CHAPTER 28: melihat keadaan
Setelah keluar dari ruangan....
Tsubasa bisa melihat kesedihan Nana yang diam-diam ternyata sedang sedih atas musibah yang menimpah salah satu temannya.
"Benarkan kalau Maya tendo itu adalah temanmu"ucap Tsubasa yang angkat bicara
"Iya dia teman satu kelas sekaligus satu asrama"ucap Nana
"Kalau boleh tahu di sini kegiatan sekolahmu apa aja?"ucap Tsubasa
"Di sini kami seperti biasa belajar mengajar namun ada beberapa kegiatan tambahan seperti tarian, bernyanyi, drama dan semancam yang berkaitan dengan studi"ucap Nana
"Lalu kalau aku lihat kamu itu pintar sekali ya soal drama"ucap Tsubasa
"Ya, bagaimana kamu tahu?"ucap Nana
"Aku bisa melihatnya dari gerakan tubuh seseorang dimana setiap orang mempunyai keahliannya jadi aku berfikir kamu sangat berbakat dalam dunia akting"ucap Tsubasa
"Ternyata kamu bisa menilai seseorang yang beranalisa tinggi"ucap Nana
"Ah... tidak juga, dan aku sungguh ikut sedih saat mengatakan kabar temanmu itu"ucap Tsubasa
"Terima kasih, niatmu memberikan kabar itu sudah cukup membuat orang tahu"ucap Nana
"Baiklah naiklah ke mobil dan kita akan menuju ke rumah sakit"ucap tsubasa yang membuka mobil tersebut
"Iya"ucap Nana
Nana naik ke mobil lalu setelah itu Tsubasa juga menaiki mobil yang akan segera membawanya ke rumah sakit.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
Selama perjalanan mereka sempat hening sejenak.
"Nana-san"ucap Tsubasa memanggil
"Ya?"ucap Nana yang merespon
"Aku ingin tahu bagaimana caramu bisa berkeinginan untuk menjadi aktor hebat sepertimu?"ucap Tsubasa
"Itu karena...aku menyukainya dan di saat itu aku begitu menikmatinya seolah berada di dunia yang sangat nyata di mataku"ucap Nana
"Lalu kalau boleh tahu kamu sejak kapan memulainya?"ucap Tsubasa
"Sejak aku melihat sebuah teater yang membuat diriku tertarik untuk bisa melakukannya"ucap Nana
"Jadi begitu ya kamu belajar untuk menjadi aktor yang hebat"ucap Tsubasa
"Bisa di bilang begitu"ucap Nana
"Yah kisahmu beda jauh dariku"ucap Tsubasa
"Memangnya kamu sebelum menjadi idol, kamu pernah bekerja apa?"ucap Nana
"Pilot"ucap Tsubasa
"Sungguh lalu kenapa kamu tidak lanjutkan kalirmu?"ucap Nana
"Aku dipecat"ucap Tsubasa
" ......?"ucap Nana yang prihatin
"Sebelumnya aku tidak sengaja melakukan kesalahan sehingga aku di pecat dari pekerjaanku"ucap Tsubasa
"Jadi kamu dipecat karena melakukan kesalahan kecil?"ucap Nana
"Benar, tapi setelah ada sesuatu yang membuatku menjadi idol aku melihat penampilan Jupiter yang tampil sangat memukau sehingga aku termotivasi dari penampilan mereka sehingga terbentuklah sideM di bawah produksi 315"ucap tsubasa
"Berapa anggota?"ucap Nana
"banyak"ucap Tsubasa
"Banyak?"ucap Nana
"Ya tapi kami terpecah beberapa anggota unit untuk memenuhi pekerjaan sebagai unit dalam kelompok kecil"ucap Tsubasa
"Hm begitu"ucap Nana
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah mereka sampai segera masuk kerumah sakit untuk menuju ke tempat dimana Maya mendapatkan perawatan intensif yang belum keluar dari ruangan, disanalah merek bertemu dengan hokuto, touma, shouta dan maita dimana kedatangan mereka di sambut dengan lapang dada.
"Aku kembali"ucap Tsubasa
"Wah siapa yang bersamamu?"ucap shouta
"Dia Nana daiba teman Maya tendo yang satu sekolah dengannya"ucap tsubasa
"Salam kenal, untuk kalian semua"ucap Nana yang salam lembut
"Hai"ucap mereka
"Jadi kamu temannya maya-san?"ucap shouta
"Benar"ucap Nana
"Kenapa tiba-tiba kamu membawanya ke mari?"ucap touma
"Itu perintah dari sauda-sensei yang selaku kepala sekolahnya"ucap Tsubasa
"Ow... begitu sorry meragukan kamu"ucap touma
"Tidak masalah"ucap Tsubasa
"Kamu hokuto ijuin ya?"ucap Nana
"Ya benar"ucap Hokuto
"Aku tahu dirimu setelah mendengar temanku mempunyai hubungan denganmu"ucap Nana
"Begitu ya, kalau aku boleh tanya bagaimana keseharian Maya di asrama?"ucap hokuto bertanya
"Dia cukup mandiri dan dia tahu betul situasi bila ada masalah ataupun tidak, dia bisa tahu seseorang yang tengah masalah"ucap Nana
"Seperti psikologi aja"ucap shouta
"Ya memang itu sudah kelebihan dia untuk mengetahuinya"ucap Nana
"Hebat"ucap shouta
"Aku ingin tahu bagaimana ini bisa terjadi pada Maya?"ucap Nana
"Itu....di saat aku memeluknya namun entah secara reflek dia langsung berubah posisi, di situlah aku melihat dia sudah menerima hantaman tongkat besi itu sehingga mengalami pendarahan di kepalanya"ucap Hokuto
"Aku yakin dia melakukan itu ingin lindungimu dari hantaman yang bisa saja berakibat fatal"ucap Nana
"....apa?"ucap Hokuto
"Maya pasti berfikir bahwa itu akan berakibat fatal ke kamu dan dia lah yang mengalaminya seolah itu tidak ingin terjadi padamu"ucap Nana
"Sungguh... dia sudah... frediksi itu"ucap hokuto
"Benar, dan tidak di sangka dia rela melindungi seorang pria yang dia sayangi agar tetap aman walaupun wanita memang Lemah tapi bukan berarti hanya diam di tempat, saya yakin kamu beruntung bisa berada di bawah isinya"ucap Nana
"Ya kamu benar seharusnya aku memang beruntung bisa berada di sisinya"ucap hokuto yang tersentuh
Tsubasa yang mendengar kata-kata Nana seolah begitu simpati dengan apa yang dia dengar, Nana daiba seorang gadis yang lebih muda darinya bisa berbicara dengan baik bahkan seperti seorang ibu yang memberi penjelasan yang baik seolah bisa di dengar oleh semua orang, seakan Tsubasa begitu tahu sifat Nana yang begitu lembut saat berbicara.
"....dia benar-benar..bisa bicara layaknya seorang ibu kepada anaknya, sungguh luar biasa kata-katanya yang bisa tersampaikan ke perasaan orang lain" Tsubasa yang tersenyum
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG......
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro