CHAPTER 29: kondisinya
Menunggu cukup lama hingga....
Dokter keluar dari ruangan dimana semua langsung menghampiri dokter yang menangani Maya.
"Dokter bagaimana keadaannya?"ucap Hokuto
"Kami berhasil menghentikan pendarahan kepalanya"ucap dokter
Syukurlah....
"Tapi..."ucap dokter
"Tapi apa dokter?"ucap Hokuto
"Saya memprediksi bahwa kemungkinan dia.... kehilangan ingatannya"ucap dokter
Semua terkegut mendengar kata-kata dokter bahwa maya kemungkinan akan terjadi kehilangan ingatannya.
"Kenapa bisa?!"ucap hokuto
"Tenang sedikit, ini di rumah sakit ingat"ucap Tsubasa
"Pasien apakah sebelumnya terkena hantaman benda yang sangat keras atau benturan?"ucap dokter
"Dia terkena hantaman tongkat besi saat melindungi seseorang"ucap touma
"Sudah saya duga kalau pasien terkena benturan yang cukup keras sehingga menyebabkan gangguan pada ingatannya"ucap dokter
"Dokter seberapa besar dia akan kehilangan ingatannya?"ucap Nana
"Saya kurang tahu tapi kita akan tahu setelah dia sadar"ucap dokter
Suasana bening sejenak....
"Terima kasih dokter"ucap Tsubasa
"Ya sama-sama"ucap dokter
Setelah mereka berbicara dengan dokter, mereka baru bisa ke ruangan Maya yang masih di pasang peralatan yang melekat padanya.
Hokuto yang langsung tidak berdaya di depan Maya seolah dunia begitu kejam yang terjadi pada kekasihnya.
"Kenapa... kenapa bisa seperti ini... seharusnya itu....ke aku bukan Maya"ucap Hokuto yang pecah tangisannya
"Jangan salahkan dirimu,tenanglah"ucap maita
"Maya aku prihatin padamu"ucap Nana yang di samping temannya
"Hm lebih baik kita kembali ini sudah malam"ucap touma
"Benar juga ini sudah malam"ucap shouta
"Hokuto kita harus kembali dan besok kita pasti datang lagi"ucap maita
"Lalu siapa yang akan jaga Maya, kalau aku pergi?"ucap hokuto
"Ada Nana daiba yang menjaganya dan aku akan bersamaannya di sini"ucap Tsubasa
"Sungguh?"ucap Hokuto
"Ya, beristirahatlah kamu sudah seharian di rumah sakit"ucap Tsubasa
"Hokuto-san, lebih baik kamu kembalilah aku janji akan jaga Maya di sini bersama Tsubasa-san"ucap Nana yang meyakinkan
"Baiklah aku serahkan pada kalian"ucap hokuto
"Ayo kita kembali, uh...capek.."ucap touma
"Ayo kembali"ucap shouta
Touma, shouta dan hokuto akhirnya pergi dari rumah sakit sementara itu tsubasa dan Nana yang masih berada di rumah sakit untuk menjaga bila terjadi sesuatu pada maya.
"Biasanya kamu sudah kembali ke rumah ya?"hal tsubasa
"Aku tidak pulang ke rumah, sekarang ini aku tinggal di asrama"ucap Nana yang menjawabnya dengan lembut
"Uh...maaf aku tidak tahu soal itu"ucap Tsubasa
"Tidak apa-apa kamu juga belum tahu soal itu"ucap Nana
"Iya, hm....kalau kamu di asrama biasanya kamu melakukan apa?"ucap Tsubasa
"Biasanya aku akan memasak dan makan bersama lainnya dan beristirahat setelah seharian di sekolah"ucap Nana
"Kamu....bisa masak ya?"ucap Tsubasa
"Iya"ucap Nana
"Luar bisa, jadi apa mungkin itu sudah kebiasaan darimu?"ucap Tsubasa
"Tentu saja, aku sangat senang bisa melakukan hal itu untuk semua orang"ucap Nana
Membuat Tsubasa begitu tahu banyak tentang Nana daiba dimana memang kalau wanita yang bersamanya memiliki sifat keibuan dan bisa bicara dengan baik sehingga seseorang yang di sekitarnya mau mendengarkan kata-katanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah mereka banyak obrol....
Tsubasa dan Nana senang tiasa menunggu kesadaran Maya yang masih tengah koma di ranjang tidurnya, Tampa sadar...
Puk...
Tsubasa yang merasakan sesuatu yang jatuh ke pundaknya dan itu ternyata Nana yang tertidur di sampingnya, jelas tsubasa bisa melihat wajah Nana yang cantik yang terlelap dalam tidurnya.
Sehingga tsubasa tidak menganggu tidurnya yang terlanjur di pundaknya seolah dia hanya memberikan kenyamanan, sementara itu dia juga sesekali melihat keadaan Maya yang masih koma.
"Sungguh saya ikut prihatin dengan kejadian ini, saya sungguh akui kalau hokuto benar-benar beruntung bisa memiliki seorang wanita yang sangat berani dan tidak tinggal diam diri walaupun itu taruhannya nyawanya" Tsubasa yang melihat keadaan Maya yang terbaring di ranjang kasurnya
Sesekali dia memperhatikan sosok Nana yang tertidur yang berada di pundaknya, seolah dia hanya tersenyum melihat Nana yang tertidur lelap di sisinya, entah tiba-tiba saja dia merasakan ada perasaan lain di dalam hatinya seolah telah jatuh cinta di pandangan pertama.
"Uh ...apa yang aku pikirkan, apa ini namanya....jatuh cinta?" Tsubasa yang terdiam diri
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG......
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro