Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 39: keajaiban terjadi

Di saat hokuto yang tengah bahagia bisa melihat Maya yang ingat dengan dirinya.

Kring....kring...

Telponnya berbunyi lalu hokuto segera mungkin mengangkat dan saat dia angkat ternyata ayah dari Maya.

"Hallo"

"Hallo bagaimana menyenangkan"

"Ya menyenangkan bisa melihat Maya tersenyum"

"Oh... senang mendengar kabar itu, hokuto saya ingin kamu segera mungkin membawa Maya ke rumah sakit"

"Apakah sudah..."

"Yah ibunya telah melahirkan adiknya yang tampan sekali dan rambutnya cokelat seperti kakaknya"

"Hm baiklah saya akan segera membawanya dan siapa tahu itu juga bisa membantu Maya bisa mendapatkan ingatannya secara menyeluruh"

"Yah kamu benar datanglah bersamanya"

"Iya dan sebelumnya saya ucapkan selamat kepada paman"

"Terima kasih segera kemari"

"Baiklah"

Berakhir dengan percakapan itu dan hokuto langsung menghampiri Maya yang sedang melihat bunga.

"Maya"ucap Hokuto

"Ya?"ucap Maya

"Ayo kita pergi"ucap Hokuto

"Baiklah"ucap Maya

.
.
.
..

.
.
.
.
.
.
.

Setelah sekian lama....

Akhirnya Hokuto dan Maya sampai di rumah sakit dimana Maya akan melihat adik barunya yang di ketahui anak laki-laki, tampak Maya bingung dirinya di ajak ke rumah sakit.

"Kita mau apa di sini?"ucap Maya

"Kamu akan tahu setelah melihatnya"ucap Hokuto

Di saat sampai di ruangan yang di beri tahu pada tuan tendo, hokuto langsung membuka ruangan itu bersama Maya dan saat melihat di dalam.

Maya melihat semua orang yang ada di dalam ruangan itu, di sana ada ayahnya juga ada teman-temannya yang menyambutnya dengan hangat dan tidak lupa untuk pertama kalinya dia melihat sosok ibunya yang terbaring di tempat tidur.

"Tendo-san akhirnya kamu datang juga"ucap Karen

"Hallo tendo-san"ucap kaoruko

Di saat dirinya di sambut oleh teman-temannya tak sengaja dia melihat sosok bayi yang di samping ibunya, kini baru melihatnya.

"Bayi siapa itu?"ucap Maya yang heran

Di sinilah sang ayah yang langsung menghampiri anaknya yang masih kehilangan ingatannya dan belum sepenuhnya pulih.

"Dia adalah adikmu dan lihatlah saudaramu yang mirip denganmu"ucap ayah yang memberikan penjelasan

Tampa lama Maya mulai meranjak berjalan dan berhadapan dengan ibunya yang tersenyum melihat anaknya datang sekian lamanya, jelas ukiran senyuman itu menjadi sambutan hangat untuknya.

"Maya...anakku kamu datang"ucap ibu

"...i-ibu kah.."ucap Maya yang mencoba mengingat

"Iya nak ini ibu"ucap ibunya

Di saat itu tangan ibunya langsung menarik Maya ke dalam pelukannya di situlah Maya mendarat tepat di dada seorang ibu yang lembut dan nyaman seolah begitu akrab seperti tidak bisa terhindarkan.

Setelah sang ibu melepaskan pelukannya di situlah dirinya dekat dengan adiknya yang begitu mungil dan merah pesat di wajahnya yang begitu tenang.

                                                                    

Di sinilah maya terpesona melihat sosok saudara barunya yang dimana dia resmi menjadi seorang kakak dari adik laki-laki.

Maya bisa melihat sisi kemiripan dengannya yang sebelumnya di katakan oleh ayahnya.

Di saat memandang, tangan kecil adiknya bergerak seperti mencari sesuatu yang bisa di pegang.

"Tendo-san"ucap Karen yang menghampiri Maya

"Huh?"ucap Maya yang merespon

"Cobalah ulurkan tangan jarimu ke adikmu"ucap Karen

"Mm"Maya yang mengiyakan

Di saat tangan jari kanan diulurkan secara perlahan dan saat jaraknya mendekat, tangan mungil adiknya langsung menggenggam kuat secara otomatis aliran bantin terjadi, dimana Maya langsung terperangah melihat tangan adiknya menggenggam jarinya sangat kencang.

Di saat itu Maya langsung terasa terguncang hebat di kepalanya sehingga tangan satunya meraih kepalanya dengan sekuat demikian rupa dimana dirinya mendapatkan ingatan.

Maya!

Semua panik melihat Maya yang seperti itu namun jarinya masih membiarkan adiknya menggenggam jari besarnya.

"Tenang semua akan baik-baik saja"ucap tuan tendo yang menenangkan situasi

"Tapi..."ucap istrinya

"Tenang semua akan baik-baik saja, dia sedang mendapatkan ingatannya"ucap tuan tendo

Hokuto yang langsung memeluk dari belakang dan meletakkan kepalanya di bahu Maya, dimana dia akan memberikan kehangatan.

"Maya, bernafas yang tenang"ucap Hokuto

Di sinilah maya mulai meredamkan rasa sakitnya dan di sinilah dirinya mendapatkan banyak kenangan yang hilang dan dia ingat saat sebelum dirinya terhantam tongkat besi, dan tidak lama.

"Désolé"ucap Maya yang sedih dalam bahasa Prancis dan jelas claudine mengerti bahasanya

"Saijo-san dia bilang apa?"ucap Karen bingung

"Dia berkata maaf"ucap claudine yang menjermahkan

Tangisan itu tidak bisa di pendam lagi dimana Maya Telah mendapatkan ingatannya secara menyeluruh dan cengkukan tangisan itu terasa pada Hokuto dimana kekasihnya sedang menangis.

"Tidak apa-apa semua baik-baik saja"ucap Hokuto

"Hokuto-san...maafkan aku sempat melupakan...kamu"ucap Maya

"Iya tidak apa-apa semua sudah berlalu"ucap Hokuto

"Sayang kamu kenal ibu dan semua?"ucap ibu

"Tentu saja kenapa harus lupa"ucap Maya

Semua senang mendengar kata-kata Maya bahwa sekarang Maya telah mendapatkan ingatannya, sekian lamanya mereka menantikan ini dan Maya yang menatap adik mungilnya begitu terharu bisa melihat langsung.

"Kenapa kamu tidak menggendong adikmu"ucap Hokuto

"Apa boleh?"ucap Maya

"Tentu saja kamu ini kakaknya masa tidak"ucap ayah

Perlahan Maya langsung mengambil posisi dan mencondongkan tubuhnya yang dimana mengendong tubuh kecil adiknya yang begitu manis, semua bahagia melihat Maya yang bisa menggendong adik laki-lakinya dan syukurnya Maya telah sembuh dari amensianya, bahkan Maya tidak pernah mengalihkan pandangannya selain ke adiknya.

"Mirip banget seperti kakaknya"ucap Karen

"Apa jangan-jangan nanti seperti dirimu yang membuat claudine kesal"ucap futaba main-main

"Hei..!"ucap claudine

"Huh.."ucap Hikari

"Bercanda sedikit aja sudah marah"ucap futaba

"Hn.." claudine yang membuang nafas

"Maafkan kakak ya dan terima kasih sudah membuat kakak kembali"ucap Maya yang meminta maaf pada adiknya dan mendekati wajahnya pada adiknya dan Tampa sadar tangan mungilnya bergerak, tepat mendarat di pelipisnya dengan sebuah senyuman sempintas yang membuat Maya ikut tersenyum.

"Manisnya..."ucap Karen

"Hm"semua setuju

Mereka bisa melihat kedekatan Maya dengan adiknya dimana senyuman itu benar-benar mirip dan jelas moments ini benar-benar indah yang tidak bisa di lupakan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

BERSAMBUNG......

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro