia....terlihat polos melihat kita tadi''ujar hokuto
''ya karena ulahmu, dan kalian berdua sama-sama nakal''maya yang mencubit hidung suaminya
''aw.......''hokuto yang sakit'' maya....sakit tahu''ucap hokuto
''habis kamu dan ken sama jahilnya''ujar maya
''karena kamu menggemaskan banget, maya''hokuto yang semakin lengket dengan istrinya
maya tampak diam saat suaminya memeluknya bahkan anak mereka hanya memasang raut wajah senyuman riangnya, ken terbilang bayi polos namun mengerti dengan suasana yang dia lihat dan membuktikan ken tahu segalanya apa yang terjadi di sekitarnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
sisi lain.....
nana sedang menyusui miko yang sudah waktu jam tidurnya dan tidak lama juga suaminya datang ke kamar setelah semuanya tidur di ruangan masing-masing yang sudah di sediakan karena rumah mereka cukup luas sehingga ada kamar khusus tamu yang bisa di tepati oleh orang tua mereka.
tsubasa duduk di sisi kasur bersama nana yang sedang menyusui miko''hm....nana''
''ya?'' respon nana sembari menyusui miko
''anu.....maaf ya tingkah laku ayahku soal....pembicaraan tadi''ujar tsubasa yang terbata-bata
lalu nana menghela nafasnya dan mulai angkat bicara''tidak apa-apa, itu bukan masalah serius untukku''ujar nana
''kamu tahu, ayahku memang berlebihan sampai-sampai kita harus punya anak lagi''ujar tsubasa
nana sedikit bersemu saat teringat soal pembicaraan dengan ayah mertuannya ''yah....namannya juga orang tua, bila anaknya sudah menikah pasti yang mereka nantikan adalah seorang cucu dan aku....menganggap itu hal wajar saja''ucap nana yang menjelaskannya
''kalau di pikir....apakah kita perlu memberikan miko sebuah adik untuknya?''ujar tsubasa dengan sedikit malu di bahu istrinya itu dan melingkar di sekitar tubuh nana
''ng.....''nana mendengarnya dengan sedikit terkegut''hm...soal itu.....lebih baik kita tunggu miko besar dulu dan bila dia menginginkannya maka-
''kita akan melakukannya?'' ujar tsubasa yang memotong perkataan istrinya dan menatapnya dengan sedikit memerah
''hm...uh-huh'' ujar nana yang juga sudah bersemu
lalu tsubasa menatap putri kecilnya''hey...miko cepatlah besar, papa yakin kamu pasti ingin punya adik kan?''gurau tsubasa
jelas itu sukses membuat nana menjadi merah mendengar kata-kata tsubasa''dia tidak akan mendengarmu dan dia sudah tertidur''ujar nana yang melihat anaknya tidur setelah usai menyusui dan menahan rasa malu
''kamu tahu bayi usia 2 bulan itu sudah mengenal suara loh, dengan kata lain dia mendengarnya''ujar tsubasa
''memang benar, tapi miko sudah tertidur dan dia belum paham apa yang kamu maksud''jawab nana yang menatap suaminya
''hmm.....kalau aku lihat kamu malah....jadi imut saat seperti ini''ujar tsubasa yang semakin menggoda istrinya
''tsubasa-kun.....,tolong berhenti menggodaku''kata nana yang semakin merasa malu dan meranjak berdiri serta meletakkan miko di tempat tidurnya
lalu setelah itu, tsubasa langsung mendekap tubuh dan memutarkan agar menghadap dirinya''malah makin imut''ujar tsubasa yang memegang kedua sisi wajah nana
semakin merah, nana merasa dirinya benar-benar di buat merah padam karena ulah tsubasa yang terus menggodanya''kamu ini....kenapa menggodaku terus''ujar nana yang semakin jadi malu
''memang kenapa?, kan kamu adalah istriku dan aku jelas boleh melakukan apapun bahkan menggodamu seperti ini'' ujar tsubasa
nana semakin tidak bisa berbicara apapun lagi menghadapi suaminya yang terus menggodannya dan tidak lama juga tsubasa mencuri kesempatan mencium bibir nana dengan lembut, jelas nana tidak bisa apa-apa selain menurutin tsubasa dan tidak bisa melawannya untuk berhenti, lalu mereka jatuh di tempat tidur.
terbilang cukup lama mereka memisahkan diri dan tsubasa memeluk nana''nana...,terima kasih membuatku bahagia dan menjadi pendamping hidupku, aku janji akan melindungimu dan juga anak kita''katanya
''iya''jawab nana dengan perasaan senang
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
bersambung........
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro