Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1

"Ayo sarapan dulu, hari inikan hari minggu jadi tante masak special buat kalian"

"Ciko, panggil ka Tama ama tante Rara nak!" mama gue kalau lagi masak pasti banyak nyuruhnya. Gue akhirnya beranjak dari zona nyaman gue yaitu depan TV, ninggalin ade - ade gue untuk membawa Ustad Tama ke Mama.

"Tam, dipanggil makan tuh sama Mama" gue kemudian ngelirik ke
Seisi kamar dan ngga ngeliat tante Rara. "Nyokap lo mana Tam?"

"Udah balik tadi, katanya bosnya nelfon. Buru-buru, ada meeting mendadak" jawabku ke Sepupuku Ciko.

Karena Tante Rara udah balik,  gue akhirnya hanya berhasil bawa si Tama ke Mama.

Aku sangat nyaman dirumah tante Desi, saudari mamaku ini sangat baik kepada kami. Dan sepupuku Rico sedikit nakal tapi asik diajak cerita, dia bahkan jadi tempat curhatku.

"Tama bentar lo yang anterin mama gue yah ke sekolahnya" mama gue adalah kepala sekolah, karena ada gedung yang lagi dibangun jadi walaupun hari minggu dia tetap kesekolah.

"iya Cik. Nanti aku yang antar tante Desi" hari ini aku juga tidak punya kegiatan apapun selain belajar dan mengaji. Tapi ku rasa cukup untuk hari ini, menemani tante Desi mungkin bisa menenangkan perasaan.

"Ayo makan nak. Mama kamu kemana?"

"Udah kekantor tante. Ada meeting mendadak" jelasku lalu ikut duduk dimeja makan.

Gue sangat suka makanan hari ini, mama gue emang jarang masak. Tapi sekali masak leher terpuaskan.

Rico sepertinya sudah sangat lapar, dia bahkan sudah 2 kali nambah. Sedangkan aku sepiringpun belum habis.

Makan udah, mandi udah, tinggal ngantar mama kesekolah. Tapi tugas ini sudah jadi tugas Tama sekarang. Gue bebas dan lepas untuk main Ps. Huahaha!!.

"Ayo Tam, mama berangkat dulu yah. Jaga rumah baik-baik. Awas yah kalau mama pulang rumah udah ngga ada atapnya, siap - siap cewek kamu mama larang kerumah!!"

Hahaa tante Desi bisa juga bercanda, ku kira dia hanya bisa serius.

Nih mama ngga percaya anaknya banget yah. Gimana juga rumah bisa kehilangan atapnya kalau mereka udah ditakdirkan satu untuk selamanya. Asekk kan kata mutiara gue??

Akupun mengantar tante Desi kesekolahnya. Jaraknya ngga terlalu jauh, tapi cuaca mendung. Takut kehujanan kalau naik motor.

"Kamu tunggu dimobil atau ikut turun Tam?"

"Liatin orang kerja" tante Desi terus bertanya padaku.  Sebenarnya aku mau turun tapi kenakan dimobil sambil baring-baring. "dimobil aja tan" jawabku.

Menatap langit yang mendung tidak kalah sejuk menatap langit biru. Karena itu aku berpendapat wanita yang terlihat jutek tidak kalah baik sama wanita yang sudah terlihat baik dari awal. Karena hujan sebentar lagi turun aku memutuskan untuk memindahkan parkiran mobil lebih kedepan, tepat disamping kios kecil depan sekolah. Dikios itu aku melihat seorang gadis yang sepertinya seumuran denganku, dia terlihat seperti gadis - gadis gaul diluar sana. Jadi aku tidak tertarik sama sekali dengannya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro