CHAPTER 7: tak terduga
Setelah mereka telah jalan-jalan ke taman hiburan yang dimana sebuah perintah tersendiri oleh pelatih drama tersebut yang berkeinginan untuk membuat mereka semakin dekat.
"Hokuto-san aku kembali ke asrama dan terima kasih telah mengantarkan saya ke asrama"ucap maya
"Ya sama-sama dan sampai jumpa besok"ucap Hokuto yang lembut
Maya keluar dari mobil dan segera masuk ke asrama sementara itu hokuto kembali ke penginapan yang ada di sekitar kota.
Saat di dalam....
"Lama sekali kamu di luar sana"ucap claudine
"... claudine?"ucap Maya
"Sepertinya ada yang habis bersenang-senang"ucap junna
"Maaf aku melakukan itu karena perintah"ucap Maya
"Sungguh?"ucap claudine
"Pelatih itu ternyata mengancam aku dan Hokuto untuk bersama maka aku harus melakukannya"ucap Maya
"Istilah di paksa ya?"ucap junna
"Tepat sekali"ucap Maya
"Ya sudahlah masalah ini sudah selesai,Maya kamu bisa kembali ke kamarmu"ucap Nana
"Ya terima kasih Nana"ucap Maya
Maya langsung ke kamarnya bahkan teman-temannya tidak tahu apa yang terjadi di luar sana bahkan mereka sempat menuduh bahwa Maya pulang terlambat lagi dengan bermaksud bersenang-senang tapi ternyata adalah perintah dari pelarih drama tersebut.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di penginapan.....
Hokuto yang langsung berbaring setelah membersihkan diri seolah tubuhnya menjadi segar dan bisa istirahat dengan nyaman.
Hokuto langsung teringat dengan kecantikan sosok Maya yang telah membuat dirinya mempesona untuk melihat Maya yang membuat dirinya tertarik.
Dalam memori yang begitu bisa mengingat sosok Maya tendo yang telah membuat dirinya makin jatuh cinta pada gadis tersebut.
"Maya tendo aku sungguh tidak percaya kalau kamu telah membuatku bisa melihat pesonamu yang cantik itu, aku semakin jatuh hati padamu Maya" Hokuto yang tergelak dalam pikirannya
Hokuto hari ini sangat istimewa untuknya dimana begitu bisa di bilang romantis walau dasarnya mereka belum mempunyai hubungan apapun, namun dia yakin banyak orang yang melihatnya bahwa dirinya sedang dekat dengan Maya tendo yang membuat dirinya jatuh hati pada gadis tersebut dan bagaikan dalam drama Romeo dan Juliet.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di kamar....
Maya yang terbaring di tempat tidur yang begitu nyaman untuknya sehingga bisa merebahkan tubuhnya yang telah lelah sepanjang hari, dalam pikirannya dia teringat hokuto yang belakangan ini begitu hangat padanya seolah dirinya benar-benar berada dalam drama Romeo dan Juliet sungguhan.
"Dia ternyata pria yang baik dan hangat, hokuto benar-benar telah mengisi rasa kesepianku bahkan dia seolah bicara dengan baik padaku, entah... kenapa.... kenapa aku bisa suka pada orang seperti hokuto..."ucap Maya
Maya benar-benar tidak sadar bahwa dirinya telah jatuh cinta pada Hokuto, jelas dia tidak menyadari dirinya sendiri.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Beberapa hari kemudian....
Semenjak kejadian taman hiburan itu yang telah membuat ikatan batin mereka menjadi kuat sehingga membuat semakin dekat satu sama lain sehingga membuat suasana menjadi romantis dari hasil kedua pemain tersebut.
Hokuto dan Maya kembali dengan latihan drama mereka yang membutuhkan konsentrasi dan fokus, kali ini mereka semakin membuat suasana menjadi semakin romantis, bahkan beberapa orang yang ada di ruangan begitu takjub dengan kedua pasangan itu bagaikan seolah sudah berada di drama Romeo dan Juliet sungguhan.
"Wow... Luar bisa hari ke hari kalian makin hebat dan sekarang sepertinya kalian harus melakukan Praga adegan terakhir jadi kalian tahu bukan yang saya maksud"ucap pelatih
"........"hokuto dan Maya tampak hening
"Saya mengerti kalian pasti tidak ingin melakukannya tapi itu sangat perlu sekali agar terkesan baik juga sesuai dengan alurnya"ucap pelatih
"Huh...."mereka berdua
"Kenapa kalian tiba-tiba seperti itu?"ucap pelatih
"Pelatih apakah tidak ada hal lain selain harus adegan ciuman itu"ucap Hokuto
"Benar lagi pula itu bukan sesuatu yang baik"ucap Maya
"Jadi Apa kalian ingin menentang perintahku?"ucap pelatih
"Bukan begitu tapi bisakah adegan ciuman itu selain.....mulut ke mulut"ucap Hokuto
"Bukankah bisa melakukan ciuman itu di sisi bagian lain?"ucap Maya
"Bukankah ciuman itu bisa di lakukan di kening atau dipipi bukan?"ucap Hokuto
"Kalian apakah tidak memperhatikan cerita kisah itu?"ucap pelatih
"Ya kami tahu tapi...."ucap Hokuto yang terpus Karena teriakan pelatih
Cukup!!
"......"Maya yang sedikit terkejut dengan amarah pelatih
"Sepertinya kalian harus sedikit di paksa juga"ucap pelatih itu melakukan centikan sehingga datanglah kedua bodyguard yang langsung mengsekap hokuto dan Maya.
"Hei.. apa-apaan ini"ucap maya
"Lepaskan!"ucap Hokuto
"Bawa mereka ke ruangan kosong"ucap pelatih
Maya yang berontak tak berdaya sementara Hokuto tidak terima dengan kejadian ini yang menimpah dirinya maupun Maya.
"Lepaskan!"ucap Hokuto
"Kalian menjawab setuju untuk adegan itu aku akan bebaskan kalian tapi kalau menolak Jangan harap untuk keluar kalian!"ucap pelatih
Setelah bodyguard itu telah membawa mereka keluar.. .
"Bagaimana apa mereka telah di bawa ke ruangan yang aku minta"ucap sauda
"Sudah nyonya jangan khawatir mereka akan saya buat mau melakukan adegan ciuman itu"ucap pelatih
"Memang ini sedikit kejam tapi ini demi kesempurnaan drama ini agar mereka mau melakukannya"ucap menejer
"Ini akan membuat mereka semakin dekat jadi adegan itu harus sesuai dengan alurnya"ucap sauda
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG......
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro