CHAPTER 24: melacak
"kau.... kenapa menelponku?"Ucap hokuto
"Aku banya ingin mendengar suaramu sayang"ucap kenia
"Jangan panggil aku sebutan itu!, Kita tidak punya hubungan apapun"ucap Hokuto
"Oh....benarkah, lalu bagaimana dengan orang yang kamu sayangi itu sedang berada di sini"ucap kenia
"....Maya?, Kau.... yang menculiknya!"ucap Hokuto yang naik nada
"Hehehe ya, aku sebenarnya ingin sekali melenyapkan dia segera mungkin"ucap kenia
"Apa..!,katamu itu barusan"ucap hokuto yang tidak terima
"Ya aku akan lenyapnya karena telah membuat kamu putus denganku karena dia!"ucap kenia
"Apa kamu sudah gila, dia tidak ada hubungannya dengan masalah itu!"ucap Hokuto
"Omong kosong!"ucap kenia
"Untuk apa aku bicara bohong padamu, lagian aku tidak ada rasa cinta lagi padamu"ucap hokuto
"Kamu jangan berharap bisa melihat dirinya dalam keadaan hidup lagi"ucap kenia
"Kenia!"ucap Hokuto
"Kenapa kamu teriak begitu"ucap kenia
"Kalau kamu macem-macem aku tidak akan bisa menerima hal itu"ucap Hokuto
"Kalau begitu datanglah kemari bila ingin dia hidup"ucap kenia
"Dimana kamu berada"ucap Hokuto
"Di hutan bagian timur dan kamu akan melihat sebuah gubuk di situlah aku berada dengan dirinya"ucap kenia
"Baiklah tapi jangan buat hal aneh kalau terjadi aku tidak akan datang"ucap Hokuto
"Oh... baiklah dan temui aku besok pagi oke"ucap kenia
"Baiklah"ucap hokuto setuju
Telepon berakhir, hokuto memukul tembok dimana rasa kesal di dalam dirinya bahwa ternyata pelaku dibalik penculikan ternyata mantan kekasihnya sendiri seolah masih belum terima mengenai putusnya hubungan yang dia rasa tidak ada cinta lagi terhadap kenia.
"Sialan....dia benar-benar keterlaluan, Maya aku janji akan selamat kamu dan segera mungkin membawamu pergi dari tempat itu" hokuto yang memandang langit
.
.
.
.
.
.
.
.
Di pagi harinya.....
Jelas hokuto berusaha untuk menghindari dari wawancara mengenai kekasihnya yang dinyatakan di culik oleh para bodyguard yang tidak di kenal, segera mungkin dia masuk ke gedung untuk berbicara dengan beberapa temannya yang ada di tempat.
"Aku mohon kalian bisa mendengarku"ucap Hokuto
"Ya boleh saja"ucap maita
"Bicaralah siapa tahu kamu butuh"ucap shouta
"Bicaralah"ucap touma
"Begini semalam aku menerima telepon dari pelaku yang berkaitan dengan kasus penculikan itu"ucap Hokuto
"Maksudnya Maya tendo?!"ucap shouta
"Benar"ucap Hokuto
"Memangnya pelakunya siapa?"ucap touma
"Dia kenia ozoba"ucap Hokuto
"Oh...lalu dia bicara apa denganmu?"ucap maita
"Bila aku tidak datang ke tempat yang dia minta maka nyawa Maya yang akan menjadi taruhannya"ucap hokuto
"Ternyata tuh gadis kejam juga"ucap touma
"Sungguh itu tidak baik"ucap shouta
"Lalu apakah dia sudah melakukan jebakan?"ucap maita
"Tentunya tidak Karena aku telah mengancam dirinya"ucap Hokuto
"Sungguh luar bisa tapi apa kamu tahu tempatnya?"ucap touma
"Tentu karena aku sudah melacak keberadaan persembunyian tersebut"ucap hokuto
"Oh iya kita butuh bantuan satu orang lagi"ucap maita
"Siapa?"ucap touma
"Siapa lagi kalau bukan...ah..hei Tsubasa"ucap maita memanggil
"Hm ada apa"ucap Tsubasa yang menghampiri mereka
"Kami butuh bantuanmu"ucap shouta
"Bantuan apa?"ucap Tsubasa
Touma menceritakan soal malah yang terjadi pada Hokuto soal kekasihnya yang di culik oleh orang yang begitu jahat.
"Astaga sungguh teganya, baiklah aku akan ikut bantu kalian"ucap Tsubasa
"Sungguh!"
"Benar, apa lagi hokuto salah satu idol yang sudah menjalin hubungan dengan seorang gadis yang hebat"Ucap Tsubasa
"Terima kasih mau ikut mambantu"ucap Hokuto
"Ya sama-sama"ucap Tsubasa setuju
"Jadi apa kita akan berangkat"ucap shouta
"Iya mohon bantuan kalian"ucap Hokuto
"Tentu saja sobat kita bantu kamu selamatkan kekasihmu"ucap touma
"Benar nyawa dia sangat berharga"ucap maita
"Iya ayo segera pergi"ucap Hokuto
"Oke!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sementara itu....
Di ruangan yang tertutup dimana Maya di kurung di dalam, yang masih belum bangun karena obat bius yang memiliki dosis yang cukup tinggi sehingga butuh waktu lama untuk sadar.
Perlahan...
Jari-jarinya mulai bergerak dan kelompok mata yang bergerak.
".....uh" Maya yang mulai membuka matanya perlahan mensuaikan cahaya dan saat melihat sekeliling nya yang begitu asing dan dirinya yang terikat dalam posisi duduk di kursi.
Melihat dirinya tidak berdaya dia berusaha untuk diam Karena khawatir ada yang mendengar dirinya yang sudah sadar jadi Maya memilih diam segenak dan melihat situasi dari kaca pintu tersebut sehingga dirinya bisa tahu siapa yang datang, juga dia memasang pendengaran untuk tahu keberadaan seseorang yang akan datang.
"Sudah berapa lama aku disini, dan uh... kepalaku pusing...hm..apa mungkin ini karena aku menghirup obat bius ya"Maya yang berfikir
Dan di saat mendengar suara kaki yang menuju ke ruangan, Maya langsung memegamkan matanya seolah belum sadar sehingga bisa dalam posisi aman dari ancaman yang bisa saja melakukan kekerasan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG......
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro