Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 4: jalan bersama

Setelah mereka keluar Hokuto dan Maya langsung jalan bersama dan melewati lorong sekolah, berawal keheningan di antara mereka dan salah satu mereka akhirnya angkat bicara.

"Jadi kamu namanya maya"ucap Hokuto

"Ya"ucap Maya

"Tapi aku berfikir apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"ucap Hokuto

"Sepertinya ya aku merasa pernah bertemu sebelumnya"ucap Maya

"Di cafe"Ucap mereka bersamaan

Hum.....

Mereka tertawa sejenak karena tampak kompak saat mereka menjawab.

"Sepertinya kita kompak jawabnya"ucap Hokuto

"Iya kamu benar"ucap maya

"Tapi sebelumnya aku minta maaf soal waktu itu menabrakmu"ucap Hokuto

"Ya saya juga minta maaf padamu juga hikuto-san"ucap Maya

"Kamu... manggil aku dengan hokuto-san?"ucap Hokuto

"Aku menganggap kita sudah akrab saja"ucap Maya

"Kalau begitu baiklah aku izinkan maya-chan"ucap Hokuto

"Hm...ya"ucap Maya yang bersemu

Tampak mereka begitu tambah akrab sehingga membuat suasana menjadi indah dan tidak ada rasa keheningan di antara mereka.

"Kalau boleh tahu kamu sudah berapa lama di sekolah ini?"ucap Hokuto

"Sudah 2 tahun aku belajar di sekolah ini"ucap Maya

"Aku pernah mendengar kalau kamu itu pintar bermain teater sejenis drama"ucap Hokuto

"Ya dan aku juga mendengar sedikit tentangmu kau seorang idol dari gabungan unit sideM bukan?"ucap Maya

"Iya benar oh..ya Maya apakah kamu sudah ada tujuan untuk ke lebih tinggi lagi?"ucap Hokuto

"Hm ya mungkin nanti ayah dan ibuku akan mengirimku ke luar negeri untuk meneruskan cita-citaku disana"ucap Maya

"Itu luar biasa"ucap Hokuto

"Dan aku ingin tahu hal apa yang membuatmu menjadi idol?"ucap Maya

"Yah aku sebenarnya bisa seperti ini karena ketidak kesengajaan"ucap Hokuto

"Memang kamu punya cita-cita apa sebelumnya?"ucap Maya

"Aku dulu berkeinginan menjadi pianis seperti ayahku"ucap Hokuto

"Lalu kenapa kamu berhenti?"ucap Maya

"Salah satu tanganku mengalami kelainan sehingga bila aku memainkan piano akan terasa sakit di pergelangan tanganku"ucap Hokuto

"Hm aku jadi sedih mendengarnya"ucap Maya

"Tapi semenjak aku terjun ke dunia hiburan, aku merasa seperti mendapatkan kehidupan kedua kalinya agar aku bisa menunjukkan ke semua orang"ucap Hokuto

"Itu impian yang sangat indah"ucap Maya

"Bagaimana denganmu sendiri kenapa kamu berkeinginan belajar menjadi seorang pemain teater dan semacam drama?"ucap Hokuto

"Itu karena aku punya kedua orang tua yang terlahir dengan kemampuan teater sehingga aku begitu mengikuti jejak mereka sehingga aku bisa menunjukkan mereka"ucap Maya

"Kalau bisa di bilang itu menjadi temurun ke padamu"ucap Hokuto

"Ya begitulah, lalu bagaimana dengan keluargamu"ucap Maya

"Aku terlahir di keluarga dengan keahlian bermain alat musik, ayaku bermain piano, ibuku dia bermain biola sedangkan adikku dia pintar bermain seluring"ucap Hokuto

"Begitu ya"ucap Maya

"Obrol denganmu sangat menyenangkan sekali denganmu maya-chan"ucap Hokuto

"Saya juga senang bisa obrol seperti ini hokuto-san"ucap Maya

.
.
.
.
.
.
.
.

Dari kejauhan tampak Karen dan beberapa lain memperhatikan maya yang begitu akrab dengan hokuto.

"Mereka bisa akrab secepat itu"ucap futaba

"Bagaimana mereka bisa akrab secepat itu?"ucap kaoruko

"Padahal baru bertemu"ucap junna

"Mungkin mereka sebelumnya sudah bertemu"ucap hikari

"Apa kamu yakin?"ucap Karen

"Ya biasa hal itu bisa terjadi apabila mereka sebelumnya pernah bertemu"ucap hikari

"Tapi kalau dipikir mereka bisa cocok ya"ucap Nana

"Huh Maya mana mungkin mengalami hal seperti itu"Ucap claudine

"Ya bisa jadi terjadi mereka bisa..."ucap kaoruko

"Kaoruko jangan omong sembarang"ucap futaba

"Kalo soal seperti itu terserah pada dia"Ucap junna

.
.
.
..
.
..
.
.
.
.
.
Di saat berselang lama akhirnya mereka memutuskan kembali ke ruangan namun suatu tragedi yang membuat suasana itu menjadi suatu romantis Dimana langkah kakinya salah sehingga Maya kehilangan keseimbangan namun Hokuto langsung memegang salah satu tangannya dan satu lagi menompang tubuhnya yang sangat ramping sehingga wajah mereka juga ikut dekat sehingga terjadi kontak mata secara dekat dimana mereka sehingga mereka menjadi kening segenak sampai ada suara yang tidak menyenangkan terdengar sehingga mereka kembali ke posisi semula.

"Gommen"ucap mereka bersaman minta maaf satu sama lain

Pada akhirnya mereka terpisah dan persiapan besok untuk berlatih.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BERSAMBUNG......

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro