Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Cinta satu gelas pt. 1

Permisi paketNathaliaAdelle

Ngok, tanda tangan disini, ya. Ngok~
/kasih kerdus.

Pair : TennLia
Yang ulalla cucok meong!

Met baca~

'•'

"...Hari ini sangat panas. "

Pemuda berambut merah muda itu melepas perlahan topi yang menutupi kepalanya dari terik matahari. Tetesan keringat terlihat membasahi dahinya, tanda cuaca saat ini sangat panas.

Gadis bergaun putih selutut disampingnya hanya mengangguk, ia juga merasakan hal yang sama. Panas dan terik matahari tak santai menerpa. Kulit putihnya terasa terbakar dan kepalanya mulai terasa berat.

Ia sedikit menundukkan kepala, rambut perak panjangnya yang terikat tinggi tak membuat hawa ditubuhnya membaik.
Beberapa kali sebelah tangan memijit pelan dahi, berusaha mengenyahkan nyeri yang menyerang.

"Huh? "

Gadis itu mendongak, ia merasakan sesuatu dipasangkan dikepalanya.
Tangan lentiknya memegang benda yang berada diatas kepalanya.
Sebuah topi putih milik laki-laki yang berjalan bersamanya sejak tadi, Kujou Tenn.

"Pakai saja, Nathalia Adelle. "

Ucapan singkat itu membuat Nathalia mengangguk pelan, sedikit membenarkan topi yang terpasang.
Senyum tipis terbit dibibirnya, tentu tak terlihat karena saking tipisnya ia mengangkat bibirnya.

"Ah. Ada penjual minuman, aku akan membelikannya untukmu. Kau cari saja tempat duduk yang nyaman. "

Sebelum Nathalia berkata lebih, Tenn lebih dulu melangkah cepat. Seperti tak memberi kesempatan Nathalia untuk berkata lebih lanjut. Mau tak mau akhirnya Nathalia berjalan mencari tempat yang teduh.

Sebuah kursi kayu panjang yang terletak dibawah pohon yang rindang yang tak jauh dari tempatnya berdiri menjadi pilihannya. Hari ini memang terik, tapi kerindangan pohon ini mampu menangkis panasnya sinar mentari.

Pelan, Nathalia mendudukkan diri lalu meluruskan kaki. Semilir angin mulai membuatnya menghembuskan napas lega, kini hawanya terasa lebih baik. Berdiam diri dibawah pohon ketika cuaca panas dan dibelai perlahan oleh angin memang yang terbaik.

Mendongak, maniknya menatap dedaunan hijau yang dipermainkan oleh angin. Terlihat sejuk dipandangan mata, puas menatap dedaunan diatas kepalanya Nathalia menatap arloji yang melingkar dipergelangan tangan.

Sudah lewat sepuluh menit lebih sejak mereka berpisah.

"Kujou Tenn lama ju–"
"Kau mencariku? "

Nathalia tersentak dari duduknya, sebelah tangannya memegang dadanya yang bergemuruh.
Gadis berambut perak itu berusaha mengendalikan ekspresi wajahnya, ia tak ingin terlihat konyol dihadapan kawan baiknya itu.

Tenn mengangkat sebelah alisnya, merasa aneh dengan respon Nathalia yang menurutnya lumayan berlebihan. Apakah perkataannya mengejutkan gadis dihadapannya itu?

"Maaf. Aku mengejutkanmu. "

Walau meminta maaf dengan nada datar dan wajah yang sama datarnya dengan ekspresinya, Tenn bersungguh meminta maaf. Mungkin memang benar hawa keberadaannya tadi tak dirasakan oleh kawan baiknya itu.

Mengangguk, Nathalia mengucap tak apa. Mempersilahkan Tenn untuk duduk disampingnya, pemuda itu menyerahkan segelas plastik minuman yang dibawanya lengkap dengan sedotan yang sudah menancap.

Nathalia mengangkat kedua alisnya, merasa aneh karena hanya satu buah minuman yang dibawa oleh Tenn.

"Aku hanya membelikannya untukmu, aku bisa membelinya nanti. "

Nathalia menghela napas, matanya menatap manik tajam Tenn yang masih mengulurkan gelas minuman plastik padanya. Ia tak habis pikir, bagaimana bisa ia membelikan orang lain minuman sedangkan ia sendiri tak membeli untuk dirinya sendiri?

Nathalia mengambil gelas minuman itu dari tangan Tenn lalu menyerahkannya kembali kearah Tenn. Pemuda itu memasang wajah kebingungan, kedua alisnya terangkat.

"Minum saja. Ini sekarang jadi milikku, jadi terserah padaku ingin memberikannya pada siapa. "

Tenn mendengkus, senyum sedikit muncul dibibirnya. Ia merasa geli dengan ucapan Nathalia dalam artian ingin tertawa, tangannya sekarang terangkat lalu mengenggam gelas plastik itu bersama tangan Nathalia yang ikut masuk dalam genggamannya.

Nathalia tersentak kembali, tangan yang tergenggam dalam telapak tangan Tenn terasa bergetar pelan. Belum habis keterkejutan Nathalia, wajah Tenn mendekat lalu menyedot minuman yang tergenggam dalam genggaman tangan mereka.

Napas Nathalia terasa berhenti sejenak ketika senyum Tenn terbit setelah selesai menyedot minuman, seketika membuat lidahnya kelu dan mati rasa.

"Manis. "

Nathalia menahan diri itu tidak meremas gelas yang digenggamannya, ia tak ingin wajah tampan temannya itu terkena cairan minuman.

Tunggu? Tampan?

"Mama! Dua kakak itu manis, ya! "
"IYAA, NAK!!! MANIS!!! MAMA MELIHAT MEREKA BAK GULA-GULA!!! JADI MAU MENIKAHKAN MEREKA SEKARANG JUGA~"

Nathalia terbatuk-batuk begitu juga dengan Tenn yang menyemburkan isi mulutnya yang entah mengapa kembali keluar.
Sepertinya pilihan untuk berjalan-jalan ditaman jadi pilihan yang lumayan berbahaya untuk mereka berdua.

_____________________________

/angkat dua jempol, sudut bibir keluar darah segar. Senyom lebar.

Gws... Diriku... Ukh...
/ambruk ketumpukan kerdus..

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro